Share

Obat Perangsang

Penulis: Atieckha
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-31 23:09:05

“Kau sengaja memilih Darren, setelah tahu dia kaya raya, kan? Wanita macam apa kau ini, huh? Kau sengaja ya guna-guna anakku?”

Nayla tak mampu berkata-kata. Hatinya terlalu pedih dihina seperti ini. Andai saja kedua orang tua Darren mengetahui bagaimana Nayla dipaksa untuk menikah dengan pria itu, mungkin mamanya Darren akan menyesal telah menghina Nayla malam ini.

“Miranda!” Pekik Nyonya Amira, “kau ini benar-benar ya. Kembali ke tempat dudukmu!” Seru sang mama.

Nyonya Miranda segera menjauhi Nayla dan Mamanya. Meski ia merasa belum puas menghina Nayla, wanita yang sudah menantang mau karena nekat masuk ke dalam keluarga Atmaja, pikirnya.

Neneknya Darren mengusap bahu Nayla.

“Jangan pikirkan ucapan mertuamu, sayang. Ayo kita masuk,” ajak wanita tua itu. Nayla hanya membalas dengan anggukan.

Satu jam kemudian, lampu utama ballroom mewah itu perlahan diredupkan, menyisakan sorotan cahaya lembut yang jatuh tepat ke tengah lantai dansa. Musik orkestra mulai mengalun pelan, melodi klasik
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Lydia Budirahayu
lanjut Thor
goodnovel comment avatar
Kukun Sabarno
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Mamahnya Rayhan
lanjut Thor
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 285

    Setelah hampir setengah harinya mereka gunakan untuk berkeliling pusat perbelanjaan dan menenteng banyak belanjaan, Raja memutuskan untuk tidak langsung mengantar Margaretha pulang. Ia tahu betul, setiap kali Margaretha datang, mereka butuh waktu lebih lama untuk bersama. Maka, sebelum mobilnya benar-benar melaju meninggalkan parkiran, Raja menoleh ke arah kekasihnya yang duduk manis di samping.Ia tersenyum kecil, lalu berkata lembut. “Sayang, sebelum pulang, kita makan malam dulu, ya? Aku kangen banget makan bareng kamu di restoran langganan kita.”Margaretha menatap Raja sebentar, matanya berbinar, lalu mengangguk. “Aku gak keberatan kok, sayang, malah seneng banget bisa makan lagi di sana bareng kamu.”Mendengar jawaban itu, Raja semakin mantap. Mobil pun diarahkan menuju pusat kota, ke sebuah restoran mewah yang memang sudah lama jadi tempat favorit mereka berdua. Restoran itu punya suasana hangat, pencahayaan yang pas, dan pelayanan yang selalu membuat mereka betah berlama-lama.

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 284

    Raja membawa Margaretha memasuki sebuah pusat perbelanjaan mewah di jantung kota. Dari luar saja bangunannya sudah terlihat elegan, penuh kaca dengan cahaya lampu yang memantul indah. Begitu mereka masuk, hawa sejuk dari pendingin ruangan langsung menyambut, bercampur dengan aroma khas parfum yang biasanya digunakan untuk memberi kesan premium. Langkah mereka mantap menuju lantai khusus yang dipenuhi butik-butik branded ternama.“Lama banget rasanya aku tak pulang ke New York. Semua sedikit berubah. Tapi aku menyukai perubahan ini,” ucap Margaretha manja.“Asal bukan kamu yang berubah, sayang,” tambah Margaretha lagi sambil menatap ke arah Raja.Raja tersenyum, “mana mungkin aku berubah,” jawabnya.“Itu yang kumau. Karena Aku tidak pernah ingin kamu berubah terhadapku. Tapi aku berharap semakin hari kamu semakin mencintaiku, sayang,” ujarnya lagi.“Pasti,” jawab Raja. Sejak awal Raja sudah bertekad bahwa hari ini bukan sekadar jalan-jalan biasa. Ia benar-benar ingin memanjakan Margar

