Home / Fantasi / Geger Kahyangan / 468.Alam Jiwa Gandi

Share

468.Alam Jiwa Gandi

Author: Gibran
last update Huling Na-update: 2025-04-15 11:41:19

Gandi Wiratama terkejut saat melihat bunga Neraka mengeluarkan aura merah yang sangat kuat hingga membuat tubuhnya tertekan. Apalagi hawa panas yang merebak seketika meningkat hingga membuat Raja Naga Air itu merasa tubuhnya bagaikan terpanggang hidup-hidup meski dia masih bisa bertahan dengan kekuatan miliknya.

"Ini benar-benar gila! Panas yang dia miliki sungguh diluar nalar! Apa jadinya jika sampai Bara memiliki pecahan jiwa ini? Bukankah dia akan menjadi lebih sulit untuk dikalahkan?" batin Gandi.

Matanya menatap waspada karena meskipun bunga itu terikat oleh rantai dari empat sudut, nyatanya bunga tersebut masih mampu menyerang dirinya dengan jurus ilusi dan gelombang panas. Selain itu, keadaan di dunia itu yang kering kerontang serta tanah yang terlihat membara sudah pasti dikarenakan bunga Neraka tersebut. Itu artinya, bunga itu sangatlah kuat dan berbahaya.

Tak lama kemudian dari dalam bunga Neraka itu muncul aura merah yang melayang di udara. Aura tersebut dengan perlahan mem
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Geger Kahyangan   789. Serangan Datang

    Pasukan Tiga Pedang Setan yang dikatakan oleh Raja Anorang sudah semakin dekat dengan Kerajaan Anorang. Berkat kedatangan Bara Sena di waktu yang tepat, pihak Kerajaan telah mempersiapkan pertahanan Terkuat mereka dari ancaman musuh.Seluruh kota ditutup dan tak ada satu orang pun yang boleh meninggalkan tembok. Bara yang mengira Kerajaan itu hanyalah Kerajaan kecil ternyata salah. Raja Anorang memiliki beberapa bawahan yang kuat dan mampu menciptakan kejutan bagi sang Dewa Cahaya.Tembok luar Istana yang semula hanya setinggi lima tombak, tiba-tiba saja menjadi semakin tinggi hingga puluhan tombak! Bahkan tembok tersebut membentuk mangkuk raksasa yang melindungi Kerajaan Anorang."Mereka ternyata merahasiakan kekuatan...Luar biasa..." batin Bara."Ki Sena, berkat dirimu, kami bisa menyiapkan segalanya dengan lebih cepat dan tepat sebelum pasukan musuh datang. Jika bukan karenamu, sudah pasti akan ada korban jiwa di pihak kami yang tentunya tidak sedikit...Orang-orang di pasar itu, ju

  • Geger Kahyangan   788. Kisena Sang Peramal

    Advika Anorang menoleh kearah Ayahnya, Raja Anorang dengan tatapan mata seolah meminta penjelasan. Raja kerdil itu sendiri masih terkejut dengan apa yang baru saja dikatakan oleh Bara Sena."Bagaimana dia bisa tahu masa lalu Advika!? Bukanlah dia peramal masa depan!? Apakah mungkin dia bisa melihat masa lalu orang lain juga!?'" seru Raja Anorang."Ayah, apakah kau bisa menjelaskan semua ini?" tanya Advika sambil melepaskan tanganya dari pegangan Bara Sena. Namun Bara segera meraih tangan tersebut karena dia belum selesai meramal membuat Advika terkejut dan langsung mengerahkan kekuatan miliknya.Bsssh!Namun ternyata kekuatan itu menghilang begitu saja membuat sang Dewi kekuatan tersebut kaget."Apa yang terjadi? Dia meredam kekuatanku tanpa membuat gerakan sama sekali!? Apakah orang tua ini seorang Dewa sejati?" batin Advika."Aku belum selesai kau sudah main kabur begitu saja. Masa lalumu ini memang aneh. Selain itu, kau terlahir dari kekuatan alam. Kemungkinan besar, kedua saudarim

