Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin

Ibu Susu Bayi Kembar Pengacara Dingin

last updateLast Updated : 2025-05-17
By:  NACLUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
14 ratings. 14 reviews
149Chapters
20.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

"Aku hanya ingin membantu ... aku tidak punya niat buruk." "Aku tetap tidak percaya padamu!" Saat Yasmin tak lagi punya alasan untuk hidup, dua bayi kembar yang kelaparan memberinya harapan. Sayangnya, Ayah mereka, Barra Alexander Armend, menganggap Yasmin sebagai ancaman, bukan penyelamat. Haruskah Yasmin pergi dan kembali kehilangan? Atau bertahan, meskipun kembali disakiti?

View More

Chapter 1

Bab 1: Aku Mohon Bertahanlah!

"Mas ... perutku sakit banget," rintih seorang wanita dengan napas tersengal. 

Satu tangannya memeluk perut besar, sementara satu lainnya menggenggam ponsel usang yang berulang kali mencoba tersambung ke seberang sana. 

"Kamu di mana, Mas? Tolong pulang ... aku butuh kamu." Suaranya bergetar, terdengar putus asa.

Nahas, berapa kali pun  mencoba… hanya suara operator yang menjawab. 

Rasa sakit dan mulas makin intens terasa. Wanita itu menunduk, dan membelalak melihat darah mengalir dari pangkal paha. Detak jantungnya berpacu cepat dan pikirannya dipenuhi ketakutan. 

Jangan-jangan bayinya....

Sambil menahan nyeri yang terus mencekik, dia merambat di sepanjang dinding kamar yang dingin. Tubuhnya gemetar, bukan hanya karena sakit, tetapi juga udara malam yang menusuk kulit.

Ditemani suara rintik hujan yang mulai deras, dia melangkah terseok-seok menuju pintu di seberang. Harapannya bertumpu pada satu-satunya orang yang mungkin bisa membantu.

Mengandalkan sisa tenaga, dia mengetuk pintu dengan ragu dan takut.  “Bu….” katanya terdengar lirih.

Butuh beberapa kali ketukan, sampai suara langkah terdengar mendekat, lalu pintu terbuka. Seorang wanita paruh baya memperlihatkan wajah tak ramah.

"Ganggu orang tidur aja kamu, Yasmin!" bentak sosok itu dengan ketus, matanya memelotot.

"Tolong, Bu … perutku sakit banget. A-aku mau melahirkan." Yasmin memohon belas kasih. 

Wanita paruh baya itu mendengkus, "Ya… terus? Lahiran, ya, tinggal lahiran, sana ke bidan!"

Yasmin menggeleng lemah, air matanya luruh bersama rasa sakit mendengar ucapan wanita itu. Sedari awal, Sarah memang tidak menyetujui Yasmin berhubungan dengan anaknya. Semua ini didasari oleh kasta mereka yang berbeda.

Dia ingat bagaimana murkanya Sarah ketika tahu Yasmin mengandung di luar nikah. Termakan bujuk rayu Bram, Yasmin bahkan harus menghentikan kuliah kedokterannya.

Pendidikannya terhenti. Rumah tangganya di rumah mertua bagai neraka.

Wajahnya pun tambah pucat akibat nyeri yang kini mendera sekujur tubuh. "Tolong, Bu ... Bidan bilang ba—bayiku sungsang, harus caesar," tutur Yasmin bergetar sambil merintih.

"Enak aja! Caesar mahal, tau! Emang ada uang, kamu? Pasti pakai uang Si Bram, kan?!" hina wanita itu menggelegar, bagai belati yang menusuk tepat di jantung Yasmin. “Jangan manja! Wanita kampung aja segala caesar!”

Demi anak yang dikandungnya, Yasmin merendahkan diri. Susah payah, dengan perut yang sudah sangat besar, ditambah rasa sakit yang makin tak terkendali… Yasmin bersimpuh di kaki wanita itu.

“Bu … aku m—mohon … sekali ini s—saja.”

Dia mendongak, menatap getir sang mertua. Dua mata bulatnya banjir oleh genangan bening.

Nahas, usaha Yasmin tidak menggerakkan secuil pun naluri wanita itu, karena Ibu Mertua langsung menutup pintu dengan keras tepat di depan wajahnya.

Yasmin terkesiap dan rasa sakit bertambah berkali-kali lipat.

Haruskah dia menyerah? Tidak! Yasmin ingin bayinya lahir dengan selamat. Anak ini adalah hidupnya, nyawanya, semangatnya dan harapannya untuk menuju jalan bahagia bersama sang suami.

Susah payah dia berusaha berdiri dengan tangan yang menumpu pada dinding.

“Bunda mohon bertahan, Nak,” gumamnya sambil menunduk, memperhatikan gerakan perut dan berharap sang jabang bayi bisa menunggu di dalam sana.