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 283

    Esok harinya, Raja berangkat ke kantor. Dia pamit pada kedua orangtuanya dan adik-adiknya.Si kembar sempat menggoda sang kakak yang wajahnya muram. Tapi Nayla menegur putrinya.Setelah Raja pergi, Nayla akhirnya bicara dengan suaminya. “Sayang, kita harus bantu Raja menemukan alamat wanita itu. Hidupku tidak akan bisa tenang kalau tidak tahu tentang keberadaan calon cucu kita,” ucap Nayla.“Tapi apa kamu yakin anak yang dikandung perempuan itu adalah anaknya Raja, sayang?”Dengan cepat Nayla mengangguk, “1000% aku sangat yakin kalau anak itu adalah anak Raja. Wanita itu masih sangat muda, dan dia sedang magang di hotel itu. Raja bahkan sempat memperlihatkan CCTV di ruang kerjanya. Gadis itu sangat polos, sayang. Dia bahkan tidak menuntut apapun pada anak kita. Dia datang memberitahu Raja tentang kehamilannya, tapi mendengar jawaban Raja yang seperti itu dan dia memilih pergi. Bayangkan kalau anak gadis kita yang mengalami masalah seperti, sayang. Aku ingin Raja bertanggung jawab pad

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 282

    “Raja harus gimana sekarang, Mama? tanyanya, suaranya serak dan ragu, seolah benar-benar bingung harus melangkah ke mana. Wajahnya yang biasanya tenang malam itu tampak pucat, mata berkaca-kaca, dan setiap kata yang keluar selalu terputus karena galau yang menekan dadanya.Nayla, yang masih duduk di sampingnya di ruang tamu apartemen sang anak, membuang napas kasar berulang kali. Ia tak menyangka anak sulungnya bisa berada dalam situasi serumit ini, apalagi jauh dari rumah, di negeri orang. Tadi ia tak bisa memejamkan mata sedikitpun. Sementara suaminya sudah masuk kamar lebih dulu, tadi ia sempat melongok ke kamar lalu kembali keluar untuk duduk dan bicara dengan Raja. Nayla paham betul kondisi putranya, ia bisa merasakan ada beban besar yang menekan di pundak anak sulungnya.“Harus ada yang dikorbankan, Raja,” kata Nayla setelah beberapa saat terdiam. Suaranya berusaha dibuat senang mungkin agar tidak membuat Raja semakin tertekan. “Kita nggak bisa ambil semuanya sekaligus. Raja ha

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 281

    “Sa–saya pulang dulu, Bos,” bisik Dandi pelan sambil menundukkan kepala sedikit. Ia tahu situasi di ruangan itu sudah tidak sama seperti tadi.“Ok,” jawab Raja singkat, tanpa banyak bicara. Suaranya datar, tapi sorot matanya jelas menyiratkan mengkhawatiran karena sama mama mendengar obrolannya dengan Dandi.Dandi sebenarnya masih ingin berada di sisi sahabatnya, tapi ia sadar diri. Ia tahu, ini bukan lagi bagian yang bisa ia campuri di saat ada keluarga kandung sang sahabat di sini. Ada batas yang harus dijaga, dan malam ini batas itu sudah jelas di depannya. Dandi menarik napas dalam, berusaha menenangkan pikirannya sendiri. Mau tak mau, Raja memang harus berhadapan langsung dengan mamanya.Dandi lalu melangkah pelan ke arah Nayla. Ia tersenyum kecil, mencoba mengurangi rasa canggung yang ada. “Tante, Dandi pulang dulu ya,” pamitnya sopan.Nayla mengangguk pelan. Tatapannya hangat, meski dari raut wajahnya terlihat jelas bahwa banyak pertanyaan berputar di dalam benaknya. “Iya, hat

  • Gairah Panas Atasan Mantan   Bab 280

    Ternyata yang ada di balik pintu itu adalah Dandi, sahabat sekaligus tangan kanan Raja di kantor. Ia datang bersama dua orang karyawan restoran yang membawa beberapa kotak besar penuh makanan. Dari aromanya saja sudah tercium berbagai macam menu.“Selamat ulang tahun, Bos! Maaf ya baru ngucapin sekarang. Soalnya biar nggak keduluan sama surprise keluarga Bos,” ucap Dandi sambil menjulurkan tangan dengan senyum lebar.Raja masih tertegun sebentar sebelum akhirnya menjabat tangan sahabatnya. “Terima kasih, Dandi,” sahutnya singkat.“Lalu ini apa maksudnya bawa makanan sebanyak ini?” tanya Raja heran, matanya melirik kotak-kotak makanan yang sudah memenuhi tangan para karyawan restoran.“Ini hadiah ulang tahun dari saya, Bos. Kita harus rayain bareng-bareng mumpung keluarga Bos lagi ada di sini,” jawab Dandi tanpa basa-basi. Ia langsung memberi isyarat pada kedua karyawan restoran itu untuk membawa masuk semua makanan dan menatanya di meja makan apartemen. Aroma sup hangat, ayam panggang

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status