แชร์

BAB 41 [PART B]

ผู้เขียน: Pena_Receh01
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-02-23 16:28:15

Li Jian-Long menatap putranya dengan tajam, merasa tidak terima karena Xavier berani membantahnya di depan keluarga.

"Xavier, kau tahu apa yang sedang kau katakan?" suaranya rendah, tetapi penuh tekanan.

"Aku tahu," jawab Xavier tanpa ragu. "Dan aku tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukan istriku seolah-olah dia beban keluarga ini."

Silvana menghela napas dramatis. "Astagfirullah, lihat apa yang sudah kau lakukan, Gaia! Xavier bahkan mulai menentang ayahnya sendiri cuma karena kamu," sungut wanita tersebut.

Xinxin menimpali dengan suara tajam, "Kak Lisha gak akan membuat Kak Xavier membangkang seperti ini!"

Gaia yang sedari tadi diam hanya menyeringai tipis, lalu menatap mereka dengan tatapan penuh ketenangan tidak terusik sedikitpun.

"Kalian selalu menyalahkanku seolah aku penyebab semua masalah, tapi lucunya, masalah yang kalian hadapi justru bukan karena aku," Gaia melangkah dan menaruh hidangan ke atas meja. "Perusahaan bermasalah? Itu bukan salahku. Kalian butuh bantuan Tua
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 42 [PART A]

    Xavier diam sejenak sebelum mengangguk. "Terimakasih, Sayang. Kamu selalu ada disisiku walaupun selalu ...."Gaia meletakkan jari telunjuknya ke bibir sang suami, membuat lelaki itu langsung berhenti berbicara."Sudahlah, kita gak perlu membicarakan yang membuat suasana hati kita memburuk. Mendingan ayo kita sarapan, aku buat banyak mereka malah pergi, nanti aku bawa ke rumah Mama, Papa aja ya," lontar Gaia.Xavier mengerutkan dahi mendengar perkataan sang istri, melihat kebingungan suaminya. Gaia mengulum senyum lalu menjelaskan kalau dia masih cuti dari perusahaan membuat lelaki tersebut menganggukkan kepala dan mereka sarapan bersama sambil disertai canda tawa dan keromantisan saling menyuapi. Sedangkan di kediaman bermarga Bai, putri keluarga ini tengah merencanakan sesuatu, seringai muncul di bibirnya."Kalau aku gak bisa mendapatkan Xavier dengan cara merayunya, aku bakal membuatmu menghilang agar Xavier melupakanmu," ucap Lisha penuh penekanan.Dia duduk di kursi panjang dengan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-23
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 42 [PART B]

    Dengan langkah cepat Xavier bergegas keluar dari ruangan dan pergi menuju keberadaan sang istri dan pria yang mereka sulit rekrut untuk menyelesaikan masalahan terjadi diperusahaan. Beberapa orang mengikuti atasan mereka, sama terkejut mendengar nama 'Damian' disebut apalagi membawa adalah Gaia. Kala membuka pintu ruangan tersebut, mereka mendapatkan Gaia yang berdiri di samping lelaki yang tengah duduk. Damian terlihat baru saja menyelesaikan pekerjaannya, ia mengembuskan napas kasar lalu memandang istri Xavier. Komputer menampilkan data perusahaan telah diperbaiki, sang asisten pemilik perusahaan ini begitu takjub melihat hasil di depan mata. "Gila! Masalahnya selesai cuma dengan beberapa menit aja, pantes disebut master," ucapnya pelan. Xavier langsung melirik sang asisten yang membuat lelaki tersebut menundukkan kepala. Keduanya tidak menyadari kedatangan mereka karena fokus ke layar, saat mendengar suara seseorang Gaia lekas menoleh ia segera mengulas senyuman dan mendekati

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-24
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 43 [PART A]

    Keduanya berbicara dengan nada pelan yang hanya terdengar oleh mereka, Xavier memandang dalam manik mata sang kekasih, menyelam ke dalam sana. Menimbang perkataan wanita tersebut lalu menghela napas. Ia pagam niat baik istrinya, tetapi hati tetap dipenuhi kecemburuan yang enggan pergi dari dada membuat dia merasa sesak. Damian menyeringai melihat reaksi suami Gaia. "Baiklah, aku menerima makanan ini sebagai balasan. Tapi ... kamu harus menepati janji dan memasakanku masakan lagi, ini bantuan lumayan lho, masa hanya memberikan sarapan ini," seru lelaki itu. Gaia menganggukkan kepala lalu menoleh menatap lelaki tersebut. "Tentu, asal kamu gak banyak menuntut aja," balas perempuan tersebut.Damian tertawa kecil mendengar perkataan Xavier, ia akhirnya menganggukkan kepala lalu melirik Gaia. "Boleh, kalau gitu aku pergi dulu Gaia," seru Damian.Setelah berkata demikian lelaki itu segera melangkah keluar dari ruangan, sedangkan Gaia memandang suaminya yang mengikuti kakak seperguruan

