Share

53. New Deal New Heart

Penghangat udara di kamar rumah sakit ini tidak dapat menghilangkan tatapan dingin dari Enrico untuk Lynea. Wajahnya datar tanpa senyum sama sekali. Sesekali terlihat napasnya menjadi lebih cepat kemudian ia membuang pandang tak lagi menatap istrinya.

Lynea masih berdiri di ujung ranjang. Merasa kesal namun rindu. Marah tetapi … sayang. Ia berjalan pelan mendekati Enrico. Lekat tatapnya sama sekali tidak pernah lepas dari dua netra suaminya. Sedikit rasa dilema membersamai langkahnya.

Sampai detik ini Lynea masih tak mengerti mengapa Enrico membuangnya seperti itu. Seolah apa yang terjadi sebelum ini hanyalah mimpi tak nyata. Bukankah dalam saat-saat terkelam seseorang justru ingin didampingi oleh orang tercintanya?

Namun, bila kemudian lelaki itu tidak lagi menginginkan keberadaannya dan lebih memilih bersama Elena, apakah masih bisa dikatakan bahwa dirinya adalah orang tercinta?

“Tidak usah dekati aku!” hardik Enrico kasar.

&ld

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status