Share

Sekte Bulan Sabit

Author: Rosemarry
last update Last Updated: 2023-09-07 20:25:07

Meng Wan menghela nafas panjang kemudian berkata, "Seharusnya kau tidak perlu bertanya alasannya, karena aku tak ingin mempermalukanmu. Tapi jika memang kau ingin tau alasannya, maka akan aku katakan."

Raut wajah Gu Xing Yan semakin merah padam mendengarnya, "Anakmu itu tidak pantas untuk putriku, apalagi Yixue akan segera menjadi murid di sekte Burung Surgawi."

Semua orang begitu tercengang mendengar nama sekte terkuat di kota itu di sebutkan oleh Meng Wan, tidak semua orang bisa masuk ke sekte itu.

Hanya orang-orang berbakat dan istimewa yang akan diterima di sekte Burung Surgawi, dan Yixue adalah satu yang diterima di sana karena dia memiliki tubuh Surgawi yang memenuhi syarat untuknya diterima di sekte itu.

Belum sempat Xing Yan mengatakan hal lainnya, Gu Lang sudah lebih dulu melangkah maju dan berkata, "Baiklah jika itu yang kau mau, mulai hari ini aku Gu Lang sudah membatalkan pertunanganku dan Meng Yixue. Mulai detik ini, tidak ada lagi ikatan di antara kami."

Sontak saja Gu Xing Yan terkejut mendengarnya, pasalnya selama ini Gu Lang sendiri lah yang sangat ingin mempertahankan perjodohan itu.

Dan kini tanpa ragu dia malah mengakhirinya sendiri, dan membuat seolah dirinya lah yang sudah membuang Yixue dan bukan sebaliknya.

"Xiao Lang, apa kau yakin dengan ucapanmu?"

"Aku yakin, ayah. Lagipula aku tidak membutuhkan sesuatu yang tidak berguna, terlebih sesuatu itu adalah barang bekas!" Gu Lang melirik sinis kearah Yixue, dengan senyum mengejek.

Perkataan Gu Lang itu, tentu saja membuat semua orang semakin terkejut terlebih lagi Xing Yan, Meng Wan dan juga Yixue yang merasa Gu Lang saat ini berbeda dengan Gu Lang si pengecut yang dulu itu.

"Kenapa aku merasa Gu Lang sedikit berbeda?" batin Yixue bingung.

"Apa maksudmu Gu Lang, kau berani menghina anakku!?" Meng Wan yang terpancing amarah, langsung membentak Gu Lang dan menggunakan auranya untuk menekan Gu Lang.

Meskipun sempat terkejut, namun Gu Lang dengan sigap mengeluarkan black shadow dan melawan tekanan itu membuatnya seolah tak berpengaruh sama sekali padanya.

Karena orang lain tak bisa melihat aura hitam yang menyelimuti tubuh Gu Lang, mereka pun terperangah terlebih lagi Meng Wan.

Dia tak mempercayai apa yang dia lihat itu, bagaimana bisa orang yang selama ini dia rendahkan dan hina justru tampak tidak terpengaruh sama sekali mendapatkan tekanan darinya.

Padahal orang lain yang kekuatannya berada di bawahnya, ada sebagian yang sampai berlutut dan ada juga yang menahannya dengan susah payah.

Xing Yan kagum melihat perubahan putranya yang kini bukan lagi seorang pengecut, "Paman Meng bisa tanyakan sendiri pada putri paman, tentang apa yang sudah dia lakukan bersama Gu Feng."

Setelah mengatakan hal itu, Gu Lang mengajak sang ayah untuk meninggalkan aula pertemuan yang memuakkan itu.

Namun saat mereka sampai di pintu keluar, Gu Lang berhenti dan berbalik untuk mengatakan sesuatu.

"Untuk masalah kalian yang ingin mengusirku, aku tidak keberatan. Tapi semuanya akan di tentukan dengan kompetisi keluarga. Jika aku tidak sanggup memenangkan pertandingan itu, maka aku akan pergi dari keluarga ini dengan senang hati."