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-24
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 43 [PART B]

    Wanita itu masih terlihat kesal pada Damian, tatapannya tertuju pada lelaki tersebut. Tetapi mendengar suara sang suami, ia lekas menoleh lalu memandang pria tersebut. Mendapati ekspresi Xavier menunjukkan rasa tidak suka terhadapan kakak seperguruannya membuat dia menghela napas dan perlahan mendekat menyentuh lengan putra Jian-Long."Kenapa? Cemburu?" tanya Gaia dengan nada menggoda.Perempuan ini menatap lekas wajah sang suami, Xavier memasang wajah masam seperti rasa cuka jika melihat ekspresinya. Ia mengembuskan napas kasar dan memalingkan kepala."Menurutmu," balas Xabier sedikit ketus.Gaia tertawa kecil mendengar balasan sang suami, nada suara begitu ketara ketidak sukaan yang sangat jelas. Wanita itu mengusap punggung tangan lelakinya dengan lembut lalu mengecup membuat pria tersebut mengalihkan pandangan melihat aksi perempuan tersebut. "Damian memang seperti itu. Dia sudah seperti kakak bagiku. Lagipula, dia orang yang sangat bisa dipercaya. Kamu nggak perlu khawatir.""Bu

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-26
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 44 [PART A]

    Perkataan Lisha berhenti kala mendapati tatapan tak suka dari Xavier, ia langsung menundukkan kepala. Tak berselang lama nereka tiba di lokasi acara lelang yang diadakan di sebuah gedung mewah dengan arsitektur klasik nan elegan. Lampu kristal menggantung di langit-langit, memantulkan cahaya yang memperindah suasana. Para tamu mengenakan pakaian terbaik mereka, berbincang satu sama lain dengan anggun.Xavier menggenggam tangan Gaia erat, matanya menyapu sekeliling ruangan dengan tajam. Bai Lisha, yang berjalan di samping mereka, masih menunjukkan ekspresi tak puas. Sejak awal, dia memang tidak setuju Gaia ikut serta dalam acara ini. Namun, melihat bagaimana Xavier memperlakukan istrinya, hati perempuan tersebut penuh akan kedengkian. "Awas aja kamu membuat masalah disini, jangan kampungan!" ucap Lisha tajam dengan nada berbisik kala ia berada di dekat istri Xavier. Gaia menoleh lalu menyeringai mendengar perkataan sinis Lisha, tatapan istri Xavier menatap dingin perempuan tersebut.

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-26
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 44 [PART B]

    Suara seseorang berseru menggema di ruangan mewah ini, membuat semua orang menoleh ke sumber suara. Begitupun Xavier yang hendak membalas perkataan Bai Lisha langsung bungkam dan mencari manusia yang ikut menawar. Pandangannya tajam menyapu ruangan, mencari sumber suara. Begitu pula Gaia, sebuah firasat aneh muncul saat ia merasakan familiaritas suara itu. Matanya melebar tak percaya saat melihat sesosok pria mendekat, tersenyum tipis, dengan sorot mata yang penuh arti."Tuan, kenapa anda menawar? ini hanya barang tiruan, barang asli ada di Tuan Arka," lontar Xavier.Suara Xavier bergetar, campuran amarahan dan keheranan, ia memandang pria yang kini berdiri memandangnya juga.Lelaki berstatus suami Gaia ini masih syok, sedangkan pria yang dipanggil Tuan oleh Xavier ini menyeringai. Ia bersidekap dan menatap sinis menantu Arka."Ini lelang, gak salah doang aku menawar, yang paling mahal itu pemenangnya," balas pria tersebut santai. Xavier mengepalkan tanganya, urat di lengan menegang

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-26
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 45 [PART A]

