GADIS KECIL DI PELAMINANKU 16
Mas Daffa langsung menjatuhkan sepedanya saat itu juga. Mungkin dia menyadari kalau tadi dia tengah berbohong padaku."Aduh, ini juga sebenarnya sakit, Sayang. Tapi, karena kamu ingin naik sepeda, makanya aku tahan sakitnya." Mas Daffa merintih dengan mengurut pelan pergelangan tangannya.
Bersandiwara.
"Nanti aku urut, ya?" ujarku dan langsung masuk ke dalam vila.
Perutku sudah terus berbunyi karena kosong dari semalam. Kemarin aku makan, tapi cuma sedikit karena ibu mertua yang tidak bersahabat.
Makanan sudah terhidang di meja makan. Tanganku sudah terulur untuk mengambil makanan itu. Namun, aku menariknya kembali saat aku ingat jika itu masakan Nabila.
Bisa saja dia menaburkan sianida di makanan itu. Atau, dia kasih obat tidur agar aku terlelap dan dia bisa berduaan dengan suamiku. Tapi, ke mana dia sekarang? Apa dia beneran pergi
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 17Mereka berdua berseru bersamaan."Jadi ini yang kamu bilang sepupu, Mas? Jadi begini kelakuan kamu dengan sepupumu? Mandi bareng hingga mendesah bersama?!""Yumna, aku bisa jelasin, Sayang," ucap Mas Daffa hendak menggapaiku."Stop!" Aku mengangkat kedua tanganku ke udara."Ternyata, kecurigaanku terjawab sudah. Kamu berengsek, Mas. Kamu berengsek!" Aku memukul-mukul dada suamiku.Aku melampiaskan amarahku yang sudah di ubun-ubun dengan terus menghujani dia dengan pukulan."Maafkan aku, Yumna."PlakSebuah tamparan aku layangkan padanya. Maafnya tidak akan bisa mengembalikan kepercayaanku yang sudah dia rusak. Bukan hanya kepercayaan yang hilang, tapi hatiku terasa dicabik-cabik melihat
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 18"Aku tidak bisa memilih, Yumna. Jangan paksa aku," tutur Mas Daffa menggelengkan kepala.Aku tersenyum kecut melihatnya.Jika dia tidak punya pilihan, maka aku yang akan memilih. Dengan kasar, aku mengusap pipi yang terus dihujani air mata. Aku bangkit dan berdiri di depannya yang masih berlutut."Baiklah, aku anggap ucapanmu barusan adalah sebuah jawaban. Dan jawaban itu, perpisahan diantara kita."Aku beranjak dan keluar dari rumah itu. Baru saja kaki ini sampai di teras rumah, langkahku terhenti saat Mas Daffa mengejar dan menarikku ke dalam dekapannya."Tolong jangan pergi, Yumna. Aku mohon, jangan tinggalkan aku," ujarnya semakin menambah sakit hatiku.Tidak. Aku tidak ingin menambah luka dengan terus bertahan dalam pernikahan yang penuh dengan kebohongan. Aku melepaskan kedua tangan Mas Daffa, aku terus berontak hingga bisa
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 19"Hentikan musiknya, Surya!" Aku berteriak dari belakangnya."Baik, Non."Perjalanan kembali hening.Kedatanganku ke sini akhirnya membuka rahasia yang selama ini mereka tutupi. Jadi inilah alasan kenapa Mama Arum tidak mengizinkanku menyusul Mas Daffa ke sini. Karena ada rahasia yang mereka tutupi.Tunggu. Mama Arum tahu tentang pernikahan mereka?Jahat sekali dia jika ternyata Mama Arum ikut andil dalam kebohongan besar ini.Mas Daffa, lelaki yang aku agungkan, lelaki yang aku puji di depan Mama dan Papa. Dengan bangga aku menyebut dia pria paling setia, karena jarak jauh hubungan kita saat itu tidak membuatnya berpaling dariku.Namun, aku salah. Aku keliru. Rupanya dia tidak sebaik yang aku kira. Dia tidak setia, dan kini aku telah membuktikannya sendiri. Sakit? Jangan ditanya. Dadaku begitu sesak ketika mengingat kejadian di rumah itu tadi.
