Share

31. Double Date

Penulis: Skuka_V
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-20 23:04:37
Suara ketukan jemari mengalun cepat, seiring kegelisahan hatinya. Sesekali Maira melihat ke arah pintu, dia begitu penasaran dengan apa yang terjadi di dalam ruangan itu.

“Apa Nathan dan Selly sedang bercinta?” gumamnya.

Maira menyandarkan punggungnya di kursi sambil memikirkan cara agar bisa masuk ke dalam ruangan Nathan.

Tanpa pikir panjang Maira pun mengambil salah satu dokumen lalu mengetuk pintu.

“Permisi.”

“Masuklah,” jawab Nathan.

Sudut mata Maira mendapati Selly yang sedang duduk di sofa bermain dengan ponselnya. Sementara Nathan duduk di singgasana memeriksa dokumen yang ada di mejanya.

“Ada apa?” tanyanya.

“Ehm, begini … eee, mesin fotocopy rusak. Aku nggak bisa mengcopy dokumen ini, ” jawab Maira sekenanya.

Sudut alis Nathan meninggi mendengar ucapan Maira. “Terus, kamu menyuruhku untuk memperbaiki mesin itu?”

“Bu-bukan begitu maksudku, apa boleh aku memanggil teknisi untuk memperbaiki mesin fotocopy?”

Tak menjawab, Nathan malah beranjak dari kursinya. “Biar aku l
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Gairah Liar Paman Tiriku   57. Kesalahan Fatal

    Ucapan Maira terus terngiang-ngiang di telinga Selly. Iya, pria yang dia anggap baik ternyata berani menyentuh wanita lain. Padahal selama ini dia selalu menolak saat Selly menyentuhnya.“Haruskah aku percaya dengan ucapan Maira?” gumam Selly memikirkan hal-hal yang bukan-bukan.Dia bergegas berdiri saat melihat Nathan keluar dari lift. Tanpa permisi, Selly mengikuti Nathan masuk ke ruangannya.“Ada yang ingin aku bicarakan,” ucap Selly.Pria itu tak bergeming, dia mengambil jas seolah ingin pergi lagi dari ruangannya.“Nathan,” panggil Selly menahan tangan tunangannya itu.“Ada apa?” tanya Nathan datar terkesan enggan diajak bicara.“Bisakah kita bicara dengan santai? aku hanya meminta waktumu sebentar saja.”Wajah memohon yang ditunjukkan Selly cukup membuat Nathan terenyuh. Dia lalu duduk di sofa mencoba mendengarkan apa yang ingin Selly bicarakan.“Apa kamu serius ingin menikah denganku?” tanya Selly.Sudut mata Nathan memicing, terlihat jelas jika dia tak ingin menjawab pertanyaa

  • Gairah Liar Paman Tiriku   56. Bukan Cinta Terlarang

    Pelukan Nathan semakin erat, Maira hanya diam merasakan aroma tubuh pria yang begitu dia rindukan. Perlahan Nathan mengurai pelukannya, menatap kedua mata Maira dalam-dalam. Tanpa aba-aba, Nathan mencium bibir Maira. Mencurahkan kerinduannya yang beberapa hari ini tak bisa dia luapkan. “Aku akan menikah,” ucap Maira saat bibir keduanya perlahan menjauh. “Menikah?” “Hm, aku akan menikah dengan Devan,” jawab Maira sekenanya sambil melihat reaksi pria yang ada di hadapannya. Namun, pria itu hanya diam seolah tak bisa mengeluarkan kata-kata dari mulutnya. “Jadi mulai sekarang jaga sikapmu karena sebentar lagi aku akan menjadi istri dari keponakanmu." "Apa kamu serius?" tanya Nathan meyakinkan diri. "Apa wajahku terlihat main-main?" Seketika Nathan tertawa. "Ayolah, hubungan kalian nggak akan berjalan dengan mulus." "Kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?" "Karena aku tahu siapa Tanteku sebenarnya. Dia hanya akan memanfaatkanmu saja, apa lagi sekarang kamu seorang C

