Share

Doa yang Terjawab

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-06-01 14:55:07

Samuel melangkahkan kakinya masuk ke perusahaan Louis malam itu. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaan di kantornya sendiri dan berniat pulang, saat ia teringat sesuatu.

Bukankah hari ini Nadine bekerja pertama kali di gudang. Entah apa yang membuat Samuel penasaran sampai akhirnya datang ke sini.

Baru saja Samuel melangkah di lobby saat manager gudang melihatnya dan menyapanya.

"Ah, selamat malam, Pak Samuel."

"Selamat malam. Orang gudang sudah pulang?"

"Ah, ya, gudang tutup lebih awal hari ini, tapi ada beberapa karyawan kantor yang belum pulang."

Samuel mengangguk. Ia menatap manager gudang sedikit lebih lama, mempertimbangkan untuk menanyakan tentang Nadine atau tidak. Namun, sebelum ia sempat bertanya, sang manager sudah menceritakannya duluan.

"Ada karyawan baru pindahan dari divisi proyek. Nadine sangat rajin, bahkan dia masih bekerja sekarang, aku sudah memintanya pulang duluan."

"Hmm, benarkah?"

"Iya, Pak. Apa Anda mau ke gudang? Tapi sudah tidak ada orang."

"Tidak u
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Seseorang di Belakangnya

    "Apa? Nadine tertindih material? Aku ... aku tidak tahu apa-apa, Pak. Aku tidak tahu ...." Ros masih membela dirinya saat Louis memanggilnya ke kantor untuk diadili. Jantungnya berdebar kencang ketakutan, tapi ia juga merinding mendengar Nadine tertimpa material yang ia tahu benar, semua material di sana besar dan berat. Deby dan Anin sendiri juga sudah gemetar di sana, tapi untuk mengaku bersalah juga mereka terlalu takut. "Jadi kalian masih tidak mau mengaku?" geram Samuel. "Kami ... tidak tahu apa-apa, Pak," sahut Ros ragu. "Baiklah! Keluarkan buktinya!" titah Samuel pada Refi yang membuat ketiga wanita itu makin gemetar. Refi mengangguk dan langsung memanggil karyawan gudang serta karyawan CCTV. Ada yang melihat Anin masuk ke ruangan CCTV dan sengaja mematikan CCTV gudang di jam yang sama. Selain itu, karyawan gudang yang lain juga menjelaskan tentang Ros yang menyuruhnya pulang duluan.Beberapa kesaksian, tangkapan CCTV dari posisi lain, dan apa yang Samuel dengar sendiri

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Bukan Orang Jahat

    "Bagaimana kondisinya, Dokter?"Nadine sudah berbaring di ruang UGD rumah sakit dan dokter baru saja selesai memeriksanya. "Terkilirnya cukup parah dan ada beberapa luka lecet. Kami sarankan untuk rawat inap beberapa hari agar cidera di kakinya tidak makin parah karena bengkaknya cukup besar." "Kalau begitu, opname saja!" sahut Samuel, memutuskan begitu saja tanpa berunding dengan Nadine. Nadine pun seketika membelalak lebar. "Tunggu dulu! Aku tidak mau opname! Aku mau pulang ke rumah, lagipula aku juga harus masuk kerja besok!" "Bagaimana kau mau masuk kerja dengan kaki seperti itu, Nadine?" "Aku bisa." "Jangan keras kepala, Nadine! Opname saja, Dokter!" Nadine terus protes, tapi Samuel tetap kukuh memintanya opname, hingga akhirnya, Nadine pun pasrah. Nadine sempat menganga saat melihat kamar yang akan ia tempati, sebuah kamar kelas satu di mana hanya ada dia sendiri di sana. "Ini ... kamar ini ... haruskah di sini, Pak? Kamar ini kan sangat mahal. Aku tidak punya uang untu

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Berdebar Karenanya

    "Nadine! Nadine! Apa ada orang di dalam?" Buk buk buk!Samuel memukul pintu gudang itu kuat-kuat, tapi Nadine tidak mendengarnya karena saat itu, bertepatan dengan suara gemuruh benda berat yang terjatuh. Samuel sendiri sampai tersentak kaget mendengar suara ribut dari dalam gudang. Jantungnya memacu makin kencang dan hal pertama yang muncul di otaknya adalah meminta orang membuka gudangnya. Buru-buru Samuel menelepon security dan security sendiri yang ditelepon oleh sang bos pun langsung bergerak cepat. Beberapa security muncul sambil membawa kunci gudang dan segera membuka gudangnya untuk Samuel. Samuel yang tidak sabar pun langsung mendorong pintu besar itu sendiri dengan kuat sampai terbuka. Gudang yang gelap pekat itu pun seketika diterangi cahaya samar dari luar. "Nyalakan lampunya! Cepat!" teriak salah satu security. Namun, Samuel langsung masuk ke dalam, fokus mencari Nadine. "Nadine!" panggil Samuel. Suara Samuel menggema di antara gudang yang besar itu. Matanya terus