Meng Wan yang merasa malu juga langsung mengajak Yixue untuk pulang bersamanya, dan akan menginterogasinya tentang apa yang tadi Gu Lang katakan saat mereka sudah sampai di rumah.

Sedangkan tetua ketiga merasa kesal, namun juga senang di saat yang sama. Dia akan segera menghubungi Gu Feng tentang taruhan yang Gu Lang buat sendiri.

Yang tentunya hal itu akan membuat Gu Feng sangat senang, karena dia merasa jika Gu Lang sudah pasti akan kalah dari anak kebanggaannya itu.

*

*

Sesampainya di halaman tempat tinggal mereka, Gu Lang mengutarakan maksudnya pada sang ayah. Dia ingin kembali ke sekte Bulan Sabit untuk berlatih lagi.

"Xiao Lang, Kenapa kau harus kembali ke sekte?" tanyanya.

"Aku harus ayah. Aku tidak mau terus di cap sebagai katak dalam tempurung. Ayah selalu melindungiku, dan itu akan membuatku tidak bisa berkembang. Jadi aku harus kembali ke sekte untuk berlatih dan menjadi lebih kuat lagi," ucap Gu Lang.

"Baiklah, aku juga tidak bisa menghalangimu. Kalau kau memang ingin kembali ke sekte, maka kembalilah. Berusahalah dan berlatih dengan baik."

Akhirnya Gu Lang pun memutuskan untuk kembali ke sekte. Gu Xing Yan mengantarkan kepergian putranya sampai di depan gerbang rumahnya.

Gu Lang menunggangi kudanya dan melesat dengan cepat meninggalkan rumah keluarga Gu, setelah berpamitan dengan sang ayah yang tampak begitu berat melepas kepergiannya.

Jarak dari rumahnya menuju ke sekte Bulan Sabit cukup jauh, Gu Lang membutuhkan waktu berhari-hari untuk sampai di sana.

Dan sesampainya di sekte, Gu Lang langsung menuju ke paviliun Awan untuk meminjam buku jurus kultivasi. Dia sangat kekurangan jurus saat ini, dia membutuhkan buku jurus untuk berlatih.

Kini sampailah Gu Lang di sebuah bangunan yang amat besar dan megah. Namun anehnya, di sana hanya ada satu penjaga saja yang bertugas. Gu Lang turun dari kudanya dan berjalan menuju tempat itu.

"Salam hormat senior," ucap Gu Lang sambil menangkupkan kedua tangannya di depan dada, membuat penjaga paviliun menatap ke arahnya.

"Senior, namaku Gu Lang. Aku kemari untuk meminjam buku jurus," ujar Gu Lang mengutarakan maksud kedatangannya.

"Level 7?" gumamnya, "Kau hanya boleh meminjam buku di lantai satu, dan maksimal hanya dua buku. Setelah memilih buku yang kau mau, temui aku."

Gu Lang beruntung karena tebakannya sangat tepat. Tempat sebesar itu hanya di jaga oleh satu orang, dan itu artinya hanya satu, yaitu orang itu sangat hebat.

Pengetahuan dua kehidupan miliknya benar-benar berguna. Orang itu bahkan bisa mengetahui kekuatannya hanya dengan melihat sekilas saja, entah seberapa kuat orang itu.

Gu Lang pun mengangguk pada penjaga paviliun, kemudian masuk ke dalam sana sambil berpikir. Benar kata pepatah, di atas langit masih langit. Jadi dia benar-benar harus berusaha lebih giat, untuk menjadi lebih kuat lagi.

Di dalam paviliun Awan, Gu Lang tengah memilih buku yang ingin dia pelajari.

Yang pertama, dia menemukan buku jurus 5 Petir pencabut nyawa. Sekali mengeluarkan jurus, 5 nyawa akan melayang. Jurus itu cocok untuk pemilik akar spiritual petir.