    "Tapi ini memang asli, kamu meragukan perkataan Kakak Atha," tekan Gaia. "Kamu meragukan perkataanku," ucap Atha dengan nada dingin dan tajam.Perempuan itu langsung menunduk kala mendengar perkataan Atha, Lisha memilih bangkit lalu keluar dari ruangan membuat ia menjadi pusat perhatian. "Kalau kamu masih ingin ikut lelang ayo ikut ke ruangan Kakak, di sini terlalu banyak orang," ajak Atha.Mendengar ajakan Atha, wanita itu tersenyum senang lalu memandang sang suami yang berwajah masam membuat ia menghela napas paham pria berstatus lelakinya cemburu."Gak perlu Kakak Atha, biar aku disini aja bareng suamiku," jawab gadis tersebut.Atha menganggukkan paham lalu dia memilih ikut duduk di sini membuat semua orang memandangnya, tempat very important person ditinggalan dan malah ikut diam di ruangan ini. "Apa status gadis itu? kenapa dia seperti sangat diperhatikan Tuan Atha," bisik seseorang."Sudah, diam aja! Jangan membuat Tuan Atha kesal." Xavier terus menggenggam jemari istrinya

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-26
  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 45 [PART B]

    Suara Jian-Long begitu nyaring membuat Gaia langsung menghentikan langkahnya, ia menoleh memandang mereka mereka. Sedangkan Xinxin berdecak kesal dan memalingkan wajah."Kenapa kamu membeli barang sampah ini! kenapa gak mendapatkan barang yang kita inginkan, kamu sangat bodoh!" maki lelaki itu."Ini pasti permintaan istrimu kan, kamu gak mungkin melanggar janjimu untuk mendapatkan barang untuk hadiah putri Tuan Arka," seru Silvana."Ya, pasti ini suruhan dia, kamu sangat bodoh Kak!" omel Xinxin.Mendengar ia dimaki sang adik, lelaki itu langsung menatap tajam perempuan yang umur dibawahnya. "Kalian gak perlu khawatir, kalung ini asli," jelas Gaia.Semua langsung memandang Gaia, mereka mendelik mendengar perkataan istri Xavier."Kenapa kamu membuat ulah, sudah Ayah bilang jangan membuat masalah! sekarang gimana kita memberikan hadiah buat putri Tuan Arka," geram Li Jian-Long."Kamu begitu mengecewakanku, Gaia!" tekan pria tersebut, ia masih menatap tajam Gaia membuat wanita ini menghe

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-02-27

บทล่าสุด

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 55 [TAMAT]

    Semua langsung heran mendengar perkataan Gaia, beberapa dari mereka memandang Xinxin yang menundukkan kepala. Wajah gadis itu berkeringat dingin, bahkan beberapa kali melangkah mundur. "Maksudmu apaan, jangan bercanda dong," lontar salah satu teman Xinxin. Gaia memiringkan kepala, dia memandang wajah gadis yang berbicara tadi. "Aku gak pernah bercanda, ahh ... lebih tepatnya aku gak bercanda, lagian ... bukannya Xinxin tidak pernah mengakuiku sebagai kakak ipar kan. Bukannya kamu hanya mengakui Bai Lisha," balas Gaia sinis. "Mana mungkin Kakak! Dia seorang narapidana," jawab Xinxin cepat. "Cuma kakak yang pantas jadi kakak iparku." Perempuan itu menaikkan alisnya saat mendengar ucapan Xinxin, dia kini bersidekap dan memandang sinis sang adik ipar. "Benarkan? Tapi ... aku sudah gak menganggapmu adik iparku lagi." "Jangan banyak tingkah! Apa kamu begitu cepat melupakan masa lalu yang terjadi? Tapi aku begitu ketara, begitu jelas mengingat. Aku gak akan memaafkan kalian,"

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 54

    Seminggu sudah berlalu, Gaia disibukkan mengurus perusahaan semenjak acara pengenalannya. Apalagi kini ia menjabat dengan secara terang-terangan menjadi pemilik tempat tersebut. Saat mengetahui perempuan itu putri Arka, beberapa orang di kantor yang menindas meminta pengampunan. Aura Arka sesekali terasa dalam diri anak pertamanya membuat semua orang merasa hawa mencengkram. "Suamimu mengirimkan makan siang, dan ... Bunga ini, dia begitu perhatian," seru calon istri Jiang. Wanita itu berkata demikian saat memasuki ruangan Gaia, membuat perempuan tersebut mendongak memandangnya lalu mengulas senyum. Suara notifikasi pesan terdengar dari ponsel pemilik perusahaan ini, membuat sang empu lekas mengambil benda pipih keluaran terbaru di atas meja kerja. "Apakah dari suamimu?" tanya wanita tersebut. Alis wanita itu terangkat kala bertanya demikian, membuat Gaia tidak bisa menyembunyikan roda merah di pipi, bahkan senyuman begitu lebar. "Apaan sih!" balas Gaia dengan cepat. "Ini,

