"Rain, aku akan membalas semua perbuatan jahat Ashley dan Alex. Aku ingin menunjukkan kepadamu bagaimana cara menghancurkan musuh dalam satu jentikan jari," ujar Christian.Rain tersenyum simpul, manik hazel indahnya menatap lekat wajah tampan Christian yang terkenal akan kekejamannya. "Hmm, terima kasih banyak.""Kenapa ekspresi wajahmu seperti itu? Apa kau tidak menyukainya?" Tanya Christian saat ia melihat ekspresi datar wajah Rain."Entahlah, aku bahkan tidak bisa merasakan perasaan apapun saat ini." Rain menolehkan kepalanya menghadap ke jendela dan terus menatap butiransalju yang jatuh dari langit."Aku serius saat mengatakan ingin memberimu hadiah kalau kau bisa cepat sembuh," ucap Christian."Apakah aku boleh meminta apapun?" Tanya Rain tanpa menolehkan kepalanya."Ya, asalkan bukan kebebasan. Aku bisa memberimu tas, sepatu atau barang-barang brand--""Aku ingin bermain ice skating dan aku ingin boneka salju buatan tanganmu," potong Rain cepat.Dahi Christian seketika mengerut
"Apa kau bilang? Kita tidak bisa klaim asuransi jika kebakaran gedungku ini ada unsur kesengajaan?! Sengaja, kepalamu!! Apa mereka pikir aku sengaja membakar klub malam milikku sendiri hanya untuk mendapatkan klaim asuransi yang jumlahnya tidak seberapa, hah?!" Teriak Alex, emosi."Tuan Alex, tolong jangan marah dulu. Kita harus menunggu sampai penyelidikan polisi selesai dan baru setelah itu kita bisa mengambil keputusan untuk mengajukan klaim ke pihak asuransi atau tidak," timpal sang pengacara."Sampai kapan?! Aku tidak mau kehilangan uangku begitu saja hanya karena proses penyelidikan polisi yang bertele-tele," sengit Alex.Sang pengacara menghela napas panjang, lelaki berkepala botak dan perut buncit itu hanya diam saat dibentak ataupun dimaki-maki oleh Alex. Tampaknya si pengacara senior berusia 50 tahunan itu sudah terbiasa menghadapi kemarahan klien yang sudah 7 tahun ini selalu memakai jasanya untuk menyelesaikan semua permasalahan yang berkaitan dengan hukum."Saya juga belu
"Rain, tenanglah. Aku akan menghangatkan tubuhmu," ucap Christian untuk menenangkan amukan Rain.Christian memeluk erat tubuh Rain sambil menyelimuti tubuh wanitanya agar tidak lagi kedinginan, lelaki bertubuh kekar itu bahkan sampai ketiduran di dalam kamar Rain dan ia terus menjaga gadisnya semalaman suntuk karena hanya dia yang bisa menenangkan sang gadis yang terus bermimpi buruk serta berhalusinasi. Christian bahkan sampai kelelahan dan tidak bisa tidur dengan nyenyak dan berkali-kali harus terbangun karena mendengar jeritan serta racauan Rain."Ampun, Paman Ruben, Ashley. Jangan pukul aku lagi, sakit."Rain menangis, merintih kesakitan dan meracau saat ia sedang tidur. Sudut matanya mengeluarkan air mata, perempuan cantik bermata bulat indah itu sedang bermimpi buruk atau lebih tepatnya rasa trauma akan masa lalunya menjelma menjadi mimpi buruk yang selalu hadir setiap kali ia sedang tertidur.Suara tangisan serta racauan Rain sontak membangunkan Christian yang sedang tidur di s
"CEPAT MENGAKU!! KAU DAN CHRISTIAN SUDAH BERSEKONGKOL UNTUK MEMBAKAR KLUB MALAMKU, 'KAN?!!" Alex mencekik leher Ashley tanpa ampun dan terus saja menuduh Ashley tanpa bukti yang jelas.Ashley menggeleng lemah untuk merespon tuduhan Alex. "Ti ... dak!! Ti ... dak, a ... khh, khh."Belasan petugas keamanan berlarian menuju ke kamar perawatan Ashley, mereka menerobos masuk dan menghentikan kegilaan Alex yang langsung menuduh Ashley tanpa mendengarkan penjelasan ataupun pembelaan kekasihnya. Tubuh kekar Alex dipegangi oleh beberapa petugas keamanan bertubuh kekar dan membuat Alex tidak bisa berkutik lagi."Lepaskan aku!! Aku akan memberi perempuan jalang itu sebuah pelajaran," bentak Alex yang terus saja memberontak saat tubuhnya dipegangi oleh petugas keamanan rumah sakit.Ashley terbatuk-batuk, mulutnya terbuka lebar dan berusaha menghirup udara sebanyak-banyaknya dari mulut serta hidungnya. "To ... long aku, pria itu sudah gila dan ia ingin membu ... nuhku," ucapnya terputus-putus."Ce
