Share

58. Waroeng Bakso

Sandi mendelik mendengar permintaan Dinara kali ini.

"Gak boleh! Bakso micinnya banyak!" tegasnya.

Dinara mengerutkan dahi dan mengerucutkan bibirnya tanda melawan, "Bakso langganan aku micinnya dikit!"

Sandi masih belum menyerah, "Tahu darimana? Emangnya ikut bantuin masak? Beli sayur hijau aja atau sup-sup gitu!" Usulnya.

Dinara merengut sebal, matanya entah kenapa berkaca. Jadi sensitif out of nowhere yang membuat Sandi kelimpungan juga pada akhirnya.

"Tapi pengennya bakso! Kan enak dingin-dingin gini makan bakso kuah anget! Aku juga gak bakal nambah sambel, saos ataupun kecap," ujarnya dengan suara lebih kecil daripada sebelumnya.

Kali pertama menemukan sisi Dinara yang ini membuat Sandi jadi dilema. Rasanya sulit sekali menolak permintaan gadis yang nampak keras diluar tapi ternyata bisa merengek juga hanya karena makanan dengan bentuk bulat dan berkuah itu.

Maka dengan segenap kesabaran dan kegemasan yang ditahan, pada akhirnya mereka berlabuh di salah satu rumah makan ba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
carsun18106
duh ngiler deh nge bakso pas musim dingin gini....
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status