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 53

    Sesampai di rumah sakit Gaia langsung ditangani oleh dokter, Xavier memesan ruangan very important person. Selesai diobati wanita itu segera di make over oleh perias dan telah berganti pakaian yang dibawa oleh Damian. Kini perempuan tersebut tampil cantik, walaupun ada beberapa goresan tidak bisa ditutupi. "Ayo pergi! Ini sudah terlalu lama," ajak Gaia. Perempuan itu muncul dari balik pintu, membuat tiga pria yang menunggu menoleh. Mereka langsung terpesona melihat penampilan sang perempuan, Xavier melihat hal ini cemburu dan lekas mendekat lalu menyentuh jemari sang istri. "Kamu sangat cantik, istriku," kata Xavier menekan kata istriku. Senyuman terukir di bibir wanita tersebut, Gaia menggerakkan kepala tanda mengajak mereka pergi. Kini semua mengikuti kendaraan Xavier melaju, lelaki berstatus suami perempuan itu sesekali menoleh. "Sayang, kamu kan gak punya undangan. Aku takut kamu dipermalukan," ungkap lelaki itu jujur. Mendengar kata sang suami Gaia membalas dengan senyuman

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 52

    Langit semakin gelap, tidak ada penerang sama sekali disana. Bulan dan bintang menghilang, seperti ikut mencari keberadaan Gaia. Tiga kendaraan melaju begitu kencang, satu tujuan mereka yaitu gedung terbengkalai. Xavier, Leonard dan Damian masing-masing mengendarai mobil sendiri, wajah ketiganya penuh akan ketegangan dan amarah. Xavier berada di barisan terdepan, tangan mencengkeram kemudi dengan erat, napas memburu. Pikirannya dipenuhi kecemasan tentang Gaia. "Bertahanlah, sayang. Aku akan segera datang." Di belakangnya, Leonard menekan pedal gas lebih dalam, mata lelaki ini begitu tajam memperhatikan jalur di depannya. Tangan menggenggam pistol yang sudah dipersiapkan di dasbor mobil. "Jika mereka menyentuhnya lebih dari yang seharusnya, aku tidak akan memberi mereka ampun," gumamnya dalam hati. Damian, yang berada di posisi terakhir, dia membenarkan airpods di telinga. "Aku akan menyisir bagian belakang gedung. Pastikan tidak ada yang lolos." "Mengerti," jawab Xavier singkat.

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 51 [PART B]

    Di sisi lain, gedung terbengkalai Gaia mulai sadar. Kepalanya terasa berat, tubuhnya lemas akibat zat yang dihirup. Ia berusaha menggerakkan tangan dan kaki, namun mendapati keduanya terikat erat. "Kamu cepat juga sadarnya." suara dingin seorang pria terdengar dari sisi gelap kendaraan. Gaia menatap ke arah suara itu, meski pandangannya masih buram. Napas terengah, tetapi ia berusaha tetap tenang. "Siapa kalian? Apa yang kalian inginkan?" tanyanya, suara wanita itu terdengar serak. Pria itu mendekat, wajahnya masih tertutup masker, sorot mata penuh ancaman. "Kau akan segera tahu," ucapnya singkat, lalu kembali duduk dengan santai seakan mereka sedang tidak melakukan kejahatan. "Salahkan dirimu yang menyinggung orang-orang besar," lanjut salah satu dari mereka. Sementara itu, di lokasi acara, Mona hampir jatuh pingsan setelah mendengar kabar dari seseorang bahwa supir taksi yang membawa Gaia ditemukan dalam keadaan babak belur di pinggir jalan. Arka segera menangkap istrinya,

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 51 [PART A]