  • Geger Kahyangan   787. Teratai Bijak

    Bara terdiam terpaku melihat benda yang mengeluarkan cahaya terang di depan matanya. Senyum kecil mengembang di bibirnya dengan tatapan mata yang berbinar."Pusaka ini sangat cocok untukku. Dia bisa menekan kekuatan Iblis jika nanti aku berhasil menemukan Bunga Neraka milik Sasaka maupun Bunga Mahkota Ratu milik Cakara..." batin Bara."Kemungkinan besar, pasukan Merak Hitam masih menginginkan Benda ini untuk mengekang kekuatan Iblis di Kerajaan mereka." kata Raja Anorang membuat Bara tersadar dari lamunannya."Jadi Yang Mulia sudah menyadari kalau mereka akan menyerang kesini?" tanya Bara.Raja kerdil itu bangkit berdiri di atas singgasananya. Meskipun berdiri, tetap saja, sosok Raja tersebut terlihat mungil di mata Bara Sena."Aku hanya mendengarkan apa yang kau katakan. Selebihnya aku hanyalah menerka saja. Tapi melihat dari raut wajahmu, sepertinya apa yang aku katakan memang benar," kata Raja Anorang."Benar. Aku melihat pasu

  • Geger Kahyangan   786. Raja Anorang

    Setelah membuat penjaga gerbang istana mati kutu karena masa lalunya di bicarakan oleh Ki Sena (Bara Sena), akhirnya mereka pun membuka kan gerbang istana. Bara bersama Projo melangkah masuk ditemani oleh beberapa penjaga gerbang."Kenapa mereka ikut?" tanya Bara."Aturan disini adalah, penjaga yang mengijinkan orang asing masuk harus ikut mengawal. Ada beberapa tempat yang membutuhkan perijinan sampai Ki Sena bisa bertemu dengan Yang Mulia Paduka Raja," kata Projo dengan suara berbisik.Bara mengangguk-anggukkan kepalanya."Cukup waspada juga. Tapi, mereka ini hanyalah manusia yang tak jauh beda dengan manusia di alamku. Paling tinggi hanya mencapai Ranah Alam Cakrawala. Sedangkan kelompok besar yang tengah datang kesini, aku bisa merasakan adanya beberapa kekuatan di Ranah Alam Dewa," batin Bara.Mereka berlima melangkah melewati taman yang cukup luas. Bara tak melihat satu orang pun di tempat tersebut. Tapi dia tahu, ada beberapa penja

  • Geger Kahyangan   785. Ki Sena

    Kerajaan Jiwa Anoman...Bara Sena menghentikan terbangnya tepat di depan gunung yang menjulang tinggi ke langit. Kedua matanya menatap gunung tersebut lalu menatap ke bawah. Dengan Mata Dewa miliknya, dia bisa melihat ke bawah sana secara jelas."Ada Kerajaan kecil disini yang terlihat makmur. Tapi...Apakah mereka Menyadari bahaya yang tengah mengintai?" batin Bara sambil menatap kearah yang cukup jauh dari gunung tersebut. Ribuan tombak dari Kerajaan yang ada di kaki gunung itu, terlihat tenda-tenda hitam dan bendera besar berlambang tiga pedang yang menyilang. Melihat itu, Bara yakin pasukan besar dengan bendera hitam itu akan menyerang kerajaan yang ada di bawah gunung."Aku penasaran, kenapa mereka ingin menyerang Kerajaan kecil yang damai ini. Apakah di dalam Kerajaan ada sesuatu yang diincar oleh mereka?" batin Bara.Penasaran, Bara pun melayang turun ke bawah dan mendarat di Hutan yang berbatasan langsung dengan dinding benteng setinggi lima tombak. Dewa Cahaya itu melangkah k

  • Geger Kahyangan   784. Gelisah

    Sukma Geni dan keempat pemuda berkumpul di satu tempat tak jauh dari Matahari ciptaan Bara dan Gandi. Mereka bermusyawah mengenai hadiah yang tadi Anoman katakan."Bagaimana ini? Apakah kita akan berpencar?" tanya Sukma Geni."Lebih baik begitu. Aku rasa, tidak ada Iblis yang sekuat Iblis Hati tadi. Jadi, dengan berpencar kita akan mendapatkan hadiah sendiri-sendiri. Jika beruntung, mungkin saja kita bisa mendapatkan harta Xuan Tian," sahut Bara."Harta Xuan Tian? Apa itu?" tanya Gandi."Itu adalah harta surgawi yang langka. Tapi aku tidak yakin Anoman memilikinya." ucap Bara."Memang sebaiknya kita berpencar dan bertemu lagi setelah sepuluh hari mengembara di dunia ini." kata Raksa Geni. Yao Ling mengangguk-anggukkan kepala tanda setuju."Baiklah, kalau begitu kita tentukan arah. Aku akan pergi ke utara," kata Sukma."Kalau begitu aku ke selatan," sahut Gandi."Aku Barat saja," ucap Raksa Geni."Kau ke Timur?" tanya Yao Ling kepada Bara yang belum menentukan pilihan. Dewa Cahaya itu

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status