Pengantin di Gerbang Hitam

Pengantin di Gerbang Hitam

last updateHuling Na-update : 2025-11-26
By:  Aira Jiva In-update ngayon lang
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
7Mga Kabanata
22views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

“Kau ini bukan istri, Aruna. Kau adalah kompensasi.” Aruna Nirmala dijual keluarganya untuk melunasi hutang dan dipaksa menikah dengan Arden Kaeswara, duda dingin yang dibayangi rumor pembunuhan istri pertamanya, Layla. Terperangkap di Kaeswara Estate yang megah tapi penuh rahasia, Aruna menghadapi Reyna yang mencurigai, intrik keluarga, dan bayangan Layla yang tak pernah benar-benar mati. Pernikahan kontrak ini seharusnya soal utang, tapi semakin ia menentang Arden, semakin ia terjerat perasaan yang tak ia duga. Setiap langkahnya diawasi, setiap gerakannya diuji, dan setiap rahasia bisa menghancurkan hidupnya. Bisakah Aruna menuntut kebebasan, mengungkap kebenaran Arden, dan menemukan cinta sejati? Atau akankah gerbang hitam Kaeswara menelan semuanya?

view more

Kabanata 1

Bab 1 Malam Panas di Ranjang Kompensasi

“Aaggghhh…”

Erangan itu meluncur begitu saja, suara yang lebih mirip desahan frustrasi daripada pelepasan gairah. Aruna menarik napas panjang, menahan diri untuk tidak segera bangkit dan lari. Di atas ranjang king-size yang terasa terlalu besar, terlalu dingin, dan terlalu mewah untuk dirinya, ia baru saja meresmikan statusnya: ia adalah kompensasi. Properti yang diuangkan oleh kebangkrutan saudara tirinya.

Tubuh Arden Kaeswara ambruk ke sampingnya, menjauh dengan cepat, seolah sentuhan Aruna adalah racun yang harus segera dihindari. Sentuhan mereka telah usai. Tidak ada kelembutan, tidak ada bisikan. Hanya keheningan pasca-transaksi yang mematikan.

“Sudah selesai, Nona Nirmala,” suara bariton Arden dalam dan serak, memecah kesunyian. Ia tidak menatap Aruna, hanya menatap langit-langit kamar yang gelap, seolah sedang menghitung bintang yang tidak ada.

“Aku sudah tahu itu, Tuan Kaeswara,” balas Aruna cepat, suaranya dipenuhi amarah yang terbungkus kelelahan. “Aku tidak butuh laporan status completed. Aku butuh kebebasan. Atau setidaknya, bantal yang lebih lembut.”

Arden akhirnya menoleh, matanya gelap dan dingin. Tidak ada jejak kehangatan atau penyesalan. Ia melihat Aruna sebagai objek.

“Kebebasan? Kau bercanda?” Arden tertawa kecil, tawa yang kering dan tajam. “Kau pikir kau ini apa? Pengantin?”

Ia mencondongkan tubuh sedikit ke arah Aruna. Panas tubuhnya yang tersisa terasa mengancam.

“Tidak, Nona Nirmala. Aku sudah bilang. Kau adalah kompensasi. Harga dari utang darah yang dibuat keluargamu. Kau dibeli.”

Pernyataan itu menampar Aruna lebih keras dari sentuhan kasarnya tadi. Rasa malu berubah menjadi kebencian yang mendidih. Tentu saja. Pria ini hanya tahu cara bertransaksi, bahkan saat telanjang.

“Kalau begitu, Pembunuh,” balas Aruna, membalas tatapan Arden yang mengancam dengan kilatan perlawanan. Ia sengaja menggunakan julukan itu. Ia ingin melihat reaksinya.

Arden terkejut, kerutan samar muncul di dahinya.

“Nikmati saja kompensasimu. Tapi ingat,” lanjut Aruna, nadanya berubah tenang, tetapi mengandung racun, “setiap barang dagangan berhak menuntut kebenaran. Bahkan dari seorang duda yang terbungkus rumor gelap.”

Arden bersandar, sorot matanya menyiratkan kebosanan yang dipaksakan, seolah ia sering mendengar ancaman kosong seperti ini.

“Kebenaran apa yang kau inginkan?” tanya Arden, suaranya menusuk. “Kebenaran bahwa Layla tidak pernah mencintaiku? Atau kebenaran bahwa kau juga akan menyesal masuk ke gerbang ini?”

“Aku ingin kebenaran apakah kau yang membunuhnya atau tidak,” tantang Aruna, membiarkan kebenciannya meledak.

“Tentu saja tidak,” jawab Arden santai, namun matanya memancarkan peringatan. “Tapi silakan saja, percayai rumor itu. Itu akan membuat pekerjaanmu sebagai kompensasi lebih mudah.”

“Membunuh dan menyembunyikan bukti adalah pekerjaanmu. Berpura-pura percaya adalah pekerjaan kompensasi sepertiku. Adil, kan?” cibir Aruna.