    Gaia langsung memamerkan senyuman pada sang suami, sedangkan Xavier mendengkus. Lelaki itu segera berdiri dan diijuti istrinya, tatapan pria tersebut masih begitu tajam. "Kamu ini, awas aja! Kalau aja aku gak ada acara, kamu udah aku buat gak bisa bangun dari kasur," ucap Xavier dengan nada kesal. "Udah jam segini, aku pamit ya. Coba kalau masih ada waktu, aku bisa mengantarmu," lontar lelaki itu sambil mengembuskan napas. Wanita berstatus istrinya segera menepuk bahu lelaki tersebut, membuat sang empu memandangnya kembali saat dia tengah merapikan pakaian. "Kamu tenang aja, aku udah pesan taksi kok," balas Gaia dengan nada santai. Xavier yang hendak protes mengembuskan napas, ia akhirnya memilih menganggukkan kepala. "Aku pergi dulu, nanti pulangnya aku jemput." Setelah perpisahan singkat, Xavier akhirnya langsung pergi ke acara tersebut. Sementara itu, Gaia bersiap-siap dengan mengenakan gaun rancangan desainer terkenal. Gaun itu memeluk tubuhnya dengan sempurna

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 50 [PART B]

    Gaia menghela napas, lalu menatap suaminya dengan ekspresi datar. "Memangnya ada wanita yang lebih cantik dariku?" tanyanya santai, namun sorot matanya tak berpaling menatap sang suami. Xavier mengaruk kepala yang tidak terasa gatal lalu terkekeh pelan dan tangannya segera melingkar ke pinggang sang istri. "Benar juga. Mana ada yang bisa menyaingimu dihatiku," ujarnya seraya mengecup kening Gaia. Gaia langsung memalingkan wajah merasa tersipu dengan balasan sang suami, sedangkan Xavier mengulas senyuman begitu bahagia melihat riak muka kekasihnya. Suara notifikasi pesan terdengar membuat keduanya menoleh lalu saat tau handphone dia yang bersuara, wanita ini meminta Xavier melepaskan pelukkan dan ia mengambil ponsel dan membaca dua pesan dari pria lain. [Shasha kamu sudah pergi belum? Aku jemput ya.] - Leonard [He! Kamu belum menepati janji meneraktirku, sebelum pergi ke acara ayo taktir aku. Sekalian nanti aku antar kamu ke acara, sekarang aku jemput ya!] - Damian. Xavier ya

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 50 [PART A]

    Waktu berputar begitu cepat, Xavier masih terlelap diranjang istrinya, Gaia yang menatap lelaki ini hanya mengulas senyuman tipis. Ia menoleh ke pintu kala memdengar suara ketukkan terdengar, ia lekas turun dan membuka pintu. "Sayang, sebentar lagi acara mulai, Mama sama Papa harus segera ke sana," jelas Mona. "Terus kamu gimana? apa mau ikut kami atau menunggu suamimu ...." Ucapan Mona terhenti kala mendengar sang putri langsung menyela. Perempuan ini menyentuh lengan wanita yang melahirkan dan menepuk pelan. "Mama tenang aja, aku pasti tiba tepat waktu." Mendengar balasan sang putri, Mona menghela napas. Perempuan itu membalas ucapan Gaia dengan senyuman lalu pamit pada gadis kecil kesayangan ini. Kini kediaman hanya tersisa sepasang suami istri tersebut, istri Xavier memilih menyiapkan makanan untuk sang kekasih, tak berselang lama telepon terdengar dari ponsel lelaki jangkung yang masih terlelap. Dengan mata tertutup mencari ponsel dan lekas menerima sambungan telepon. "Ka

  • Gadis Kampung Itu, Istriku!   BAB 49 [PART B]

    Xavier segera mengantarkan Gaia dan mertuanya ke kediaman, sesampai di sana lelaki tersebut membantu Arka masuk ke dalam rumah. Kini semua telah berada di ruang tengah, pria ini memandang sang istri, paham akan tatapan kekasihnya ia lekas pamit dan mengajak putra arka ke kamar."Aku menunggu penjelasanmu, aku gak akan menuduh kamu langsung," lontar Xavier kala memasuki kamar.Gaia mendengar hal ini hanya tersenyum, ia mengunci pintu dan meraih lengan sang suami agar ikut duduk di ranjang. "Dia membantu Papaku, dia yang membawa Papaku ke rumah sakit," terang Gaia."Gak perlu memikirkan hal gak perlu, dia punya tunangan dan sebentar lagi menikah. Gak mungkin aku menjadi perusak hubungan orang laian, apalagi aku pernah merasakan hal tersebut, aku sangat paham sak ...."Ucapannya terhenti kala sang suami langsung menariknya dalam dekapan, membuat ia sangat terkejut sampai melotot. "Udah jangan dijelaskan, aku paham. Aku minta maaf karena belum bisa melindungimu sepenuhnya, tapi aku bers

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status