Share

Darah Daging Part 2

ucapku dalam hati dan langsung teringat sosok nenek, yang sebelumnya aku lihat ketika berangkat meninggalkan rumah beberapa jam kebelakang .

Iyah warna baju dan sosoknya sama percis!,” ucapku lagi dalam hati.

Tapi kenapa dia mengucapkan aku masih mengingat perlahan

“Darah Daging,” dan nama Ayah dan kenapa sosoknya begitu menyeramkan sekali, lalu kenapa

aku tidak biasanya tidur siang dan mimpi dengan sosok nenek tua bongkok itu?.

Pertanyaan akan keanehan yang aku alami barusan menjadi pertanyaan tanpa jawaban, kebetulan yang tidak aku aminkan, andai itu terjadi dengan Darah yang berceceran yang aku ingat, itu sangat di luar keinginanku.

“Akhirnya Vin sampai juga, kamu turunkan semua barang kamu yah, amang tidak akan turun dulu, soalnya buru-buru paling nenek di dalam ketuk aja pintunya,” ucap mang Darma tergesa-gesa.

“Baik mang kalau gitu,” jawabku, segera aku turunkan semua di depan rumah nenek ini.

Ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status