Share

54. One Room Two Bed

Lynea masih terbenam dalam pelukan Gabriel. Hati yang hancur akibat penolakan Enrico membuatnya terisak dan berderai air mata. Dalam kesedihan itu lagi-lagi sosok Gabriel datang menyediakan tempat yang sangat nyaman baginya.

“Aku mencintaimu, Gabriel!” Pelan suara Lynea terucap di antara getar suara tangis.

“Aku juga mencintaimu. Aku selalu mencintaimu. Kita dilahirkan untuk bersama, aku yakin itu!” balas Gabriel membelai lembut gerai rambut hitam legam Lynea.

Lorong rumah sakit menjadi tempat dua hati kembali menyatu. Keduanya yang sempat terpisah karena dualisme cinta Lynea pada Enrico dan Gabriel kini telah menemukan jalan untuk dapat memadu kasih kembali.

Belaian jemari Gabriel di rambutnya terasa begitu menenangkan. Memang pemuda satu ini selalu bisa membuainya dengan berbagai cara agar perasaannya menjadi tenang kembali.

“Ehm, Gabriel, aku hanya ingin kamu tahu, kalau aku memutuskan untuk meneruskan program bayi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status