Share

Rapal Mantra Kematian

***

"Beginilah kalau membuat janji dengan seseorang yang licik, tamak, yang tidak ingin mau kalah. Mengapa Jampang mengutusmu, wahai pria berkostum hitam?" tanya

Chandrakanta.

Jari jemarinya menjentik di atas kepala. Urat-urat ungu kebiruan yang menyembul dengan paksa seolah mereda dan kulit wajah si pria kembali seperti semula.

"Ampun juragan!" ucapnya lalu menundukkan kepalanya di atas lantai keramik dingin.

"Haruskah aku kirim Rapalan Mantra Pencabut Nyawa untuk junjunganmu itu?"

Chandrakanta bertanya dalam.

"Hanya ingin memastikan juragan menepati janji atau tidak? Ampun juragan!" ucap pria itu masih belum bisa mengangkat wajahnya.

"Oh begitu kah? Kau boleh berkeliling kampung. Menanyakan kepada orang-orang, bagaimana diriku? Betapa diriku menepati janji. Apalagi jika merupakan hal-hal sebagai bentuk pertanggungjawaban dari seorang pria untuk wanitanya. Aku bukan Prabawa aku Chandrakanta. Ingat itu!"

Yuvati menyerahkan telepon genggam Chandrakanta. Pria dengan wajah yang berang it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Tini Wartini
ceritany ada mistis" ny...bikin penasaran
goodnovel comment avatar
Novita Surya Ningsih
lnjut thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status