Arden mengabaikan sindirannya. Ia bangkit, mengambil jubah mandi tebal dari sandaran kursi, dan melilitkannya di pinggangnya. Postur tubuhnya yang tinggi dan berotot dipahat sempurna di bawah cahaya rembulan yang samar.

Tiba-tiba, melodi piano yang lembut nan melankolis mengalun dari kejauhan. Suara itu begitu pilu, mengisi kesunyian dengan kesedihan yang tak terucapkan.

Arden membeku di dekat jendela. Semua amarah dan dinginnya hilang seketika, digantikan oleh kesedihan yang mendalam dan kerinduan yang nyata. Ia terpaku, matanya menatap Sayap Kiri yang gelap.

Layla. Hantu itu. Aruna menyadari, dalam pernikahan ini, ia bersaing dengan orang mati.

“Suara apa itu, Pembunuh?” bisik Aruna, suaranya kembali dingin.

Arden tidak menjawab. Ia hanya berdiri di sana, mendengarkan. Ia menoleh ke Aruna, matanya penuh peringatan, seolah ia baru saja melanggar aturan tak terlihat.

“Di rumah ini, kau diam dan mematuhi,” katanya, suaranya kembali dingin. “Kompensasi dibayar untuk tutup mulut.”

“Aku tidak bisa tutup mulut ketika hantu istrimu memainkan musik latar untuk drama pernikahan kita,” balas Aruna sinis. Astaga, aku setengah berharap dia menyanyikan lagu perpisahan sekarang.

Arden mengabaikan sindiran itu, berbalik ke jendela. “Tidur. Aku akan menangani urusan Kaeswara.”

Aruna memutuskan ia tidak bisa tidur. Ia harus mendekati sumber suara, sumber ketakutan Arden. Saat kakinya menyentuh lantai dingin, ia melihat sesuatu di karpet tebal di bawah meja rias, seolah terjatuh saat Arden melewatinya.

Itu adalah selembar kertas tebal. Aruna memungutnya. Itu adalah Aturan Emas Kaeswara yang pasti disiapkan Arden sebelum mereka bertemu. Matanya terpaku pada butir-butir yang dicetak tegas.

Aturan Emas Kaeswara

Pertama, Kepatuhan Publik. Di hadapan publik, Anda adalah Nyonya Kaeswara.  

Kedua, Batasan Pribadi. Hubungan kita adalah transaksi.

Ketiga, Rahasia Keheningan. Jangan pernah berbicara tentang Layla Nirmala.

Keempat, Zona Terlarang. JANGAN PERNAH MASUK KE SAYAP KIRI.

Kelima, Harga Kebebasan. Penuhi aturan ini setahun penuh, dan Anda bebas.

Benteng hantu. Aruna mendongak, menatap Arden yang masih berdiri di jendela. Butir 5 adalah yang paling manis dan paling beracun: satu tahun kebebasan.

Tiba-tiba, Aruna menyadari sesuatu. Di antara lipatan Aturan Emas itu, terselip selembar kain kecil. Aruna membukanya. Itu adalah sapu tangan sutra putih, kainnya dingin, dan di sudutnya, terbordir huruf tunggal: ‘L’.

Bukan hanya Layla yang hadir di kamar ini melalui suara piano. Layla meninggalkan jejak fisik.

Arden berbalik, melihat Aruna memegang kertas dan sapu tangan itu. Ekspresinya yang dingin berubah drastis menjadi terkejut, panik, dan terancam. Pria yang baru saja menuduh dirinya Pembunuh kini tampak lebih takut daripada Aruna.

“Berikan itu padaku,” perintah Arden, suaranya tajam, memecah keheningan dengan ancaman yang nyata. Ia melangkah cepat mendekat.

Layla tidak mati. Layla ada di sini.

Aruna mencengkeram sapu tangan itu erat-erat. Ia melihat ke matanya, ke dalam ketakutan terdalamnya. Ia tidak lagi melihat Pembunuh. Ia melihat Penjaga yang panik.

“Kau akan membunuhku jika aku melanggar aturanmu, Tuan Kaeswara?” tanya Aruna, suaranya pelan dan menguji. Ia membiarkan pertanyaan itu menggantung di udara.

Arden berhenti tepat di depannya. Ia mengambil satu napas dalam, memejamkan mata sejenak, lalu membukanya. Tatapannya kini penuh bahaya.

“Tergantung, Nona Nirmala,” bisik Arden, membungkuk sedikit agar mata mereka sejajar.

“Tergantung seberapa besar kerusakan yang kau timbulkan pada bentengku.”

Aruna merasakan panas tubuh Arden yang tersisa, namun ia tidak mundur. Ia tahu, permainan baru saja dimulai. Ia bukan hanya kompensasi lagi. Ia adalah pemegang rahasia.

Palawakin
Susunod na Kabanata
I-download

Pinakabagong kabanata

Higit pang Kabanata

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Walang Komento
7 Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status