LOGINJaka adalah remaja biasa, seperti halnya anak laki-laki lain seusianya. Perceraian orang tuanya membuat hari-harinya dipenuhi dengan rasa kesepian dan keheningan. Hingga suatu hari, sebuah kecelakaan tragis merenggut nyawanya. Bingung dan kehilangan arah, jiwa Jaka terperangkap di sebuah persimpangan antara dunia orang hidup dan kematian. Namun, Azrael - Sang Malaikat Kematian, menyampaikan bahwa Jaka belum bisa melewati gerbang akhirat karena masih ada satu keinginan duniawi yang belum terselesaikan dan menahan jiwanya. Dalam perjalanannya untuk menyelesaikan urusan yang tertinggal, Jaka bertemu dengan teman-teman tak terduga — Dimas, Sisil, Briga, dan Awan — masing-masing dengan cerita, luka, dan kekuatan mereka sendiri. Akankah Jaka akhirnya mampu memasuki pintu akhirat dengan bantuan teman-temannya? Atau haruskah ia terjebak selamanya di antara batas kehidupan dan kematian?
View MoreRumah Azrael tidak berubah, masih tampak tenang, kokoh dan memancarkan aura yang sulit dijelaskan.Azrael menunggu di depan meja kerjanya dengan mengenakan jubah putih yang kali ini tampak lebih bersinar. Di tangannya, buku besar dari catatan kehidupan Jaka terbuka di halaman terakhir.“Kamu menepati janji, Jaka,” ucap Azrael. “Selamat datang... waktumu telah tiba.”Jaka menatap pintu besar yang bercahaya itu. Kali ini tidak ada keraguan lagi. Begitu melangkankan kaki ke ambang pintu, cahaya putih yang menyilaukan menyambutnya. Ia melangkah masuk perlahan, kenangan – kenangan masalalunya mulai bermunculan di pikirannya. Perjalanan yang cukup panjang, telah ia lewati dengan baik, hingga akhirnya, ia dapat memasuki dunia abadi.Cahaya itu bukan cahaya yang membuatnya terpaku, melainkan dunia yang terbentang luas di hadapannya. Terlihat hamparan pa
Malam itu, setelah melewati pertarungan yang besar dan penyelamatan Dimas yang melelahkan, Jaka dan Dimas duduk berdua di beranda rumah Dimas. Udara dingin membawa aroma tanah basah, dan tampak lampu jalan berkedip lembut seperti ikut menikmati suasana damai. Keheningan terasa menggantung disana, sampai akhirnya, Dimas menatap Jaka dengan serius.“Jak, aku mau tanya sesuatu…”“Apaan?”“Kenapa kamu enggak masuk ke pintu akhirat aja? Kenapa harus balik buat nolongin aku? dan pasti ada harga yang harus kamu terima, kan? Apa itu?”Jaka terdiam. Tangannya memainkan sudut kain sarung yang entah dari mana ia gunakan. Lalu, ia hanya menjawab sambil nyengir.“Enggak kok, karna emang belum siap aja… Masih pengen nongkrong sama kamu, tau.”
📍 Di Rumah DimasLangit malam tampak seperti biasanya, tidak ada signyal – signyal bahaya yang terpancar.Dimas membuka pintu rumahnya dengan santai, mengira segalanya telah kembali normal. Tanpa sesosok Jaka ataupun yang lainnya. Ia melepas jaket, menggantungnya di balik pintu yang tampak pakunya sudah copot sebelah. Langkah berpindah menuju dapur untuk mengambil air minum…Dan tiba – tiba….KRAAAKK!!Suara lantai kayu mencicit tajam, Dimas segera membalikkan badannya. Sepuluh pasang mata merah menatapnya dari ruang tengah. Bayangan-bayangan hitam, tubuh-tubuh berjas compang-camping, rambut panjang lepek, dan mulut menganga seperti mesin ketik rusak.“Selamat datang kembali... Dimas.”“Kami sudah menunggumu.”Hantu Makela
Malam itu di rumah Dimas suasana terasa sangat tenang. Udara dingin perlahan masuk melalui jendela yang setengah terbuka. Dimas duduk di pinggir tempat tidur sambil menatap langit malam, sementara Jaka bersandar di dinding sambil menatap kosong ke arah langit-langit.“Akhirnya…” ucap Jaka pelan.“Kita berhasil,” sahut Dimas.Lalu mereka diam beberapa saat. Di wajah Jaka tergambar sebuah kebahagiaan, tapi juga ada awan tipis yang menyelimuti matanya.“Aku seneng… banget…. tapi juga agak sedih, Dim.”“Sedih kenapa?”“Karena aku bakal ninggalin kamu sendirian di sini…”Dimas menatap Jaka.“Kamu enggak ninggalin aku, kok Jak. Kamu cuma pulang, ditem
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.