Tanpa memikirkan biaya apa pun lagi, dia menyeret kakinya dengan napas tersengal. Saking tidak memiliki uang sepeserpun, dia berjalan kaki menyusuri trotoar perumahan di bawah derasnya hujan, serta gemuruh petir yang saling bersahutan di gelapnya langit.

Tidak ada seorang pun yang menolongnya. Ini tengah malam, akhir pekan, di mana hampir seluruh pemilik rumah besar itu sedang berlibur.

Akibat derasnya air hujan, penglihatan Yasmin yang sudah memburam makin sulit melihat ke depan. Dia tersandung dan terjatuh dengan kedua lutut dan telapak tangan mendarat di atas kerasnya aspal berkerikil kecil.

“Akh….” Darah di pahanya yang semula mengalir tidak deras, kini banjir akibat bercampur dengan air hujan. 

Belum lagi, lututnya yang tergores bebatuan aspal yang kasar. Rasa perih itu terkalahkan oleh kesakitan lain, juga kekhawatirannya pada sang anak.

Dengan sisa-sisa tenaga, juga bau anyir darah yang tidak berhenti keluar dari inti tubuhnya… Yasmin akhirnya tiba di rumah sakit yang berada di seberang komplek.

Tubuh Yasmin ambruk tepat di depan pintu IGD. Tangan kurusnya yang gemetar terangkat, mewakili mulutnya yang sudah susah mengeluarkan suara.

“Suster, tolong–” Beberapa detik kemudian kesadarannya hilang.

Detik berikutnya, Yasmin merasa tubuhnya melayang. Diikuti cahaya lampu terang yang menyilaukan mata, juga sayup-sayup suara kepanikan.

Dada Yasmin yang semula sesak, kini mulai terasa lebih baik karena oksigen yang dipasangkan di hidungnya. Dia mengerutkan kening ketika merasakan tangannya tengah ditusuk jarum. 

Namun, Yasmin yang sudah tidak punya tenaga hanya bisa diam. Termasuk, saat dokter yang memeriksanya menyatakan dia mengalami solusio plasenta. Sebuah kondisi di mana plasenta, alias ari-ari janin sudah terlepas lebih dulu dari rahim sebelum kelahiran.

Sebuah kondisi yang sangat genting, yang dapat membahayakan ibu dan janin.

Ruangan operasi sibuk. Para dokter dan perawat berjibaku menyelamatkan Yasmin dan janinnya. Berkantong-kantong darah ditambah untuk mengganti darah yang hilang akibat perdarahan. 

Meski telah dibius, rasa ngilu saat perutnya ditekan untuk melihat posisi kepala bayi. Belum lagi rasa mual karena dorongan tangan dokter yang berusaha meraih kepala bayi untuk diangkat ke luar.

Bayi sudah berhasil dikeluarkan dari perut, akan tetapi… bayi itu tidak menangis. Dokter anak berupaya melakukan penyelamatan, sementara dokter kandungan terus berupaya membuat stabil kondisi Yasmin yang naik-turun.

Dalam ketidakberdayaannya, Yasmin menoleh ke arah di mana sang anak yang tengah berjuang. “Anakku …,” lirihnya dengan tangan yang terulur berusaha menggapai bayi yang masih belum menangis itu. “Tolong selamatkan anakku, Dokter,” pintanya kemudian tidak sadarkan diri.

**

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
CitraAurora
Keren ceritanya ...
2025-05-14 17:07:41
1
user avatar
chani yoh
next author .. ditunggu lanjutannya
2025-05-05 14:34:36
1
user avatar
Aira Tsuraya
seru ceritanya. up yang banyak, Thor
2025-05-05 10:51:07
1
user avatar
Ayu Anita
good novel lanjut tor
2025-04-20 22:16:42
1
user avatar
Irana
Rekomendasi banget, seruu
2025-04-14 11:19:49
1
user avatar
Ema Ryosa
baru baca langsung maraton, kerennn thor.........
2025-04-10 05:11:45
1
user avatar
Piemar
Recommended story, langsung masuk rack 🤍
2025-04-08 19:27:22
1
user avatar
NACL
kakak kakak setelah bab 56 tolong jangan dibuka,. itu salah update ya. Subjudul ya bab 280. Mohon maaf yang sebesar besarnya (⁠╯⁠︵⁠╰⁠,⁠)
2025-04-03 18:16:48
0
user avatar
Irana
Seru banget ......
2025-03-30 12:58:52
1
user avatar
Blue Rose
semangat kak, seru(≚ᄌ≚)ℒℴѵℯ...
2025-03-23 22:23:02
1
user avatar
Rich Mama
Dingin dingin nyegerin nggak nih??? →⁠_⁠→
2025-03-14 21:14:23
1
user avatar
CitraAurora
Cerita yang sangat menarik, lanjut kak
2025-03-14 08:39:21
1
user avatar
Mommykai22
Seruuu, Kak. Up yang banyak, Kak 🩷🩷
2025-03-13 18:16:47
2
user avatar
Atieckha
Woww mantap selamat buku baru kak
2025-03-12 00:39:04
3
149 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status