MasukKetika satu skandal, mampu menghancurkan reputasi seorang ustaz muda dalam semalam. Birru, ustaz muda yang terkenal nyaris sempurna sebagai calon suami idaman. Mendadak menjadi bahan cemoohan orang karena munculnya video seorang perempuan mengaku sudah menikah siri dan kini tengah hamil. Disaat semua orang menunggu klarifikasi, yang Birru lakukan justru hal yang tidak diperkirakan sama sekali. Menikah. Bukan dengan wanita tersebut tapi dengan Chalya, seorang dokter di klinik pesantren yang sangat membenci pria agamis karena hidupnya pernah dihancurkan oleh mantan tunangannya dengan mengatasnamakan agama. Apakah pernikahan ini akan menjadi penyelamat, atau justru awal dari ujian mereka yang sesungguhnya?
Lihat lebih banyakBirru terkekeh geli, “Suka parfumnya?”Istri barunya itu nyaris tersedak ludahnya sendiri, dia masih tidak sadar kalau jarak di antara mereka tersisa beberapa inch saja. Ia buru-buru memperbaiki posisinya. Memalingkan wajah untuk menutup wajah, Chacha benar-benar ingin menghilang darii bumi saat itu juga.“Sarapan di kantin aja, mau?” tawar Birru. Biasanya ada Delfin yang mengurus sarapannya, tapi pria itu pasti juga tidak ingin mengganggu Birru, yang baru saja menyandang status pasutri baru.“Kantin mana?”“Kantin pesantren, enak-enak kok makanannya. Mau coba?”Sebelum mereka benar-benar keluar rumah, ponsel Birru berdering. Ia tahu dari semalam berita tentang perrnikahannya kembali menjadi trending di beberapa platform. Selain ucapan selamat dan pujian untuk Chacha, ada beberapa hate komen juga yang nylekit.“Mas,” panggil Chacha, gadis itu sudah berdiri siap menunggu di depan pintu.“Iyaa? Bentar,” Birru tampak tenang, tapi gelagatnya menunjukan bahwa ada sesuatu hal berat sedang m
Chacha mengangguk, “Ok, satu lagi. Kita … nggak tidur sekamar, kan?” Pertanyaan Chacha yang terdengar gamang itu, ia lontarkan dengan memiringkan badannya sedikit. Harap-harap cemas, takut jawabannya tidak sesuai dengan apa yang ada dalam kepalanya.“Nggak. Saya tidur di bawah, saya juga belum terbiasa dengan orang asing.” Jawaban yang sederhana, singkat dan … menohok.Chacha diam sejenak, tidak tahu harus menjawab apa. Bukan perkara kamar yang terpisah tapi kata ‘orang asing’ nya. Padahal pria itu yang memintanya untuk menikah, seolah Chacha yang memaksanya.“Kemarin umma yang beresin kamar atas jadi barang-barang saya masih di sana. Mungkin besok baru saya pindah,” lanjut Birru.“Oh, iyaa. Nggak masalah, ya udah kalau gitu, aku naik dulu,” pamit Chacha buru-buru.“Sebentar,” sela Birru cepat. “Saya mau bilang kalau, saya suami kamu. Mulai sekarang biasakan jangan panggil saya ustaz terus.”“Terus, panggil apa?” Chacha balik menanyainya.Birru melirik sekilas, “Terserah,”“Mm, mas
Birru menuntun Chacha melewati rumah ndalem, menuju bangunan lain yang ada di belakang asrama santri putra. Langkah mereka terhenti di halaman depan rumah berlantai dua dengan dominan warna beige bergaya American klasik yang anggun. Seperti rumah yang biasa Chacha liat di feed pinterest.“Ini …” suara Chacha menggantung di udara. Namun, tetap saja matanya terus menatap takjub dan suka bersamaan pada pemandangan di depannya.“Rumah kita,” sahut Birru santai, mempersilahkan Chacha untuk masuk lebih dulu setelah membuka kuncinya.Chacha sempat mengeluh pada Allah karena harus dipertemukan dengan pria asing yang seenaknya saja mengajak menikah. Walau sebenarnya Chacha banyak diuntungkan juga, daripada menikahi om-om pemilik toko lebih baik menjadi istri Albirru yang masih muda dan nyatanya jauh lebih tampan.Memasuki rumah lebih dalam, Chacha disambut oleh kucing ras Persia berwarna putih dengan bulu lebat. Chacha reflek menggendongnya dan mengayun-ayun gemas.“Namanya Moly,” ujar Birru
Sesuai rencana dua keluarga, pernikahan keduanya digelar di pesantren dengan konsep tertutup. Hanya dua keluarga dan kerabat saja yang hadir di sana, tapi cukup untuk memberitahu pada seluruh netizen yang terhormat kalau status Chalya Medina dan Zayn Albirru saat ini adalah sepasang suami istri.Mentari hangat menyapa pesantren Al-Muntazhar. Angin sejuk menerbangkan aroma tanah basah sisa hujan semalam. Jam menunjukan pukul 09:00. Pagi yang sejak kemarin redup tertutup kabut tebal, hari ini terasa mendukung momen dua manusia yang akan berikrar janji suci di hadapan Allah.Ruang tamu ndalem yang cukup luas disulap menjadi tempat sakral dengan dekorasi dominan warna putih. Ada dua rangkaian bunga-bunga putih tersusun sangat rapi di tiap sudut ruangan tersebut. Di dalamnya dua keluarga duduk saling berdampingan menyimak dengan khidmat rangkaian akad yang baru saja dilaksanakan.Suara Birru saat mengucapkan akad menggema di seluruh penjuru pesantren, memunculkan decak kagum sekaligus












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.