Share

40. DEWA PERANG DAN KONSPIRASI DI KERAJAAN MAJAPAHIT 1

“Keputusan belum keluar, Guru. Kemarin Maharaja membuat pesta untuk Pawestri Manohara. . . dan proses pengadilan mungkin akan segera dilakukan tidak lama lagi,” jelas Hyang Yuda. “Untuk berjaga – jaga. . . aku akan mengirimkan berita kepada Guru kelak jika sesuatu yang buruk terjadi.” 

“Tidak perlu, Sena. Jangan lakukan hal itu.” 

Ken Sora dengan cepat menolak bantuan yang akan diberikan oleh Hyang Yuda sebagai muridnya. 

“Kenapa, Guru?” 

Hyang Yuda bertanya dengan wajah heran. 

“Aku sudah bersiap menerima kematianku sejak lima tahun yang lalu, Sena. Cepat atau lambat, aku pasti akan menerima hukumanku karena secara sadar aku telah membunuh Mahisa Anabrang dengan tanganku. Secara sadar pula, aku telah melanggar hukum di Majapahit. Jika kali ini Maharaja tidak segera memberikan hukuman padaku, maka kelak Maharaja akan mengalami kesulitan dan akan membuat Maharaja kehilangan kepercayaan dari pejabat – pejabatnya.”&n

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status