Levi beberapa kali harus menahan dirinya sendiri, mengumpulkan seluruh aura positif agar ia tidak melakukan hal berbahaya dengan Stacy. Sebab ia juga tidak akan menyentuhnya kecuali gadis itu mengizinkan, dia tidak mau membuat kehidupan di dalam kerajaannya berubah menjadi tidak nyaman hanya karna ia tidak bisa mengontrol diri.
Sesaat setelah Tyche datang di dalam kamarnya, ia tahu bahwa setelahnya harus membuat tumpukan kebohongan agar mengelebuinya. Gadis itu keras kepala, tidak akan menyerah pada keinginannya dengan mudah. Bahkan pernah ia merengek selama satu jam hanya untuk tumpukan biskuit dan bronis. Semenjak bersama gadis itu kesabaran Levi benar-benar meningkat sepuluh kali lipat.
Bahkan beberapa kali Levi harus melakukan apa yang tak ia suka. Berbagi pakaian dengannya, menemaninya bermain meskipun hanya sepuluh menit atau ma
Stacy luar biasa penasaran. Kenapa semuanya bisa terjadi, kenapa Levi bisa berubah menjadi luar biasa kesakitan dan mengapa ia justru membiarkan sumber utamanya tetap ada di saat ia bisa memusnahkannya. Semenjak ia membuka mata dan sampai detik ini ia masih sering memikirkan hal itu. Bahkan disela-sela dirinya melakukan kegiatan dengan Tyche. Berbicara tentang Tyche, dia memang luar biasa cantik. Parasnya seolah Dewi tanpa dosa yang baru saja diturunkan ke bumi. Sangat periang, bersemangat seolah tak ada kata lelah dalam hidupnya walau dalam beberapa hal dia teramat merepotkan. Awalnya susah untuk mengajak gadis itu berbicara, dia selalu mengatakan, "Pergi! Aku benci denganmu! Kau mengambil Levi dariku." Tyche akan berubah sangat sensitif jika menyangkut Levi.
Hiruk pikuk manusia telah memenuhi pusat kota. Bukan sebuah kejutan apabila malam puncak festival tahunan selalu ramai. Sebab setiap tahun para pejabat negara selalu memberi beberapa hal yang membedakan festival ini dari tahun-tahun sebelumnya, seperti misalnya, tahun ini terdapat sebuah karnaval yang mengawali pembukaan pada puncak festival dan di akhiri dengan kembang api yang akan mewarnai langit malam.Sore menjelang petang adalah saat dimana karnaval baru memulai aksinya. Seiring berjalannya waktu, beberapa lampu lentera mereka nyalakan dan disusul dengan dihidupkannya seluruh lampu di seluruh pusat kota hingga bagian paling ujung Leoxy.Tyche tidak bisa berhenti kagum pada setiap hal sederhana yang terjadi. Mulai dari beberapa lentera hingga ratusan kembang api yang melayang indah di angkasa. Seluruhnya indah. Tyche suka. Selamany
Malam itu semuanya kacau. Bahkan hembusan angin berubah ribut hingga langit malam mendadak gelap, sama sekali tidak ada bintang dan rembulan. Bahkan saat ini luka pada tangan Levi tidak terasa walau darahnya masih mengalir menyelimuti beberapa bagian tangannya. Pikiran Levi gelap. Dia tidak bisa memikirkan apapun. Sarafnya berhenti beroperasi, detak jantunya terpaksa terhenti. Kelewat panik hingga tak bisa dijabarkan. Wajahnya pucat, seru napas ya berubah tak teratur bersamaan dengan tangannya gemetar luar biasa. Setidaknya dari semua perkara buruk tersebut Levi berhasil menyelamatkan Tyche. Tungkainya lemas, merosot begitu saja sesaat setelah ia berhasil mendekap Tyche. Memeluknya dengan keterkejutan luar biasa, akal sehatnya baru saja di cabut dengan mudahnya kala kenyataan jelas memperlihatkan Tyche yang melayang di udara. Mengerik
Sejak kecil Dean selalu disebut sebagai bibit unggul. Dia cepat tanggap dalam mempelajari hal baru, baik secara akademis maupun non akademis. Sebagai faktor penyokongnya, ia menawan.Dari banyaknya orang yang mengagumi kepandaian Dean saat ini, lelaki itu harus mengorbankan banyak hal sejak ia kecil. Waktu yang ia gunakan sepenuhnya untuk membalu kasih dengan buku dan seorang guru pribadi. Setelah ulang tahunnya yang kesepuluh, ia setidaknya akan mendapatkan sepuluh jam waktu belajar. Entah sebenarnya untuk memenuhi kebutuhan di masa depan-yang mana ia akan menjabat menjadi seorang Raja-atau sekedar menambah wawasan agar selalu menjadi yang terbaik.Masa remajanya hilang hanya karena harapan Jordan yang terlalu tinggi pada Dean. Pria itu menginginkan Dean menjadi seorang Raja yang didambakan kehadirannya, memiliki wawasan luas dan bijak
