Share

Om Mesum!

Lelaki beralis tebal itu mendesah kasar. "Terserah!" ucapnya ketus.

"Nah, gitu dong," sahut Kamea girang karena Alif tak lagi mendebat. Lelaki itu memilih untuk menyerah walau masih tak mengubah ekspresi wajahnya.

Belia itu memajukan tubuhnya mendekati Alif. Kaki pendeknya menjinjit lantas kedua tangan terangkat dan mencubit pipi lelaki itu dengan gemas.  Alif membulatkan matanya mendapat perlakuan Kamea yang menganggapnya seperti anak kecil.

"Om, jutek tapi gemesin. Kamea suka," ucap belia itu sambil terkekeh gemas kepada Alif.

Lelaki yang terpaut enam tahun lebih tua dari belia itu mencekal tangan Kamea dan menjauhkannya. Iris berwarna cokelat itu menghunuskan tatapan tajam. Membuat sang gadis sedikit meringis antara sakit pada tangannya dan malu karena perbuatan yang refleks ia lakukan.

Kamea menyeringai, satu tangannya menggaruk kepala yang tak gatal. "Maaf," ucapnya pol

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status