Share

Berjuang di Tengah Gelombang

Sang perompak tewas dengan lidah terjulur dalam cengkeraman mematikan Hoaren.

Hoaren menyeringai dan menjatuhkan si perompak begitu saja. “Hmm, apakah aku harus menyamar menjadi bagian dari begundal-begundal ini?”

Untuk sesaat, dia menjadi ragu akan rencananya semula. Bagaimanapun, Hoaren adalah tipikal manusia yang tidak mau terlihat kotor dalam berpakaian. Pakaian para bajak laut itu pastinya tidak sebersih yang dia kenakan, konon pula mewah.

“Apa aku punya pilihan?” gumamnya seraya menatap mayat si perompak, lalu menyeringai tipis.

Dan kemudian, dia menyeret mayat itu ke dalam sebuah kamar.

Sementara itu, di tengah gelombang yang menggila akibat badai yang belum reda sama sekali, kapal dagang kedua dan ketiga juga telah hancur sebagian akibat serangan empat kapal bajak laut.

Jerit tangis dan raung kematian tumpang-tindih di tengah deru angin yang setajam pedang. Kilat menyambar di sana-sini seakan membutakan mata, menutup jalan kebebasan. Dan petir yang sahut menyahut, tak berhenti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status