Share

Bab 23-Makin mengenal

*Happy Reading*

Nyatanya, Arletta ternyata tak jadi pulang jam delapan. Karna tiba-tiba cafe rame saat jam tujuh tadi. Lanjut sampe jam 9.30. Makanya Arletta jadi lembur mendadak malam itu.

Kalau kata Devi, sih.

'Makan bubur di cilandak, emang enak lembur mendadak!'

Huh, dasar!

Alhasil, Arletta pun hanya mampu berdecak kesal, saat menemukan si tukang photo ada di cafe menjelang last order.

"Mas Arkan ngapain ke sini?" Arletta berbisik seraya diam-diam mendekati si gondrong nan maskulin, yang kini sudah menjadi pacarnya.

"Minum kopi," sahut Arkana santai, memamerkan gelas kopi dan menyesapnya dengan khidmat.

Hadew! Anak bocah juga tahu. Kalau ke warung kopi itu, pastinya beli kopi. Ya kali beli semen. Ini yang salah pertanyaan Arletta, atau otak si kang photo yang terlalu polos.

Otak kang photo polos? Hah ... gak mungkin banget!

"Ngapain minum kopi malem-malem. Mau ronda situ?" cebik Arletta kesel. Senyum lebar si kang photo pun segera terbit.

"Kalau kamu gak keberatan saya rondai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status