Share

Bab 52

Dua minggu setelah kami menikah, aku mulai di ajak Mas Ubay untuk ikut dalam rapat. Begitu canggung rasanya, tapi menurut Mas Ubay aku harus terbiasa. Karena dia berharap aku bisa menjalankan bisnis berdua dengannya.

"Kalian ini kayak perangko tau ga! Kemana-mana selalu berdua."

"Ciee ... yang ngiri ...!" ledek Mas Ubay.

"Gw ga ngiri, gw nganan doang."

"Hahaha, sabar Bestie. Gimana hubungan kamu dengan Pak pengacara?" Tanyaku sambil merangkul Lea yang tengah cemberut.

"Tau ga, Al. Minggu ini aku mau dikenalin pada orang tuanya. Aku deg-degan banget sumpah."

"Emang lu, bisa deg-degan juga, Lele!"potong Mas Ubay cepat.

"Bisa lah! Lu kira gw batu, apa!"

"Jangan sewot, Le. Entar cepat tua.

Mas Ubay makin semangat memanas-manasi Lea.

"Lu yang bikin gw cepat tua, nyebelin. Aturan gw ga restuin elu nikah sama teman gw. Kasian Alina dapat suami kayak kanebo kering."

"Eh, sembarangan! Tanya Alina aja, aku kanebo kering apa waslap basah." Tawa Lea terdengar lantang. Hingga bahunya terguncang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rieca Chandra
Jgn2 ulah gunawan
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status