Share

Air Mata

Di rumah, Nindya belum juga bersiap pulang ke Semarang. Hatinya masih terguncang dengan permintaan Daniel yang menurutnya kejam dan tak berperasaan.

"Aku akan menikahimu setelah janin itu dihilangkan!"

"Aku tidak mau menjadi ayahnya, dia bukan anakku!"

"Untuk apa kamu mempertahankan bayi itu jika bapaknya saja tidak mau bertanggung jawab?"

"Kenapa kamu harus melindungi pria yang melecehkanmu?"

"Gugurkan minggu depan dan kita atur pernikahan segera!"

"Aku juga salah karena terlalu sibuk!"

Dan masih banyak kalimat-kalimat Daniel yang terngiang-ngiang di telinga Nindya. Namun, keputusannya sudah bulat, dia tidak akan melakukan aborsi.

Soal Elang? Entahlah, Nindya juga masih dalam kebimbangan. Dia bukan wanita jahat, terlebih pada sesama wanita. Nindya tidak ingin merebut Elang dari siapapun, apalagi dari Mayra.

Tangan Nindya mengambil satu kertas lusuh yang beberapa waktu lalu diambilnya dari tas Elang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nathalie
ikutan nyesek...Bu dosen, jujur aja deh apa sy aja yg bilang......
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status