Share

Gejala Mendebarkan

Author: Mommykai22
last update Last Updated: 2025-08-31 17:58:26

Tama dan Cassa akhirnya berangkat berbulan madu satu minggu kemudian. Mereka akan berkeliling Eropa dan Cassa begitu antusias membuat story tentang tempat-tempat indah yang mereka kunjungi.

"Ah, ini indah sekali, Tama! Aku sudah pergi mengunjungi semuanya, tapi bersamamu, semua terasa makin indah."

"Haha, dibanding aku, kau yang lebih sering menggombal, Cassa!"

"Hei, aku tidak pernah gombal, aku ini adalah manusia yang paling jujur dan tidak bisa menyembunyikan perasaanku. Aku terlalu bahagia bersamamu, Sayang."

Tama tergelak dan ia pun memeluk istrinya gemas. Kalau biasanya Tama paling tidak suka difoto, tapi bersama Cassa, Tama pun pasrah.

Istrinya itu suka sekali berfoto dan Cassa selalu fotogenik. Mau foto pose apa pun, Cassa selalu terlihat cantik.

Begitu banyak foto yang mereka ambil di tempat yang berbeda-beda dan mereka pun tidak berarti berbagi kemesraan juga.

Di setiap toko souvenir yang mereka kunjungi, Cassa selalu memborong banyak hadiah untuk keluarganya maupun ang
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Berkah Tiada Akhir

    Cassa tidak berhenti tersenyum saat ia membersihkan diri di kamar mandi rumahnya malam itu. Setelah pulang dari rumah Hanna dan memikirkan kemungkinan dirinya hamil, ia terus mengusap perut ratanya dengan perasaan yang berbunga-bunga. "Apakah benar aku hamil? Apa kau ada di dalam perut Mama, anak Mama sayang?" Mendadak Cassa makin antusias membayangkan dirinya akan dipanggil Mama oleh anak yang mirip Tama. Tama yang masuk ke kamar mandi pun langsung memeluk mesra istrinya itu. "Apa yang kau lakukan, Sayang?" "Haha, berandai-andai kalau aku memang hamil. Apa kau sudah siap menjadi Papa, Tama?" "Sangat siap. Aku sudah siap sebelum aku memutuskan menikah. Bagaimana denganmu sendiri, hmm?" "Apalagi aku. Haha, aku tidak sabar sekali menantikan punya anak dari rahimku sendiri, anak yang mirip denganmu." Tama tergelak. "Haha, besok kita langsung ke dokter saja ya." "Eh, apa tidak perlu memakai tespek dulu? Tapi aku baru ingat kalau aku memang belum pernah haid lagi sejak bulan madu

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Gejala Mendebarkan

    Tama dan Cassa akhirnya berangkat berbulan madu satu minggu kemudian. Mereka akan berkeliling Eropa dan Cassa begitu antusias membuat story tentang tempat-tempat indah yang mereka kunjungi. "Ah, ini indah sekali, Tama! Aku sudah pergi mengunjungi semuanya, tapi bersamamu, semua terasa makin indah." "Haha, dibanding aku, kau yang lebih sering menggombal, Cassa!" "Hei, aku tidak pernah gombal, aku ini adalah manusia yang paling jujur dan tidak bisa menyembunyikan perasaanku. Aku terlalu bahagia bersamamu, Sayang."Tama tergelak dan ia pun memeluk istrinya gemas. Kalau biasanya Tama paling tidak suka difoto, tapi bersama Cassa, Tama pun pasrah. Istrinya itu suka sekali berfoto dan Cassa selalu fotogenik. Mau foto pose apa pun, Cassa selalu terlihat cantik. Begitu banyak foto yang mereka ambil di tempat yang berbeda-beda dan mereka pun tidak berarti berbagi kemesraan juga. Di setiap toko souvenir yang mereka kunjungi, Cassa selalu memborong banyak hadiah untuk keluarganya maupun ang