  • Gairah Liar Paman Tiriku   55. Menghindar

    Perlahan aku membuka mata saat mendengar seseorang masuk ke dalam kamar.“Mbak Aisyah sudah sadar,” ucap Aira. Aku pikir Mas Arya yang datang ternyata Aira menampilkan senyuman yang biasa dia tunjukkan.“Mbak mau minum atau makan sesuatu? Aku panggilkan Dokter dulu ya.”Sengaja aku membiarkan dia mengoceh tak mau menimpali ucapannya. Tak lama terdengar suara Mas Arya membuatku sedikit lega.Namun, bukan hanya Mas Arya yang datang tetapi mertuaku juga ikut masuk bersama Abyan.“Sayang, kamu sudah sadar?”“Iya, Mas,” jawabku lalu menoleh ke arah mertuaku. Bukannya menyapaku wanita paruh baya itu malah sibuk bermain dengan Abyan.“Aisyah, syukurlah kalau kamu baik-baik saja,” ucap ayah mertua yang mengalihkan perhatianku.“Iya, Ayah. Maaf sudah merepotkan.”Ayah hanya tersenyum lalu duduk di sofa. Bukannya ingin disapa ibu mertuaku, hanya saja wanita itu benar-benar tak menaruh perhatian untukku.“Ibu,” panggil Abyan.Suara pintu terbuka mengalihkan semua perhatian yang ada di sana. Tak

  • Gairah Liar Paman Tiriku   54. Pembalasan Maira

    Keduanya saling bertatapan, sebelum akhirnya Maira beranjak dari sofa lalu keluar dari apartemen Nathan. Dijadikan pemuas nafsu, membuat Maira geram. Angannya terlalu jauh, dia pikir bisa mengambil hati Nathan dan merubah arah pikirannya. Ternyata selama ini dia salah, tetap saja dia akan di buang jika waktunya tiba. Pagi harinya, Maira sudah siap dengan setelan kerja berwarna putih yang membalut tubuhnya. Tak lupa dia mengkerli rambutnya agar terlihat bergelombang. Saat melewati pintu apartemen Nathan dia berpura-pura tak melihat lalu masuk ke dalam lift. “Devan,” ucap Maira terkejut melihat pria itu tengah berdiri tepat saat pintu lift terbuka. “Hai.” Maira masuk ke dalam lift yang sama menuju basement apartemen. “Beberapa hari nggak ketemu banyak sekali perubahan,” puji Maira. “Berubah menjadi tampan kan? Aku yakin penampilanku ini bisa meluluhkan hatimu,” ungkapnya panjang lebar. Maira tertawa mendengar candaan yang biasa Devan ucapkan. “Hm, kamu terlihat

  • Gairah Liar Paman Tiriku   53. Hanya Pemuas Nafsu

    Maira terus mengetuk jemarinya di atas meja. Hari sudah larut tapi dia begitu gelisah dan tak bisa tidur.Dia terus melihat layar ponsel berharap Nathan menghubunginya. Namun pria itu sama sekali tak memberi kabar bahkan mengabaikan pesannya.“Apa aku ke rumahnya saja? Tapi kalau aku ke sana, ada si rubah betina yang juga tinggal di rumah itu,” gumamnya.Tak karuan, Maira pun memilih keluar dari dalam kamar untuk mencari angin. Namun, tepat saat dia membuka pintu pria yang sedari tadi dia tunggu sedang duduk di sofa.“Kapan kamu datang?” tanya Maira seraya duduk di samping Nathan.“Barusan, aku pikir kamu sudah tidur,” jawabnya.Maira menyandarkan kepalanya di bahu Nathan, merasakan aroma tubuh pria yang dia rindukan akhir-akhir ini.“Sepertinya Selly tak meninggalkan parfum ditubuhmu,” cibir Maira.“Sebelum ke sini aku sudah mandi untuk menghilangkan jejak dia.”Ucapan Nathan cukup membuat Maira memicingkan matanya. Dia lalu bergeser seolah tak ingin bersentuhan dengan Nathan.“Aku

  • Gairah Liar Paman Tiriku   52. Ancaman

    Suara dentuman pintu begitu nyaring terdengar seolah meluapkan emosi. Iya, Maira begitu kesal karena Adi berani mengancamnya dengan foto dirinya dan Nathan.“Sial, ternyata dia memata-mataiku. Apa dia masih punya foto lain? Argh, kenapa aku harus berurusan dengan dia,” kesal Maira.Tak tinggal diam Maira pun menghubungi Nathan. Terdengar suara sambungan telepon yang terhubung.[Halo.]“Kamu di mana, ada yang ingin aku bicarakan?”[Aku lagi di luar. Apa itu sangat penting? Kalau nggak kita bisa bicara lewat telepon.]“Ini tentang Selly dan dalang di balik semuanya,” ungkap Maira.[Maksudmu?]“Ternyata ada seseorang yang memata-matai kita, bahkan dia yang memberitahu Selly soal hubungan kita.”[Oh begitu.]Maira sedikit menggeser teleponnya tak menyangka dengan respon Nathan yang terdengar biasa saja.“Kamu dengar aku kan?”[Hm, kita bicara nanti.]Setelah mengatakan itu Maira terlihat sangat kesal hingga mengumpat tak jelas.Sementara itu di tempat lain, Nathan sedang duduk bersama se

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status