Yang kedua adalah jurus pedang Api Yin Yang. Menggunakan api untuk membentuk sebuah pedang sebagai senjata, ini cocok untuk pemilik akar spiritual api.

Lalu ada juga jurus Beruang Baja yang menggunakan kekuatan fisik, untuk membentuk pelindung tubuh yang sangat kuat. Jurus yang sangat cocok untuk pemilik akar spiritual hewan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
goodnovel comment avatar
Xiao Nan
lanjut.....
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Akhir Cerita

    Di tengah reruntuhan dan kepanikan yang menyelimuti Sekte Gelap, Gu Lang berdiri dengan tegas, mengawasi sisa-sisa kekuatan yang dulunya mengancam dunia. Dengan Pedang Dewa yang bersinar di tangannya, dia merasakan kekuatan yang begitu besar mengalir dalam dirinya, kekuatan yang ingin dia gunakan bukan untuk menghancurkan, tetapi untuk mengubah dan memperbaiki. Gu Lang menatap anggota Sekte Gelap yang tersisa—beberapa tergeletak lemas di tanah, sementara yang lain hanya bisa menatap dengan ketakutan. “Dengarkan aku!” suaranya menggema dengan wibawa. “Kalian telah berada di jalan yang salah, terjebak dalam kegelapan yang tidak akan membawa kalian ke mana-mana. Namun, hari ini adalah kesempatan kedua untuk memilih jalan yang benar!” Kata-katanya menembus hati mereka. Banyak dari mereka yang, meski terlahir dalam Sekte Gelap, selalu merindukan keadilan dan kebenaran. Satu per satu, mereka mulai bangkit, meski ragu, namun terdorong oleh keyakinan Gu Lang. Mereka ingin memperbaiki kesala

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Dewa Iblis!

    Pertempuran berlangsung sengit ketika tiba-tiba suasana berubah. Suara langkah berat bergema, menggetarkan tanah, dan mengalihkan perhatian Gu Lang dan Qian Yu. Di tengah kerumunan musuh, seorang pria tinggi muncul, mengenakan jubah hitam yang berkilauan, menandakan bahwa dia adalah pemimpin Sekte Gelap. Aura kekuatan yang menakutkan memancar dari dirinya, mengubah suasana menjadi mencekam. “Cukup!” teriak pemimpin Sekte Gelap, suaranya dalam dan penuh kekuasaan. “Kalian berani melawan Sekte Gelap? Aku tidak akan membiarkan kalian hidup!” Gu Lang dan Qian Yu saling berpandangan, mengerti bahwa situasi kini semakin berbahaya. Mereka bisa merasakan tekanan luar biasa yang berasal dari sosok itu. “Siapa kau?” tanya Gu Lang dengan berani, berusaha menjaga ketenangan meski jantungnya berdebar kencang. “Aku adalah Zhen Tian, Ketua Sekte Gelap,” jawab pria itu, menatap Gu Lang dengan mata tajam. “Dan aku di sini untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku. Pedang Dewa itu mil

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pertempuran

    Gu Lang berdiri tegak di hadapan Pedang Dewa yang bersinar, merasakan aliran energi yang kuat di sekelilingnya. Luo Luo dan Qian Yu memperhatikannya dengan penuh harapan, mengetahui bahwa momen ini adalah titik balik dalam perjalanan Gu Lang. Dengan tekad yang menggebu, Gu Lang menutup matanya dan mulai berkonsentrasi. Sinar pedang memancarkan cahaya yang semakin terang, seakan merespons kehadiran Gu Lang. Dia bisa merasakan aura pedang yang mengalir ke dalam dirinya, menghubungkan jiwanya dengan kekuatan yang tak terbayangkan. Dalam pikirannya, dia mengingat semua latihan yang telah dilaluinya, setiap pelajaran yang diterimanya, dan semua pengorbanan yang telah dia buat untuk mencapai titik ini. "Ini adalah kesempatan untuk menyatukan kekuatanku dengan Pedang Dewa," bisiknya dalam hati. “Aku tidak akan membiarkan ini menjadi sia-sia.” Saat dia meraih gagang pedang, Gu Lang merasakan getaran yang kuat. Energi Pedang Dewa mulai mengalir ke dalam jiwanya, dan dalam sekejap, dia meras

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pedang Dewa!