"Fuck!! Kau memang sangat bodoh, Rain!! Pantas saja kau selalu dibully Ashley dan bisa dijual oleh Ruben," maki Christian untuk meluapkan kekesalannya kepada Rain yang sangat keras kepala dan tidak pernah mau mendengarkan ucapannya.Christian melepaskan ikatan kaki Rain kemudian melepaskan ikatan tangan sang gadis, ia menyandarkan kepala si wanita di bahunya, dengan hati-hati ia menggendong Rain ke atas ranjangnya lalu menyelimuti tubuh telanjang sang Rain dengan selimut. Christian mengambil kotak P3K di atas lemari, sang billionaire kejam itu mengambil minyak angin yang ia letakkan di lubang hidung Rain agar wanitanya tersadar dari pingsan.Rain melenguh pelan, kepalanya menoleh ke kanan lalu ke kiri sampai akhirnya gadis berhidung mancung itu pun tersadar. "Christian ....""Jangan bicara," titah Christian."Tapi--""Aku bilang jangan bicara atau aku akan menyetubuhimu dengan sangat kasar!! Jangan bantah aku, Rain!!" Bentak Christian, wajahnya merah padam menahan amarah yang membunc
"Aku mohon, Paman. Jangan jadikan aku seorang pelacur, aku sudah sangat menderita karena harus melayani birahi Christian," pinta Rain memelas.Rain memegangi kaki Ruben dan memohon kepada pamannya untuk sebuah pengampunan, akan tetapi yang ia dapatkan hanyalah tendangan saja. Rambut panjangnya kini berada dalam cengkeraman tangan gempal sang paman hingga kulit kepalanya terasa sangat sakit dan perih, tidak perduli puluhan atau mungkin saja ratusan tetes air mata yang mengalir di pipinya saat ini tetap saja Rain tidak kunjung mendapatkan rasa belas kasih dari Ruben."Bagiku, kau hanyalah mesin pencetak uang dan aku tidak akan pernah melepaskanmu," ujar Ruben."Kenapa kau sangat kejam kepadaku? Bukankah kita masih terikat hubungan darah? Tapi kenapa kau sangat kejam kepadaku, paman?" Rain menangis sambil memegangi tangan Ruben yang masih menjambak rambutnya.Ruben tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Rain yang terdengar sangat menggelikan di telinganya. "Aku hanya butuh uang, bukan k
"Cepat menari!! Goyangkan tubuhmu dengan gerakan erotis sambil melepas bra dan celana dalammu," titah Juan.Semua kolega Juan tertawa terbahak-bahak sambil meminum whiski di dalam gelas masing-masing, empat pasang mata menatap penuh hasrat pada tubuh molek Rain yang hampir telanjang. Terutama Juan yang sudah tak sabar lagi ingin segera mencicipi kenikmatan tubuh wanita milik sang billionaire, ia terlihat sangat emosi ketika Rain malah menangis sambil menutupi dadanya dengan kedua tangan."Singkirkan kedua tanganmu dari payudara!! Aku membayar Ruben dengan mahal agar kami bisa menikmati tubuh telanjangmu menari erotis," bentak Juan."Cepat buka bra yang kau kenakan dan duduk di pangkuanku, aku ingin menjamahi tubuh seksimu dan mungkin akan sedikit menghisapnya di area-area tertentu," titah teman Juan sambil tertawa terbahak-bahak bersama temannya yang lain."Ahh, benar. Kau memang pintar memilih wanita, Juan. Tubuhnya terlihat sangat seksi dan kulitnya juga bersih, apakah aku boleh me
"Sakitt, Christian!!" Pekik Rain.Christian tidak perduli dan ia semakin keras menghujam tubuh wanitanya sampai ia mencapai puncak kenikmatan, dada kotaknya yang dipenuhi otot liat turun naik seirama dengan napasnya yang terengah-engah. Netra Christian menatap lekat wajah Rain yang sedang menangis kesakitan setelah melayani gairah bercampur rasa amarahnya, dan ia menarik kasar kedua kaki Rain hingga tubuh sang gadis itu merosot dan mendekat ke arahnya.Christian memegang kuat dagu Rain agar sang gadis menatap ke arahnya. "Dengarkan ucapanku baik-baik!! Aku bukanlah pria yang bisa bersabar atau bersikap lembut terlebih jika aku mendengar wanitaku menyebut pria lain di hadapanku, kalau kau berani menyebut pria lain dihadapanku maka aku tak segan-segan untuk memberimu hukuman.""Iya, aku mengerti." Ucap Rain dengan suara serak."Cepat tidur!! Aku akan kembali dalam 5 menit, dan aku akan memberimu hukuman berat kalau kau masih belum tidur saat aku kembali," titah Christian lalu ia pergi k