Share

Si Penggoda [9]

Nasi panggang yang dimasak Wynona sudah matang dan membuat gadis itu bisa mengalihkan konsentrasinya sejenak. Berhati-hati, gadis itu mengangkat claypot dari atas kompor sebelum diletakkan di atas meja bar, tepat di depan Leon. Begitu tutupnya dibuka, aroma yang menggelitik perut pun segera tercium.

“Kamu mau makan bersamaku, kan?” Leon mengambil dua buah sendok sekaligus. Lelaki itu tampak begitu nyaman berada di dapur, seolah dia sudah terbiasa di sana. Akal sehat Wynona ingin menolak ajakan Leon, perutnya justru sebaliknya. Begitu juga hati dan perasaan gadis itu.

“Wyn, aku menghargai semua keputusan yang akan kamu ambil. Apa pun itu. Akan tetapi, aku sangat berharap kamu mau mempertimbangkan perasaanku padamu. Tiga hari yang lalu aku mungkin bisa menerima penolakanmu dan rela kita cuma menjadi teman biasa. Tapi makin lama aku makin yakin kalau itu adalah keputusan konyol sekaligus bodoh.” Leon menatap Wynona dalam-dalam. Gadis itu b

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status