    Beberapa bulan setelah Gu Lang dan Qian Yu melanjutkan pelatihan mereka, situasi di luar lembah yang tenang itu mulai berubah. Sekte Gelap, yang sebelumnya tidak mengetahui lokasi Gu Lang, kini berhasil menemukan jejaknya. Mereka yakin bahwa Gu Lang memiliki "benda" yang sangat mereka inginkan — suatu artefak legendaris yang diyakini bisa memberikan kekuatan luar biasa kepada siapa pun yang mengendalikannya.Di sebuah markas rahasia yang terpencil, para pemimpin Sekte Gelap berkumpul. Wajah mereka serius, dengan aura gelap dan menakutkan yang menyelimuti ruangan. Salah satu dari mereka, seorang pria bertubuh kekar dengan tatapan dingin, berbicara dengan suara yang rendah namun berwibawa.“Gu Lang telah menjadi ancaman bagi kita dan dia memiliki benda yang kita cari. Kita tidak bisa membiarkannya terus hidup. Kita harus segera bertindak,” katanya. “Kekuatan yang dimilikinya, jika dikombinasikan dengan artefak itu, dapat membawa kehancuran bagi Sekte Gelap jika dia dibiarkan bebas.”“Na

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Black Shadow

    Setelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dipenuhi berbagai rencana dan harapan. Qian Yu bertekad untuk mempersiapkan Gu Lang dengan segala pengetahuan dan keterampilan yang ia miliki.“Mari kita mulai pelatihanmu,” kata Qian Yu, memimpin jalan keluar dari Menara Langit. “Setiap langkah yang kita ambil dari sini akan membentuk masa depanmu.”Gu Lang mengangguk, merasa semangatnya terbangkit. Mereka pergi ke area latihan yang luas, di mana cahaya matahari menembus celah-celah pohon, menciptakan suasana yang tenang namun penuh potensi.Qian Yu mulai menjelaskan teknik-teknik dasar yang akan membantu Gu Lang memahami kekuatan alkemis dan keterampilan bertarungnya. “Kamu perlu memahami bahwa kekuatanmu bukan hanya terletak pada seberapa kuat kamu bisa menyerang, tetapi juga seberapa bijak kamu menggunakannya. Kita akan memadukan kekuatan alkimia dan seni bela diri.”Selama beberapa minggu ke depan, Gu

  • Giok Naga Sang Kultivator Dewa   Pelatihan

    Maaf atas kesalahpahaman itu! Mari kita coba lagi: Begitu Qian Yu membuka matanya, senyumnya merekah saat melihat sosok Luo Luo yang berdiri di hadapannya. “Luo Luo!” serunya, penuh kegembiraan. “Kau masih ingat padaku?” Luo Luo tersenyum lebar, matanya berkilau ceria. “Tentu saja, Paman Qian Yu. Rasanya sudah lama sekali sejak terakhir kita bertemu.” Ia melangkah maju dan memeluk Qian Yu dengan hangat. Qian Yu merasakan kehangatan persahabatan yang telah terjalin. “Aku tidak menyangka bisa melihatmu lagi di tempat yang begitu indah ini. Ini semua berkat Gu Lang, bukan?” Luo Luo memimpin Gu Lang dan Qian Yu melalui lorong-lorong Menara Langit yang megah. Mereka melewati banyak ruangan yang dipenuhi dengan artefak kuno dan catatan sejarah sekte suci. Namun, kali ini, Luo Luo membawa mereka ke arah yang belum pernah dijelajahi oleh Gu Lang sebelumnya.Setelah pertemuan yang mengharukan dengan Tuan Tua, Gu Lang dan Qian Yu meninggalkan ruangan di Menara Langit dengan pikiran yang dip

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status