Mendengar nama yang Gu Lang sebutkan, amarahnya pun terpancing keluar. Namun Gu Lang dengan cepat berusaha meredam amarah sang ayah.
"Ayah tidak perlu khawatir, serahkan masalah ini padaku. Aku yakin, aku bisa membalasnya dengan tanganku sendiri!" Gu Lang menatap mata ayahnya dengan percaya diri."Kau benar-benar pantas menjadi anakku, Gu Xing Yan. Kau sangat pemberani."Gu Xing Yan tersenyum menatap putranya, namun dalam hati dia bisa merasakan perubahan Gu Lang yang menjadi lebih berani.Namun Gu Xing Yan nampak terkejut, kala dia mengedarkan pandangannya dan mendapati salah satu boneka kayu di sana masih memancarkan tujuh tingkatan sinar kuning.Dia memandang ke arah Gu Lang, karena tak ada orang lain di sana kecuali anaknya itu. Meskipun dia sendiri juga tidak yakin, jika Gu Lang lah yang menggunakan boneka pelatihan itu."Aku baru saja mencoba kekuatanku, ayah," ujar Gu Lang saat melihat kebingungan di wajah ayahnya.Gu Xing Yan terkejut sekaligus senang, mendengar penuturan Gu Lang. Karena akhirnya Gu Lang sudah mencapai tingkat prajurit level 7.Meskipun di satu sisi, dia juga bingung kenapa Gu Lang yang tadinya sudah lama terjebak di tingkat prajurit level 5, bisa tiba-tiba melesat naik ke level 7, dalam waktu yang terbilang singkat."Tapi bukankah kau sudah terjebak di level lima cukup lama, Xiao Lang? Bagaimana bisa tiba-tiba kau naik tingkat, bahkan dua tingkat sekaligus.""Mungkin kejadian kemarin membangkitkan potensi dalam diriku, Ayah." Gu Lang mencari alasan yang masuk akal untuk di terima oleh ayahnya, karena dia masih belum ingin memberitahukan tentang kemunculan Black Shadow pada siapapun.Gu Xing Yan merasa sangat senang. Anak kesayangannya itu, akhirnya bisa melampaui batasnya setelah sekian lama terjebak di tingkat prajurit level 5."Baiklah Xiao Lang, besok ikutlah dengan ayah ke pertemuan keluarga," ucapnya, "Kita akan lihat, bagaimana mereka akan mencoba menjatuhkanku, kepala keluarga Gu.""Baik, ayah. Aku tidak akan mengecewakanmu."Gu Xing Yan pun menyuruh Gu Lang untuk kembali ke kamarnya dan beristirahat. Tanpa membantah, dia kembali ke dalam kamarnya dan merebahkan tubuhnya di atas ranjang, sambil menatap langit-langit kamarnya."Selama ini aku kira, dunia semacam ini hanya ada di dalam komik dan novel. Tapi sekarang aku justru mengalaminya sendiri." Gumamnya, yang sesaat kemudian membuatnya tertawa.Gu Lang sangat senang, karena Akhirnya dia bisa hidup di dunia yang sudah dia impikan sejak dulu. Dia berjanji pada diri sendiri, dia akan memanfaatkan kesempatan hidup keduanya ini dengan baik."Mulai sekarang, namaku adalah Gu Lang. Dan orang-orang yang pernah menindasku, aku akan membalas kalian berkali-kali lipat!"Gu Lang bersumpah akan membalas semua perlakuan buruk yang dia terima, satu persatu! Membuat mereka merasakan, pembalasan yang lebih kejam, dari seorang Gu Lang.**Hari pertemuan keluarga pun tiba. Seluruh anggota keluarga Gu sudah berkumpul di aula pertemuan keluarga Gu.Baru saja Gu Lang dan ayahnya melangkah menuju aula keluarga, berbagai macam gunjingan sudah terdengar di sana-sini.Mulai dari kejadian memalukan, di mana Gu Lang yang sekarat diantarkan pulang oleh orang dari sekte Bulan Sabit.Lalu kemungkinan adanya pergantian kepala keluarga, karena masalah itu dan masih banyak lagi hal yang mereka gunjingkan.Berbagai desas-desus mulai terdengar dari beberapa anggota keluarga Gu. Mereka sudah memprediksi apa yang tujuan dari pertemuan kali ini, diadakan.Tiba-tiba saja, seorang pemuda yang berdiri tak jauh dari Gu Lang pun angkat suara."Cih! Ternyata sampah ini belum mati?" ucapnya dengan nada arogan, "Seharusnya kau mati saja. Kau hanyalah sampah yang membuat malu keluarga! Dan kau bahkan masih punya muka untuk datang ke pertemuan keluarga? Benar-benar tidak tau malu! Apa kau tidak takut menjadi bahan tertawaan!?"Pemuda itu berbicara sambil melipat tangannya di depan dada, dan memandang remeh pada Gu Lang.Baru saja Gu Lang akan menanggapi ejekan Gu Ming, sang ayah langsung memegang tangannya dan menggeleng pelan.Menurut Gu Xing Yan, percuma saja berbicara dengan orang seperti Gu Ming. Sebaiknya mereka menunggu pertemuan keluarga selesai, dan