Gandi terperangah mendengar tawaran yang begitu mendadak keluar dari mulut Raja Naga Api tersebut. Dengan wajah tanpa dosa, Raja Oru kembali berkata,"Aku akan merasa senang jika kau mau menikah dengan Ezumi. Aku adalah walinya saat ini, hehe..." Bara Sena langsung merangkul bahu Gandi sambil tertawa."Kau sangat beruntung belut biru! Soal kecantikan, Ezumi tak kalah dari Kahiyang Dewi. Untuk kali ini, aku menyerah darimu belut biru hahaha!" Ezumi menunduk dengan muka merah. Raja Oru nampak melotot kearah Bara Sena yang baru saja membandingkan kecantikan Ezumi dengan putrinya, Kahiyang Dewi. Namun saat dia hendak berbicara, tiba-tiba Batara Geni menyela lebih dulu."Raja Oru, apakah kau tak ingin memperkenalkan empat orang lainnya? Mereka juga sepertinya ingin berkenalan dengan anak-anakku," kata Batara Geni membuat Raja Oru tidak jadi mendamprat Bara Sena. Dia pun menoleh kearah empat Naga di kelompoknya. Raja Oru memperkenalkan mereka
Wanita bercadar melangkah maju ke depan mendekat pada Bara dan Gandi yang menatapnya sejak tadi. Di hadapan kedua pemuda itu, dia tersenyum dibalik cadarnya. Dua pemuda itu tahu wanita itu tengah tersenyum pada mereka."Namaku Ezumi, senang bertemu dengan kalian berdua," ucapnya sambil mengangguk memberi hormat.Bara dan Gandi sama-sama terpana setelah mendengar suara dari wanita tersebut."Kau...Ada hubungan apa kau dengan Kahiyang Dewi?" tanya Bara tak bisa menahan rasa herannya."Benar, kalian memiliki suara dan mata yang mirip," timpal Gandi ikut menyerobot."Hei, tunggu dulu. Kalian mengenal Kahiyang Dewi darimana!?" Raja Oru langsung berdiri di antara mereka berdua dan Ezumi."Raja...Kami berdua mengenal Kahiyang Dewi, Naga Api dari Timur dengan wujud yang sangat mirip Ezumi...Apakah Raja Oru bisa menjelaskannya? Siapa sebenarnya Ezumi dan siapa Kahiyang Dewi?" tanya Bara Sena mewakili pertanyaan yang ingin Gandi tanyakan.
Bara Sena dan Gandi Wiratama sama-sama tertegun melihat salah satu sosok yang ada di dalam rombongan Kerajaan Naga Api dari Timur. Rombongan tersebut dipimpin langsung oleh seorang Raja yang tak lain adalah Raja Oru Kazumi, ayah dari Kahiyang Dewi alias Putri Kazumi."Apa kau melihatnya juga? Aku tak yakin jika itu dia," bisik Bara kepada Gandi yang juga memperhatikan sosok yang sama."Tapi kenapa aku merasakan aura miliknya? Apakah mungkin semua wanita Naga Api memiliki aura yang sama? Selain itu, meski dia menggunakan cadar, kedua bola matanya tidak bisa menipu mataku ini," sahut Gandi juga sambil berbisik."Ada apa dengan kalian berdua? Apakah kalian mengenali salah satu dari mereka?" tiba-tiba saja Sukma Geni merangkul bahu kedua pemuda tersebut sehingga Ratu Jagat itu berada di tengah mereka berdua. Kehadiran Sukma jelas membuat Bara dan Gandi sama-sama terkejut seperti maling yang baru saja kepergok."Apakah kau mengenal mereka Sukma? Sepert
Para Dewa yang ada disana ikut terkejut bukan main melihat Dewa Perang Ares yang merupakan sosok kuat dan ditakuti itu berlutut di hadapan Batara Geni, Dewa yang tidak begitu mereka kenal. Kejadian memalukan tersebut membuat Dewa Ares murka dan mengerahkan seluruh kekuatan yang dia miliki untuk menahan Karma Dewa yang Batara Geni kerahkan.Sayangnya, kekuatan Karma Dewa memang sulit untuk ditahan oleh mereka yang murni memiliki garis keturunan Dewa. Bagi mereka yang memiliki darah campuran, ada kemungkinan bisa bertahan dari kekuatan tekanan mengerikan tersebut.Melihat Ares yang tak berdaya di hadapannya, Batara Geni pun melepaskan jabat tangannya sehingga membuat Dewa Perang itu terpental ke belakang. Beruntung Herakles berhasil menahan tubuhnya sehingga Dewa Perang tersebut tak sampai jatuh terjengkang di lantai batu secara memalukan."Apa yang terjadi? Kenapa kau berlutut di depannya?" tanya Herakles dengan suara berbisik.Dewa Ares tak menjaw
Kojiro Geni memgangkat wajahnya saat namanya dipanggil oleh ibunya, Dewi Amaterasu. "Apa kau tak ingin bertemu dengan ayahmu?" tanya Dewi Amaterasu kepada putranya tersebut. Kojiro menatap kearah Batara Geni yang tengah membelai kepala Tatsuka adiknya. Dia tersenyum kecil."Aku akan menemuinya," ucapnya pendek lalu melangkah mendekat kearah Batara Geni. Pemuda itu berhenti di depan Mahadewa tersebut lalu menyatukan tinju dan telapak tangan di atas kepala sambil sedikit membungkuk."Salam untukmu dan panjang umur selalu, ayahanda Batara Geni," ucapnya kemudian.Batara Geni tersenyum lalu menepuk bahu putranya tersebut."Kojiro, kau semakin kuat sejak terakhir aku melihatmu. Sepertinya petunjuk dariku sudah benar-benar kau pahami," kata Batara Geni. Kojiro Geni menganggukkan kepala."Semua berkat dari ayah, aku bisa mendalami kemampuan milikku sendiri." sahut pria muda berambut pirang tersebut."Bagus. Semoga kau bisa men
Bara Sena, Gandi dan kedua putra Batara Geni yang lain pun akhirnya melakukan apa yang sudah dilakukan oleh Sukma Geni dan ibunya, Dewi Iyana Tunggadewi. Setelah menyalurkan sedikit kekuatan jiwa seperti yang dikatakan oleh Arion, makhluk bernama Naga Bijak itu nampak menggetarkan tubuhnya seolah memberi isyarat dia akan segera terbang."Bersiap lah! Naga Bijak akan segera meluncur ke Langit Olimpus!" seru Arion.Baru saja dia berkata seperti itu, Naga Bijak langsung melompat ke udara membuat orang-orang selain Batara Geni terkejut. Makhluk itu melompat begitu saja ke langit dan tahu-tahu memasuki alam aneh yang sangat asing. Seolah-olah mereka telah pindah ke dunia lain dalam waktu sekejap mata."Dimana kita?" bisik Yao Ling."Sepertinya Naga Bijak ini memasuki alam hampa yang menghubungkan kota tadi dengan Kerajaan Olimpus..." sahut Sukma Geni yang memiliki sedikit pengetahuan mengenai kahyangan barat.Benar saja, beberapa saat berada