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 20Saat aku berada di ujung tangga, Mama yang baru keluar dari kamarnya menegurku. Tidak aku jawab pertanyaan Mama, dan malah segera masuk ke dalam kamarku.Melihat Mama saja aku sudah merasa sedih. Mama yang banyak memberikan nasihat padaku tentang pernikahan, tentang menjadi istri yang disayang suami, tentang bagaimana cara agar rumah tangga selalu damai dan tentram. Entah bagaimana jika nanti ia tahu rumah tangga anaknya sudah diterpa badai di minggu awal pernikahannya.Duduk termenung dalam keheningan. Foto serta beberapa barang pemberian Mas Daffa semasa pacaran dulu masih terpampang indah di tempatnya. Aku edarkan pandangan ke sekeliling kamar. Semua tentang dia ada di sini. Meskipun dia tidak pernah tidur di kamar ini, namun kenangannya seraya hidup mengelilingi isi kepalaku.Pintu kamarku terbuka, Mama masuk dengan menatapku sendu."Yumna ....""Ma ... aku—""M
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 21Kata orang, mimpi adalah bunga tidur. Lalu, bagaimana dengan mimpiku yang kini jadi kenyataan?Di mimpiku, Mas Daffa dipanggil ayah oleh gadis kecil yang datang ke pelaminanku. Dan di dunia nyata, Mas Daffa memang memiliki seorang gadis kecil dari wanita lain. Yang lebih membuatku sakit ialah, mereka sudah menikah sejak lama.Malam ini, aku tidak ingin bermimpi. Aku ingin tidur tenang tanpa adanya mimpi yang akan membuatku kembali sakit hati.Aku memejamkan mata, mengharapkan kantuk segera datang menyerangku. Namun, bukan rasa kantuk yang menghampiriku, melainkan bayang-bayang Mas Daffa yang hadir dan mengganggu pikiranku.Senyumnya, canda dan tawanya selalu terekam jelas dalam memoriku."Argh!" Aku menjambak rambutku dengan gemas.Aku tidak boleh begini. Dia telah berkhianat. Bahkan sudah sejak lama dia menyimpan kebohongan ini. Di sini, aku terus mengingatnya. Tapi di sana, mun
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 22"Maaf, Ma. Aku tidak bisa, dan aku tidak mau kembali ke rumah Mama," jawabku dengan setenang mungkin."Kenapa, Yumna? Itu rumah kamu, rumah kita." Mama Arum kembali berucap."Dan ini pun rumahku, Ma. Yumna juga berhak berada di sini.""Yumna, wanita yang sudah menikah seharusnya ikut dan tinggal di rumah suaminya, bukan di rumah orang tuanya. Maka dari itu, ayo kita pulang.""Tidak, Ma. Yumna ingin di sini. Yumna tidak akan kembali lagi ke rumah Mama," jawabku lagi.Sekilas aku lihat Mama dan Papa mengembuskan napas lega. Tapi masih dalam posisi yang sama. Diam membisu."Apa maksud kamu bicara seperti itu?" tanya Mas Daffa. Setelah dari tadi ibunya yang berucap, kini dia pun ikut mengeluarkan suara."Maksudku, aku tidak ingin menjadi bagian dari kalian lagi. Mas, mari kita berpisah." Aku tidak berkata dengan keras, tapi dengan sangat tegas.Sudah cukup aku jadi orang bodo
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 23[Aku harap, kamu bersedia duduk berdua denganku untuk membicarakan pernikahan kita, Yumna. Kau tahu, 'kan kalau aku begitu mencintaimu.]Setelah keinginannya untuk membawaku pulang bersamanya tidak membuahkan hasil, Mas Daffa mengirimkan sebuah pesan saat dia akan pergi dari rumah Papa.Di sini aku sekarang, setelah perdebatan Papa dan Mama Arum yang tidak berkesudahan, aku memutuskan untuk pergi ke kamarku. Saat ini aku tengah berdiri di kamarku dengan pandangan mengarah ke luar. Di sana, aku lihat pria yang bergelar suamiku baru saja keluar dari rumah. Dengan ponsel di tangannya, Mas Daffa berjalan menghampiri mobil miliknya yang terparkir di depan rumah.Saat akan masuk, Mas Daffa menoleh ke atas tepat di mana saat ini aku berdiri. Mata kita saling beradu, hingga akhirnya seulas senyum terbit dari bibirnya.Mas Daffa masuk ke dalam mobil dan pergi semakin
GADIS KECIL DI PELAMINANKU 24Aku terdiam. Karena sampai sekarang aku belum tahu juga alsan pastinya. Aku menggeleng pelan membuat Salsa geram."Kenapa gak cari tahu, mungkin saja ada sesuatu yang diluar dugaan kita, 'kan?" ujarnya lagi."Untuk apa, Salsa? Itu semua tidak akan bisa mengembalikan kepingan hati gue jadi utuh kembali. Dia tetap salah. Harusnya Daffa sudahi hubungannya dengan gue, jika dia sudah mengucapkan janji suci dengan wanita lain.""Iya, iya maaf. Aku geram juga sama si Daffa." Salsa mengusap-usap pundakku."Sa, mau ikut gue gak?" tanyaku."Ke mana?""Ketemu, madu.""Hah?"Saat Salsa masih terbengong tidak mengerti, aku menarik tangannya agar ikut denganku. Ini hanya antisipasi, jika di sana aku disakiti oleh dia.*"Mbak!" Wanita dengan gamis warna maroon melambaikan tangannya saat melihatku.Aku menghampiri dia dan duduk