“Maka itu kau sering ke sini? Untuk melarikan diri?” tanya Dion dan Diana menganggukkan kepalanya. “Ternyata kita memang sangat-sangat mirip. Kita sama-sama melarikan diri dari permasalahan yang ada saat ini, kita membutuhkan pelampiasan,” kata Dion membuat keduanya terdiam cukup lama.
“Aku juga lama hidup di dunia malam. Sebelumnya aku pernah bekerja di dunia malam, kau jelas tahu hidup di dunia malam tak mudah. Keluarganya juga menganggapku wanita tak benar, aku memang suka minum dan merokok. Tapi bukan berarti aku menjadi wanita tak benar, satu-satunya hanya pria itu,” lirih Diana.
“Aku paham Diana, aku turut sedih mendengarnya.”
“Apa setelah mendengar ceritaku, kau juga akan pergi meninggalkanku?” tanya Diana sambil menatap Dion dengan lekat.
&ld
Diana memiringkan tubuhnya, mensejajarkan wajahnya dengan kepunyaan Dion. Tempo kocokan jemari Diana pada Dion makin lama makin cepat dan entah keinginan dari mana, Diana membuka mulutnya dan mengulum ujung kepunyaan Dion dan memberikan kenikmatan pada Dion."Ahh," Kini Dion yang mendesah saat Diana terus mengulum ujung kepunyaannya, mencumbu nikmat dan makin mendorong masuk mulutnya untuk mengulum kepunyaan Dion.Dion senang karena wanita yang bersamanya ternyata ahli sehingga ia tak perlu mengajarinya lagi seperti dulu ia mengajari Rossie untuk pertama kalinya. Diana wanita yang pintar, selain itu Dion tahu bahwa Diana suka merawat tubuhnya.Melihat tubuh indah Diana dan kewanitaan Diana yang terlihat bersih dan wangi membuat Dion sepertinya akan terus menginginkan wanita tersebut. Dion benar-benar dibuat jatuh cinta pada Diana. Baru pertama k
Diana tersenyum lalu menganggukkan kepalanya antusias ia sudah tidak sabar merasakan milik Dion berada di dalamnya. Lagi pula dari awal Diana sudah yakin dengan apa yang dilakukannya. Ia sadar mengajar Dion untuk datang ke tempatnya. Hadirnya Dion mampu membuat Diana kembali bersemangat dan ia terhibur.Dion langsung mendorong tubuh Diana dengan cepat hingga membuat Diana sudah jatuh di atas tempat tidur dan berbaring terlentang. Dion menahan kedua tangan Diana diatas kepala Diana dan langsung mengulum bibir Diana dengan ciuman dalam.Diana memejamkan matanya dengan cepat, terlalu terkejut dengan ciuman tiba-tiba Dion yang begitu menggila. Bibir mereka saling melumat satu sama lain dengan cepat, secepat hasrat yang ingin tersalurkan. Diana menekuk dan membuka kedua kakinya lebar-lebar.Ia merasakan Dion mendorong tubuh bagian bawahnya ke dalam m
“Maka itu kau sering ke sini? Untuk melarikan diri?” tanya Dion dan Diana menganggukkan kepalanya. “Ternyata kita memang sangat-sangat mirip. Kita sama-sama melarikan diri dari permasalahan yang ada saat ini, kita membutuhkan pelampiasan,” kata Dion membuat keduanya terdiam cukup lama.“Aku juga lama hidup di dunia malam. Sebelumnya aku pernah bekerja di dunia malam, kau jelas tahu hidup di dunia malam tak mudah. Keluarganya juga menganggapku wanita tak benar, aku memang suka minum dan merokok. Tapi bukan berarti aku menjadi wanita tak benar, satu-satunya hanya pria itu,” lirih Diana.“Aku paham Diana, aku turut sedih mendengarnya.”“Apa setelah mendengar ceritaku, kau juga akan pergi meninggalkanku?” tanya Diana sambil menatap Dion dengan lekat.&ld
“Sorry,” jawab Dion sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.“Diana,” kata wanita itu tiba-tiba sambil mengulurkan tangannya memperkenalkan diri membuat Dion terkejut. Tapi di satu sisi Dion senang karena wanita tersebut mau memperkenalkan dirinya.“Dion,” jawab Dion sambil membalas uluran tangan tersebut.Begitu Dion menyebutkan namanya, wanita itu tertawa sehingga membuat Dion merasa bingung.“Ada apa? Apakah ada yang salah?” tanya Dion.“Mungkin kita jodoh. Apakah kau tak sadar bahwa nama kita hampir mirip? Dua huruf di awal saja sudah sama, Dion dan Diana. Menarik, suatu kebetulan yang luar biasa bukan?” tanya wanita itu sambil tertawa membuat Dion terkesima.
Perpisahan Dion dengan Zwetta, membuat Dion uring-uringan. Dion tahu bahwa ia salah, kesalahannya memang tak bisa dimaafkan. Tapi dibalik kesalahannya itu, Dion sebenarnya masih mencintai Zwetta. Bagaimanapun Zwetta adalah cinta pertamanya.Zwetta wanita pertama untuknya dan itu membuat Dion sangat membekas. Perpisahannya dengan Zwetta bukanlah hal yang diinginkannya. Mau dipertahankan sudah tak bisa, maka ia hanya bisa ikhlas melepaskan Zwetta.Dion tak bisa pungkiri bahwa perasaannya masih ada untuk mantan istrinya itu. Di saat Dion pulang ke rumah, Dion merasa hampa karena tak ada lagi yang menunggunya di rumah. Tak ada lagi Zwetta yang selalu ada untuknya.Ia merindukan sosok istrinya itu, entah mengapa setelah berpisah semakin membuat Dion sadar seberapa besar perasannya untuk Zwetta. Bahwa saat ini Dion merasa kehilangan, penyesalan memang
Zwetta sudah tak mau lagi membahas apa yang terjadi di antara mereka berdua. Kini semuanya sudah selesai.“Aku sudah mengakhirinya. Aku belum bisa bersamanya sepenuhnya, aku masih ingin merasakan kebebasan tanpa terikat dengan satu orang. Mungkin aku masih ingin merasakan hal yang kuinginkan. Jadi dia tak bisa menerimaku untuk itu, maka aku pikir lebih baik kita berpisah saja dari pada aku terus menyakitinya,” jawab Dion membuat Zwetta menghela napasnya kasar.“Mudah-mudahan keputusan yang kau ambil sudah tepat. Semoga tidak ada penyesalan di kemudian hari. Jangan menyakiti Rossie lagi ataupun wanita lain lagi,” kata Zwetta tulus.“Nanti, kalau kalian menikah tolong beritahu aku. Kalau kau sudah melahirkan juga beritahu aku, bagaimanapun kalian adalah sahabatku. Aku akan mengunjungi kalian,” kata Dion.