Share

Mulai Nyaman

Author: Mommykai22
last update Huling Na-update: 2025-07-28 12:13:09

"Bagaimana kalau kita makan sushi, Pak? Sushi di sana enak sekali!" Elva menunjuk ke sebuah restoran sushi.

Setelah tidak fokus sepanjang hari, akhirnya siang hari tiba, waktu makan siang bersama antara Tama dan Elva. Tadinya Tama berpikir ia tidak fokus karena ia ingin membatalkan makan siang ini.

Namun, nyatanya saat jam makan siang tiba, ia mendadak antusias. Mungkin alam bawah sadarnya menantikan makan siang absurd ini.

Tama berusaha bersikap biasa saja, tapi Elva tidak bisa menyembunyikan rasa girangnya. Mereka melangkah beriringan seperti bos dan asisten pada umumnya dan mereka tidak banyak mengobrol di sepanjang perjalanan, walaupun keduanya sama-sama antusias.

"Ah, kau suka makan sushi ya?" tanya Tama malas.

Elva mengerjapkan mata mendengar nada Tama. "Apa Anda tidak suka makan sushi? Kalau begitu, kita cari tempat lain saja ...."

"Tidak usah! Makan sushi juga tidak apa. Lagipula kau yang traktir kan? Jadi kau yang memilih tempatnya."

"Eh, jangan begitu! Kita kan makan b
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Mulai Nyaman

    "Bagaimana kalau kita makan sushi, Pak? Sushi di sana enak sekali!" Elva menunjuk ke sebuah restoran sushi.Setelah tidak fokus sepanjang hari, akhirnya siang hari tiba, waktu makan siang bersama antara Tama dan Elva. Tadinya Tama berpikir ia tidak fokus karena ia ingin membatalkan makan siang ini. Namun, nyatanya saat jam makan siang tiba, ia mendadak antusias. Mungkin alam bawah sadarnya menantikan makan siang absurd ini. Tama berusaha bersikap biasa saja, tapi Elva tidak bisa menyembunyikan rasa girangnya. Mereka melangkah beriringan seperti bos dan asisten pada umumnya dan mereka tidak banyak mengobrol di sepanjang perjalanan, walaupun keduanya sama-sama antusias. "Ah, kau suka makan sushi ya?" tanya Tama malas. Elva mengerjapkan mata mendengar nada Tama. "Apa Anda tidak suka makan sushi? Kalau begitu, kita cari tempat lain saja ...." "Tidak usah! Makan sushi juga tidak apa. Lagipula kau yang traktir kan? Jadi kau yang memilih tempatnya." "Eh, jangan begitu! Kita kan makan b

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Bukan Kencan

    "Dia bilang aku cantik, Dera! Dia bilang Elva cantik!" Cassa memekik kegirangan begitu ia tiba di rumah sampai lagi-lagi Dera menggeleng tidak percaya. "Tunggu dulu, Cassa! Kau baru saja hampir dilecehkan oleh seorang fans fanatik yang tidak jelas, tapi kau malah bersikap biasa saja dan tersipu karena dibilang cantik? Ini serius, Cassa!" "Aku juga serius, Dera! Yang penting orang itu sudah diamankan dan aku yakin Tama akan menjagaku," sahut Elva sambil tersenyum. Dera memutar bola matanya. "Oh, sepertinya sekarang tidak ada yang penting bagimu selain Tama. Tapi semoga kejadian horor tadi benar-benar tidak terulang lagi. Itu mengerikan sekali!" "Jujur saja, itu memang mengerikan. Dan ya, semoga tidak terulang lagi! Aku siap-siap live dulu!" Cassa terus terkikik dan malam itu, ia kembali live dengan sumringah lagi sambil terus memikirkan pertemuan dengan Tama besok. *Tama pasti sudah gila saat ia melirik ke meja Elva pagi itu saat ia baru tiba di kantor. Sejak semalam menolong E