membungkam mulut orang-orang itu dengan tindakan yang nyata.Gu Lang pun mengangguk dan menuruti perkataan sang ayah, lalu kembali melanjutkan langkahnya untuk masuk ke aula keluarga."Kau hanya bisa bersembunyi di balik ketiak! Dasar anak ayam!" sarkas Gu Ming, menghina Gu Lang dengan kejam.Saat yang di tunggu-tunggu oleh semua orang, akhirnya tiba. Pertemuan keluarga pun di mulai.Tetua ketiga keluarga Gu memulai pembicaraannya, "Para tetua, beberapa hari yang lalu sekte Bulan Sabit datang dan berkunjung dengan membawa seonggok bangkai busuk. Dan ini sangat mencoreng nama keluarga Gu! Jadi saya harap, Gu Lang segera di usir keluar dari keluarga Gu!"Baru saja Gu Xing Yan akan bicara, seorang penjaga gerbang datang dengan tergesa-gesa untuk menghadapnya. Dan tentu saja hal itu membuat tetua ketiga marah, dan bahkan hampir membunuhnya jika saja Xing Yan tidak mencegahnya."Katakanlah, ada apa?" tanya Gu Xing Yan."Kepala keluarga Meng dan nona Meng Yixue ada di depan, tuan. Mereka meminta untuk bertemu dengan anda, kepala keluarga. Saya sudah bilang jika masih ada pertemuan keluarga, tapi mereka tetap memaksa masuk.""Meng Wan? Mau apa dia datang kemari?" batin Xing Yan merasa bingung, kenapa calon besannya itu datang di saat yang tidak tepat seperti ini.Namun berbeda dengan Xing Yan dan juga Gu Lang yang kebingungan dengan kedatangan keluarga Meng, tetua ketiga justru tersenyum senang mendengar kedatangan mereka.Akhirnya Xing Yan pun memerintahkan penjaga gerbang, untuk mengizinkan keluarga Meng masuk.Namun belum juga sempat penjaga itu memberitahukan hal itu pada keluarga Meng, mereka justru sudah lebih dulu masuk ke dalam ruang pertemuan."Maaf jika kedatanganku mengganggu, Gu Xing Yan. Aku datang hanya ingin membatalkan pertunangan Meng Yixue, dan Gu Lang."Perbedaan raut wajah begitu terlihat antara tetua ketiga, Gu Lang, juga Gu Xing Yan.Jika Gu Xing Yan pastinya merasa sangat marah dengan keputusan sepihak itu. Namun tetua ketiga justru sebaliknya, dia mendukung penuh keputusan Meng Wan untuk membatalkan pertunangan antara Gu Lang dan Meng Yixue.Sedangkan Gu Lang terlihat biasa saja karena dia bahkan baru kali ini bertemu dengan tunangannya, yang sebentar lagi akan menjadi mantan tunangan."Bagaimana bisa kau membatalkan pertunangan secara sepihak seperti ini!? Apa alasannya kau membatalkan pertunangan anak kita, Meng Wan? Perjodohan ini sudah diatur oleh kakek mereka berdua sejak dulu."Di tengah reruntuhan dan kepanikan yang menyelimuti Sekte Gelap, Gu Lang berdiri dengan tegas, mengawasi sisa-sisa kekuatan yang dulunya mengancam dunia. Dengan Pedang Dewa yang bersinar di tangannya, dia merasakan kekuatan yang begitu besar mengalir dalam dirinya, kekuatan yang ingin dia gunakan bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk mengubah dan memperbaiki. Gu Lang menatap anggota Sekte Gelap yang tersisa—beberapa tergeletak lemas di tanah, sementara yang lain hanya bisa menatap dengan ketakutan. “Dengarkan aku!” suaranya menggema dengan wibawa. “Kalian telah berada di jalan yang salah, terjebak dalam kegelapan yang tidak akan membawa kalian ke mana-mana. Namun, hari ini adalah kesempatan kedua untuk memilih jalan yang benar!” Kata-katanya menembus hati mereka. Banyak dari mereka yang, meski terlahir dalam Sekte Gelap, selalu merindukan keadilan dan kebenaran. Satu per satu, mereka mulai bangkit, meski ragu, namun terdorong oleh keyakinan Gu Lang. Mereka ingin memperbaiki kesala
Pertempuran berlangsung sengit ketika tiba-tiba suasana berubah. Suara langkah berat bergema, menggetarkan tanah, dan mengalihkan perhatian Gu Lang dan Qian Yu. Di tengah kerumunan musuh, seorang pria tinggi muncul, mengenakan jubah hitam yang berkilauan, menandakan bahwa dia adalah pemimpin Sekte Gelap. Aura kekuatan yang menakutkan memancar dari dirinya, mengubah suasana menjadi mencekam. “Cukup!” teriak pemimpin Sekte Gelap, suaranya dalam dan penuh kekuasaan. “Kalian berani melawan Sekte Gelap? Aku tidak akan membiarkan kalian hidup!” Gu Lang dan Qian Yu saling berpandangan, mengerti bahwa situasi kini semakin berbahaya. Mereka bisa merasakan tekanan luar biasa yang berasal dari sosok itu. “Siapa kau?” tanya Gu Lang dengan berani, berusaha menjaga ketenangan meski jantungnya berdebar kencang. “Aku adalah Zhen Tian, Ketua Sekte Gelap,” jawab pria itu, menatap Gu Lang dengan mata tajam. “Dan aku di sini untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Pedang Dewa itu mil
