Share

Ancaman mental

Dua minggu menjelang pernikahan, Keenandra dan Amira sangatlah sibuk. Mereka sulit sekali bertemu. Bahkan untuk sekedar makan siang saja mereka tak bisa meluangkan waktu. Keenandra sedang sibuk dengan pemindahan bisnisnya yang terus mengalami penurunan, sedangkan Amira tengah sibuk meneliti dan memastikan pengelolaan bisnisnya.

"Hah ..." Keenandra menghela napas kesal. Pena yang tengah ia genggam dibuangnya. Sudah hampir lima hari dirinya tak bisa melanjutkan pembangunan untuk proyek barunya karena terhalang izin.

"Seharusnya itu bukan kamu yang pegang. Kenapa dilimpahkan ke kamu sih?" Andrinof masuk tanpa memberi salam pada sepupunya yang juga bos besarnya. "Itu kan milik om Burhan. Dia paham betul pasarannya. Kenapa tidak kasih ke dia saja?"

"Kamu tahu kan betapa sulitnya menolak keinginan seorang Bara El Pasha?"

"Yah. Bahkan kamu sampai harus melakukan tindakan ekstrim untuk membuatnya tak berkutik." Andrinof duduk dengan tenang di depan Ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status