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Doa yang Terjawab

    Samuel melangkahkan kakinya masuk ke perusahaan Louis malam itu. Ia baru saja menyelesaikan pekerjaan di kantornya sendiri dan berniat pulang, saat ia teringat sesuatu. Bukankah hari ini Nadine bekerja pertama kali di gudang. Entah apa yang membuat Samuel penasaran sampai akhirnya datang ke sini. Baru saja Samuel melangkah di lobby saat manager gudang melihatnya dan menyapanya. "Ah, selamat malam, Pak Samuel." "Selamat malam. Orang gudang sudah pulang?" "Ah, ya, gudang tutup lebih awal hari ini, tapi ada beberapa karyawan kantor yang belum pulang." Samuel mengangguk. Ia menatap manager gudang sedikit lebih lama, mempertimbangkan untuk menanyakan tentang Nadine atau tidak. Namun, sebelum ia sempat bertanya, sang manager sudah menceritakannya duluan. "Ada karyawan baru pindahan dari divisi proyek. Nadine sangat rajin, bahkan dia masih bekerja sekarang, aku sudah memintanya pulang duluan." "Hmm, benarkah?" "Iya, Pak. Apa Anda mau ke gudang? Tapi sudah tidak ada orang." "Tidak u

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Masuk Jebakan

    "Apa hari ini Nadine jadi pindah ke gudang?" Hanna dan Susan sudah duduk berdua di ruang kerja Hanna pagi itu. Perasaan Hanna begitu gelisah karena memikirkan Nadine yang dipindahkan divisi. "Kudengar dia sudah ada di sana sejak pagi tadi." Hanna mengembuskan napas panjangnya. "Ya ampun, aku merasa tidak enak hati. Seolah karena aku, dia dipindahkan." "Hei, mengapa harus kau yang tidak enak hati? Dia itu calon pelakor, Hanna. Aku tahu Pak Louis itu tampan. Banyak orang mengidolakan dia, termasuk para karyawannya sendiri. Tapi tidak ada yang tidak tahu malu seperti Nadine sampai berani mendekati Pak Louis secara terang-terangan!" "Tapi dia tidak benar-benar melakukannya, Susan. Maksudku ... setiap kali dia mencari Louis, itu memang ada tugas yang mengharuskan mereka bekerja bersama." "Justru itulah, Hanna. Keputusan yang paling bijak adalah memindahkannya ke divisi lain yang jauh dari Pak Louis. Dan gudang adalah pilihan terbaik karena gudang kan beda gedung dengan kita." "Ya, a

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Rencana Mengerjai

    "Samuel, Mama menunggumu sejak tadi. Apa kau membeli makanan di Amerika, hah? Lama sekali!" Samuel langsung disambut omelan Sena begitu ia pulang. Setelah berdebat dengan Nadine tadi, Samuel yang kesal pun memutuskan untuk pergi dari sana. Namun, di tengah jalan, ia baru ingat pesanan Sena dan ia kembali ke restoran. Sialnya, restoran sudah makin ramai saat itu dan Samuel harus menunggu lama sebelum makanannya jadi. "Maafkan aku, Ma. Tadi ada sedikit masalah." "Masalah apa? Kasihan Hanna sudah kelaparan." "Haha, tidak apa, Ma. Aku sudah makan kenyang sekarang," seru Hanna yang sudah duduk berdua dengan Louis sambil makan. "Lain kali, kalau mau beli apa-apa, Mama suruh Refi saja, mungkin Samuel sedang sibuk kan," timpal Louis juga. Sena hanya memukul gemas lengan anaknya itu, hal biasa yang ia lakukan kalau sedang gemas pada anak-anaknya. Biasanya, Samuel akaan berakhir tertawa dan makin menggoda ibunya itu. Namun, hari ini tidak. Samuel malah tidak bisa tertawa dan hanya terus

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status