Gu Lang berdiri tegak di hadapan Pedang Dewa yang bersinar, merasakan aliran energi yang kuat di sekelilingnya. Luo Luo dan Qian Yu memperhatikannya dengan penuh harapan, mengetahui bahwa momen ini adalah titik balik dalam perjalanan Gu Lang. Dengan tekad yang menggebu, Gu Lang menutup matanya dan mulai berkonsentrasi. Sinar pedang memancarkan cahaya yang semakin terang, seakan merespons kehadiran Gu Lang. Dia bisa merasakan aura pedang yang mengalir ke dalam dirinya, menghubungkan jiwanya dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Dalam pikirannya, dia mengingat semua latihan yang telah dilaluinya, setiap pelajaran yang diterimanya, dan semua pengorbanan yang telah dia buat untuk mencapai titik ini. "Ini adalah kesempatan untuk menyatukan kekuatanku dengan Pedang Dewa," bisiknya dalam hati. “Aku tidak akan membiarkan ini menjadi sia-sia.” Saat dia meraih gagang pedang, Gu Lang merasakan getaran yang kuat. Energi Pedang Dewa mulai mengalir ke dalam jiwanya, dan dalam sekejap, dia meras
Beberapa bulan setelah Gu Lang dan Qian Yu melanjutkan pelatihan mereka, situasi di luar lembah yang tenang itu mulai berubah. Sekte Gelap, yang sebelumnya tidak mengetahui lokasi Gu Lang, kini berhasil menemukan jejaknya. Mereka yakin bahwa Gu Lang memiliki "benda" yang sangat mereka inginkan — suatu artefak legendaris yang diyakini bisa memberikan kekuatan luar biasa kepada siapa pun yang mengendalikannya.Di sebuah markas rahasia yang terpencil, para pemimpin Sekte Gelap berkumpul. Wajah mereka serius, dengan aura gelap dan menakutkan yang menyelimuti ruangan. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan tatapan dingin, berbicara dengan suara yang rendah namun berwibawa.“Gu Lang telah menjadi ancaman bagi kita dan dia memiliki benda yang kita cari. Kita tidak bisa membiarkannya terus hidup. Kita harus segera bertindak,” katanya. “Kekuatan yang dimilikinya, jika dikombinasikan dengan artefak itu, dapat membawa kehancuran bagi Sekte Gelap jika dia dibiarkan bebas.”“Na
Setelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dipenuhi berbagai rencana dan harapan. Qian Yu bertekad untuk mempersiapkan Gu Lang dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang ia miliki.“Mari kita mulai pelatihanmu,” kata Qian Yu, memimpin jalan keluar dari Menara Langit. “Setiap langkah yang kita ambil dari sini akan membentuk masa depanmu.”Gu Lang mengangguk, merasa semangatnya terbangkit. Mereka pergi ke area latihan yang luas, di mana cahaya matahari menembus celah-celah pohon, menciptakan suasana yang tenang namun penuh potensi.Qian Yu mulai menjelaskan teknik-teknik dasar yang akan membantu Gu Lang memahami kekuatan alkemis dan keterampilan bertarungnya. “Kamu perlu memahami bahwa kekuatanmu bukan hanya terletak pada seberapa kuat kamu bisa menyerang, tetapi juga seberapa bijak kamu menggunakannya. Kita akan memadukan kekuatan alkimia dan seni bela diri.”Selama beberapa minggu ke depan, Gu
Maaf atas kesalahpahaman itu! Mari kita coba lagi: Begitu Qian Yu membuka matanya, senyumnya merekah saat melihat sosok Luo Luo yang berdiri di hadapannya. “Luo Luo!” serunya, penuh kegembiraan. “Kau masih ingat padaku?” Luo Luo tersenyum lebar, matanya berkilau ceria. “Tentu saja, Paman Qian Yu. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu.” Ia melangkah maju dan memeluk Qian Yu dengan hangat. Qian Yu merasakan kehangatan persahabatan yang telah terjalin. “Aku tidak menyangka bisa melihatmu lagi di tempat yang begitu indah ini. Ini semua berkat Gu Lang, bukan?” Luo Luo memimpin Gu Lang dan Qian Yu melalui lorong-lorong Menara Langit yang megah. Mereka melewati banyak ruangan yang dipenuhi dengan artefak kuno dan catatan sejarah sekte suci. Namun, kali ini, Luo Luo membawa mereka ke arah yang belum pernah dijelajahi oleh Gu Lang sebelumnya.Setelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dip