Share

Dijebak

Tubuhku membatu, kata-kata semanis ini sudah lama tak kudengar. Mungkin hanya mendiang ayah yang dulu pernah mengatakannya. Itu pun sudah lama sekali.

Mengabaikan perasaan, aku menyahuti perkataan Hendra dengan nada datar.

"Jangan mengucapkan sesuatu yang tak mungkin kamu tepati. Lagipula, aku belum memaafkanmu Hendra."

Pria yang tampak sangat menarik dengan pakaian casual itu, menatapku sejurus lamanya. Aku tahu kamu belum memaafkanku. Setidaknya, dengar dulu ceritaku seutuhnya, bagaimana?"

Aku diam saja, tidak membantah atau mengiyakan. Hal ini rupanya dimaknai Hendra tanda persetujuan. Dia pun membuka mulut dan mengutarakan cerita versinya.

"Dulu, waktu kamu menikah sama Haris, aku sangat terpukul. Sebab itulah, aku sampai kabur ke luar negeri, berkarir di sana sementara waktu sampai bisa melupakanmu."

Hendra memulai kisahnya dengan pembukaan yang sangat menyentuh hati. Tanpa sadar, jantu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status