“Apakah aku salah?” tanya Alan.
“Apa maksudmu bertanya seperti itu? Kau menuduhku selingkuh?” tanya Dion tak suka.
“Iya atau tidak?” tanya Alan lagi.
“Brengsek! Kau me…”
“Santai bro, jika memang tidak biasa saja. Aku hanya bercanda, kau sangat serius sekali. Harusnya aku meletakkan kamera dan merekam bagaimana raut wajahmu tadi,” ejek Alan sambil tertawa dengan keras.
Dion sudah sangat marah dan hendak memukul Alan tadinya. Tapi Alan langsung saja menahan membuat Dion melepaskan kepalan tangannya.
“Bercandaanmu tak lucu. Kau membuatku kesal, sudahlah. Lebih baik aku pergi saja, titip istriku. Telepon aku jika sesuatu yang buruk terjadi pada istriku,” kata Dio
“Kau sedang menceritakan tentang dirimu sendiri?” tanya Zwetta sambil mengejek.“Kau benar, aku sedang mengatakan tentang diriku. Bukankah aku orang terdekat Dion? Tapi apa yang kulakukan? Bukankah aku berselingkuh dengan istrinya sendiri? Aku mencintai istri dari sahabatku sendiri. Bukankah seharusnya aku orang yang bisa dipercaya?” tanya Alan membuat Zwetta menghela napasnya kasar.“Jadi jangan mudah percaya pada siapapun selain pada diri kita sendiri dan bukti yang ada. Di saat ada bukti kita harus cari tahu sendiri dan membuktikannya sendiri. Jangan meminta orang lain, di luar sana banyak yang iri pada kita dan mau menjatuhkan kita. Sama sepertiku yang bisa saja melakukan hal gila karena cinta. Kemungkinan itu bisa juga dilakukan orang lain di luar sana bukan?”“Apakah saat ini kau sedang menuduh bah
“Apakah aku salah?” tanya Alan.“Apa maksudmu bertanya seperti itu? Kau menuduhku selingkuh?” tanya Dion tak suka.“Iya atau tidak?” tanya Alan lagi.“Brengsek! Kau me…”“Santai bro, jika memang tidak biasa saja. Aku hanya bercanda, kau sangat serius sekali. Harusnya aku meletakkan kamera dan merekam bagaimana raut wajahmu tadi,” ejek Alan sambil tertawa dengan keras.Dion sudah sangat marah dan hendak memukul Alan tadinya. Tapi Alan langsung saja menahan membuat Dion melepaskan kepalan tangannya.“Bercandaanmu tak lucu. Kau membuatku kesal, sudahlah. Lebih baik aku pergi saja, titip istriku. Telepon aku jika sesuatu yang buruk terjadi pada istriku,” kata Dio
“Sepertinya Zwetta tidak sehat, dari tadi dia mual,” jawab Alan di saat sadar.Zwetta kembali mual dan Alan masih membantu. Namun Dion datang dan mendekati Zwetta, lalu mengambil peran di samping Zwetta menggantikan Dion. Alan harus menerima hal itu, pria itu mulai menjauh dan membiarkan Dion melakukan hal itu.“Ada apa denganmu Honey? Tadi malam sepertinya kau baik-baik saja,” kata Dion sambil memijat.Zwetta menggelengkan kepalanya, lalu memuntahkan semuanya. Tapi yang ada hanya cairan bening saja. Setelah selesai Zwetta membasuh mulutnya dan mengambil air yang sudah disiapkannya tadi yang masih habis setengah.“Wajahmu pucat Honey, bagaimana jika kau di rumah saja? Tak perlu bekerja, kau bisa izin sakit. Mungkin kau ikut sakit karena mengurus Alan,” kata Dion sambil meng
“Intinya jangan mau disentuh olehnya. Bagaimana denganku? Kau tak memikirkan bagaimana perasaanku? Kau membiarkan dirimu disentuh olehnya? Kau dengan mudah memberikan tubuhmu untuknya! Kau sudah berjanji untuk tidak lagi mau disentuh olehnya. Jangan seperti wanita murahan yang menjajalkan tubuhnya seperti itu,” ucap Alan dengan sarkas.Zwetta yang mendengar hal itu tertawa dan mendorong Alan.“Wanita murahan katamu?” tanya Zwetta.“Ya, wanita murahan. Bukankah wanita murahan yang menjajalkan tubuhnya kepada banyak pria?” tanya Alan dengan berani.“Aku memang wanita murahan. Kau lupa siapa aku? Aku istrinya Dion, aku wanita murahan yang memang menjajalkan tubuhnya pada pria lain. Aku wanita murahan yang berselingkuh denganmu di belakang suamiku. Selingkuh dengan sahaba
“Hallo Alan, di mana istriku?” tanya Dion begitu sambungannya tersambung.“Hai Dion, kau mencari Zwetta?” tanya Alan sebagai bentuk basa-basi.“Ya, dari tadi aku mencoba menghubunginya tapi tak bisa,” jawab Dion.“Sepertinya dia sedang mandi. Dia ada di kamarnya dan aku mendengarkan suara air dari dalam,” jawab Alan berbohong.Padahal Zwetta sedang berada di dalam dekapannya tidur dengan nyaman. Keduanya masih tak menggunakan apapun di balik selimut. Karena mereka baru saja melakukannya dan baru tidur dua jam yang lalu.“Benarkah? Aku ingin bicara dengannya. Aku ingin tahu kapan dia pulang, aku juga membutuhkan istriku. Apakah kau sudah pulih?”Alan sengaja menghela napasnya ka
Setelah beberapa saat belakangan ini Alan dan Zwetta sering ketemu, namun sudah lima hari Zwetta dan Alan kembali tidak bisa bertemu. Zwetta mempunyai urusan di siang hari sehingga ia harus keluar dari kantor untuk melakukan pertemuan atau meeting.Di saat Zwetta bisa, maka jadwal Alan tak bisa untuk bertemu dengannya karena pria itu juga mempunyai pekerjaan lain di luar. Sehingga sudah lima hari ini mereka tak bertemu membuat keduanya sama-sama frustasi.Handphone Zwetta berdering saat ia masuk ke dalam kamar. Sudah ada Dion juga di dalam kamar itu. Dion melihat handphone Zwetta yang berdering karena memang berada di atas tempat tidur. Zwetta mendekat untuk melihat siapa yang menghubungi.“Alan, angkat aja,” kata Dion yang sudah lebih dahulu melihat.Dion sangat mudah mengatakan hal itu berbeda d