Suara gelas yang saling berdentingan disusul dengan beberapa kali gelak tawa dan pembicaraan yang perlahan semakin tak terarah. Aroma alkohol yang menguak indra penciuman mendominasi kamar Levi. Hanya dua lampu pada bagian ujung yang dinyalakan menyebabkan suasana berubah remang-remang dan membuat atmosfer sekelilingnya berubah.Namun nyatanya Levi dan Stacy tampak menikmatinya. Pada awalnya mereka hanya membicarakan tentang Tyche sebab Levi menceritakan semua yang ia ketahui pada Stacy. Saling bertukar pikiran dan berdiskusi bersama. Dalam beberapa saat entah mengapa ia cukup senang dengan kehadiran Stacy, bukan sebagai seorang istri namun sebagai sosok pendengar yang baik. Selama ini Levi seseorang sepertinya.Levi bukan tipikal orang yang mudah mabuk, namun ketika ia sudah kehilangan setengah kesadarannya seperti saat ini sudah dapat
Kencan di sebuah tempat terbuka merupakan perihal yang susah untuk keduanya. Taman umum adalah contoh sesuatu yang wajib dihindari, tempatnya terlalu terbuka. Mustahil jika kamera tidak mengikuti. Harusnya keduanya bisa saja menyulap ruang tengah kerajaan Leoxy menjadi ala restoran ternama, tapi ternyata Jordan dan Levi telah menyepakati bahwa mereka akan melakukan kencan di luar ruangan.Taruhan saja, pasti sekarang bawahan Jordan mengikuti mereka.Awalnya Stacy kira bahwa mereka benar-benar akan melakukan kencan secara pribadi, tapi kenyataannya ada beberapa bawahan Jordan mengikuti yang mana membuat mereka harus tetap menjaga sikap. Karna Levi tidak menyiapkan apapun, keduanya akhirnya sepakat untuk berkunjung ke restoran favorit Levi."Sekarang kita meleset dari jadwal." Gerutu Sta
Meja makan malam terasa lebih ramai dengan kehadiran dua orang baru yang berada di sisi kanan dan kiri. Lorong kerajaan lebih terlihat banyak pelayan yang berlalu lalang karena beberapa dari mereka harus membantu Bella untuk mengendalikan Tyche dan sisanya membereskan kekacauan yang gadis itu buat. Tyche nyatanya sudah sembuh, telah berlalu tiga hari semenjak ia diizinkan untuk melakukan kegiatan normal.Kemudian secara berkala Levi mulai terbiasa dengan eksistensi Stacy, saat ia membuka mata maupun akan terlelap, Stacy akan di sana. Melakukan tugasnya sebagai seorang istri dengan baik. Levi mengakuinya. Seperti kala Stacy menyiapkan pakaian untuk Levi, memilih beberapa kombinasi warna agar terlihat sedikit bervariasi-lantaran nyaris setiap hari Levi hanya mengenakan pakaian berwarna hitam dan putih, pun memastikan apabila Levi makan dengan benar setiap harinya.
Tak banyak yang bisa dilakukan Dean selama di dalam perpustakaan, hanya membaca dan sesekali menenangkan pikirannya sambil menyandarkan tubuh pada sebuah sofa empuk. Merentangkan kedua tangannya ke angkasa dan terdengar suara gemelatuk tulang yang dimakan senyap. Secangkir kopi yang tak lagi panas berada di atas meja, sama sekali tidak tersentuh.Udara di pusat kota Afleonus mendadak turun sebanyak lima derajat beberapa jam terakhir. Gumpalan awan mendadak berubah pekat dan jalanan menjadi lenggang. Banyak orang-orang yang justru sengaja menunggu hujan datang dan sisanya berharap hari tetap cerah untuk melanjutkan kegiatan. Dean memperhatikannya dari jendela dekat tempatnya duduk. Kawasan kerajaan yang berada di kota membuatnya mudah untuk mengawasi banyak hal.Dean hanya mengisi rasa jenuh dengan melihat ke arah luar jendela, mengamati