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Terus Memikirkannya

    Jantung Tama masih berdebar tidak karuan karena Elva. Ia tidak ingin terus menatap, tapi sialnya, ia tidak bisa berhenti menatap. Sampai tanpa sengaja, Elva yang sudah selesai membersihkan darah di bibir Tama pun mendongak menatap bosnya itu. Tatapan mereka bertemu dan suasana kembali hening. Jantung Elva juga menderu kencang menatap Tama dari jarak dekat. Kali ini mereka saling menatap dengan rasa kagum yang terpancar dalam tatapan masing-masing. Elva sama sekali belum sadar kalau kacamatanya sudah jatuh lagi dan saat ini, wajahnya adalah wajah cantik Cassa. Tatapan mereka bertaut begitu lama dan Elva bersumpah ia melihat Tama melirik bibirnya, mungkin Tama akan menciumnya. Mungkin Tama akhirnya tertarik padanya. Elva rasanya sudah ingin berjinjit agresif dan mencium pria itu duluan saking gemasnya. Namun, untunglah suara ponsel berbunyi membuatnya tidak melakukannya. Tama tersentak duluan dan langsung mengedarkan pandangannya mencari sumber suara. "Itu ... ponsel siapa? Ada ya

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Berdebar Untuknya

    Tama masih mematung melihat mobil Elva yang bergoyang dengan pintu belakang mobil yang terbuka. Untuk sesaat, ia membeku dengan banyak pikiran di otaknya, sampai akhirnya ia sadar. "Sial, apa yang terjadi, Refi? Apa dia membawa pria dan melakukan itu di mobilnya?" "Apa yang kau pikirkan, Tama! Tidak mungkin Elva melakukan itu! Ayo ke sana dan lihat!" Refi segera berlari, Tama tidak punya pilihan lain selain mengikutinya dan saat mereka makin dekat, suara teriakan Elva mulai terdengar. Tama membelalak dan mempercepat larinya, ia pun langsung emosi melihat seorang pria berpakaian serba hitam yang sedang menindih Elva di jok belakang mobil. Sementara itu, Elva sudah bercucuran air mata saat pria tadi memaksa menciumnya. Elva bukan wanita lemah, tapi saat sedang tidak berdaya, ia tidak tahu lagi harus melakukan apa sampai ia mulai menangis. Elva yang terus berteriak membuat pria itu kembali membungkam bibirnya sampai Elva sesak napas. Susah payah, Elva berusaha mendorong dan menenda

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Mendadak Cemas

    "Akhh!" Suara bisikan di belakangnya langsung membuat Cassa menoleh dan memekik kaget. Ia pun langsung bisa melihat seorang pria dengan baju serba hitam, persis seperti pengendara motor yang tadi mengikutinya. Wajah pria itu tampan dengan rambut yang ditatap rapi, tapi Cassa merinding tidak karuan melihatnya. Napasnya pun sampai tersengal saking takutnya. "Kau ... kau siapa?" tanya Cassa terbata. Ia sudah berdiri bersandar di mobilnya saking takutnya. "Hei, jangan takut padaku, Cassa! Jangan takut! Aku tidak berniat buruk." Cassa menggeleng. "Tapi aku tidak mengenalmu! Siapa kau dan apa maumu mengikutiku seperti ini?" Pria itu tersenyum dan menjadikan wajah tampan itu makin tampan. Garis wajahnya tegas dan sangat terawat. Setampan artis-artis, tapi ada aura psikopat yang membuat Cassa ingin segera kabur dari sana. "Ah, aku ini calon kekasihmu, Cassa. Aku sangat menyukaimu. Aku terus mengirimkan pesan cinta padamu, tapi kau tidak pernah membalasnya. Karena itu, aku mau mengatakan

  • Gairah sang Pengganti: Berbagi Suami dengan Bosku   Fans Fanatik

    Cassa tidak bisa berhenti tersenyum memikirkan Tama yang membuatnya tergila-gila, apalagi Cassa sempat menyadari kalau pria itu memperhatikan bibirnya tadi. "Ah, akhirnya ada bagian tubuhku yang diperhatikan juga olehnya!" seru Cassa saat membaringkan tubuh di ranjangnya malam itu. "Bagian tubuh apa itu? Apa ternyata dia adalah pria yang mesum? Dia memperhatikan dadamu? Atau pantatmu?" tanya Dera penasaran. "Ya ampun! Kau yang mesum! Mengapa kau berpikir dada atau pantat? Bahkan selama bekerja dengan Tama, dia sangat menjaga pandangannya, menjaga tangannya, dan menjaga sikapnya. Oh ...." "Lalu bagian tubuh apa yang dia perhatikan?" "Bibirku! Haha, aku yakin dia pasti membayangkan rasanya menciumku ...." Cassa terkikik seperti orang gila. "Dasar sinting! Aku belum pernah melihatmu segila ini sebelumnya!" "Karena tidak ada yang bisa membuatku segila ini! Hanya Tama dan aku makin cinta, Dera! Bagaimana ini ...." Lagi-lagi Elva memeluk gulingnya dan terus tersenyum membayangkan mem

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status