Share

Bab 7

GADIS KECIL DI PELAMINANKU 7

"Daffa baru saja berangkat ke sana. Jangan kamu repotkan dia dengan hal-hal yang tidak penting."

Aku mengurungkan nitaku yang ingin menemui Mama Arum. Rupanya dia sedang berbicara lewat telepon. Karena tidak mau mengganggu, aku pun memutuskan untuk masuk ke kamarku saja.

'Bila,' gumamku.

Nama itu beberapa kali disebut di rumah ini. Namun, aku tidak tahu siapa dan yang mana orang yang bernama Bila itu. Apakah saudaranya? 

Apa baiknya aku bertanya saja sama Mama tentang nama itu? Ah, tidak. Sepertinya itu bukan ide yang bagus.

Beberapa saat termenung memikirkan nama yang disebutkan Mama Arum, aku pun memutuskan untuk pergi ke rumah mama dan papaku.

Sebelum aku pergi ke rumah Mama dan Papa, aku merapikan kamarku yang masih berantakan. Menata bajuku yang sudah disetrika dan memasukkannya ke dalam lemari. Begitu pun dengan pakaian milik Mas Daffa.

"Akhirnya selesai juga," ujarku melihat susunan pakaian yang sudah rapi.

Saat semuanya telah selesai, mataku sedikit terusik dengan lemari kecil yang berada di sebelah lemari pakaian suamiku.

Sangat kebetulan sekali, saat aku ingin membuka lemari itu, sebuah kunci teronggok di lantai, tepat di depan lemari. 

Aku memasukan anak kunci dan memutarnya perlahan. Dengan pelan, aku membuka pintu dan seketika keningku berkerut melihat isi dari lemari itu.

Apa yang aku lihat di dalam sana, di luar ekspektasiku. Bukan barang Mas Daffa, juga bukan baju lama miliknya. Tapi setumpuk pakaian anak perempuan. 

"Milik siapa, ini?" ujarku bertanya sendiri.

Aku mengambil satu dan melihatnya dengan seksama. Aku tidak mungkin salah lihat, ini benar-benar pakaian anak balita. Saat mata dan pikiranku tengah fokus pada baju itu, tiba-tiba aku dikagetkan dengan dering ponsel milikku.

Buru-buru aku menyimpan kembali baju itu dan menutup pintu lemari.

"Halo, Mas." Rupanya suamiku yang menelpon.

"Sayang, kamu jangan buka lemari yang kecil, ya. Isinya sangat berantakan, itu baju-baju bekasku yang belum aku buang," ujar Mas Daffa tanpa basa-basi.

Aku melirik lemari yang sudah aku tahu isinya itu. Mas Daffa, dia membohongiku.

"Sayang, kamu dengar, 'kan?" tanya Mas Daffa saat aku diam tanpa kata.

"I–iya, Mas. Lagipula, aku tidak menemukan kuncinya juga," ujarku berbohong.

"Oh, baguslah kalau begitu. Yaudah, aku tutup dulu telponnya, ya, kamu hati-hati di rumah."

"Ok." Aku terduduk dengan lemas di pinggir ranjang. 

Baru dua hari aku jadi istrinya, tapi dia sudah berani membohongiku. Aku kira, selama ini aku sudah mengenal Mas Daffa dengan baik. Ternyata, banyak rahasia yang dia sembunyikan dariku.

Tadi, Mas Daffa bilang di dalam lemari kecil itu adalah baju bekas? Apa mungkin itu baju bekas dia saat kecil?

"Oh, tidak mungkin!" 

Bersambung 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Dhewy Ahmadi
ini cerita nya seperti apa sih thor kok saya engga paham paham?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status