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Kabar Bahagia

    Spanduk bertuliskan "One Month Celebration of Leonard and Julianna" terbentang di pinggir kolam renang rumah Samuel dan Nadine hari itu. Hiasan balon-balon yang didominasi warna biru dan merah itu pun memenuhi dinding dan sepanjang jalan di sekitar kolam renang. Selain itu, banyak hiasan lain yang menambah meriah suasana pagi itu.Hari ini tepat satu bulan bayi kembar Nadine lahir ke dunia. Bayi kembar laki-laki dan perempuan yang diberi nama Leonard Sagala dan Julianna Sagala itu benar-benar menambah kebahagiaan semua orang. Cucu kembar Xander dan Sena pun bertambah. Dan mereka tidak berhenti bersyukur untuk itu. Samuel sendiri akhirnya merasakan bagaimana lelahnya menjadi orang tua baru yang mengurusi dua bayi sekaligus. Walaupun mereka memakai dua baby sitter untuk bayi kembar mereka, tapi Samuel ingin tidur dengan bayi mereka dan menemani istrinya. Samuel berusaha menjadi suami dan Papa siaga, mengurus istri dan kedua bayinya. Samuel selalu andil dalam apa pun itu yang berhu

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Mesranya Suami Istri

    Suasana bahagia masih melingkupi semua orang sejak Nadine melahirkan. Nadine dan si kembar masih harus dirawat di rumah sakit, tapi anggota keluarga tidak hentinya menjenguk ke sana, tidak terkecuali pengantin baru Tama dan Cassa yang baru bisa datang lagi beberapa hari kemudian. "Aku gemas sekali ingin menggendong mereka, Tama," seru Cassa saat mereka sudah di mobil. "Sabar, Sayang. Mereka masih terlalu kecil, nanti kalau sudah pulang ke rumah baru kita bisa menggendongnya ya." "Iya, tapi ayo cepat, Tama!" "Cepat apa?" "Cepat buat anak kita sendiri," goda Cassa gemas. Tama tergelak dan langsung menyentil hidung istrinya itu. "Kau nakal sekali, Cassa! Tapi baiklah, aku akan menuruti maumu! Ayo kita segera pulang!" seru Tama yang langsung melajukan mobilnya sampai Cassa terus tergelak. Setelah menikah, Tama dan Cassa masih tinggal di hotel sembari menjamu tamu mereka. Lalu mereka sempat menginap di rumah orang tua Cassa sebagai syarat dan mengikuti tradisi, sebelum Cassa ikut ti

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Akhirnya Menjadi Orang Tua

    Samuel mengangguk dan bersiap secepat kilat lalu segera membawa Nadine ke rumah sakit. Setibanya di sana, Nadine diperiksa dan ternyata memang sudah bukaan satu, posisi bayinya sudah sangat siap untuk dilahirkan dan dokter pun mempercepat operasinya. Jantung Nadine memacu begitu kencang dan ia terus menggenggam tangan Widya sambil menangis. "Ibu ... Ibu ...." "Mengapa kau menangis, Nadine?" "Aku takut dioperasi, kupikir semuanya akan baik-baik saja, tapi rasanya tegang sekali." "Semuanya akan baik-baik saja, Nadine." Samuel sendiri juga menemani Nadine selagi menunggu ruang operasi disiapkan. "Semuanya akan baik-baik saja, Sayang. Aku akan selalu menemanimu. Kita memang sudah berencana, tapi anak kita memilih tanggal lahirnya sendiri." Nadine mengangguk dengan air mata yang terus mengalir. Tidak lama kemudian, Xander Sena, Louis dan Hanna pun tiba. "Bagaimana Nadine?" "Operasi akan segera dilakukan. Nadine sudah bukaan satu dan dokter mempercepat operasinya." "Hanna ....

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Ingin Lahir Lebih Awal

    Dua hari setelah pernikahan, Tama dan Cassa masih begitu sibuk menemani para tamu undangannya dan melewatkan malam-malam panas bersama. Sementara Samuel dan Nadine sudah mulai fokus mempersiapkan kelahiran bayi kembar mereka. Memasuki umur kandungan ke delapan bulan ini, mereka harus lebih sering ke dokter kandungan. Mereka pun akhirnya memilih tanggal untuk operasi cesar di minggu depan. Nadine gelisah, ia sudah siap untuk melahirkan normal karena posisi bayi juga sudah bagus, tapi ia benar-benar takut tidak kuat mengejan dua kali. Samuel sendiri menyarankan operasi saja karena melahirkan normal terlalu beresiko untuk bayi kembar. Sementara dari kedua keluarga juga mendukung operasi yang lebih aman. Mereka pun lega setelah semuanya baik-baik saja dan mereka mulai mempersiapkan barang yang akan dibawa untuk menginap di rumah sakit. "Baju-baju ini kecil dan lucu sekali, Samuel." "Ya, Sayang. Karena bayi-bayinya juga kecil, mungkin baju itu masih terlalu besar." Nadine terkikik s

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status