Share

BERITA PENGEBOMAN

“Kenapa? Teganya kamu,” teriak Liana meronta.

“Tega? Kamu, yang membuatku seperti ini.”

“Tidak, kumohon biarkan, Mama dan Papaku hidup,” pinta Liana dengan tatapan putus asa.

“Aku, akan membawa mereka bersamaku, ke alam baka.”

“Tidak…,” teriak Liana bersimpah darah.

“Selamat tinggal, adik.”

***

Hari ini Liana membawa nasi goreng kesukaannya dan sebotol susu putih. Bekal yang pas, untuk hari senin yang sangat padat berukat. Papa mengantar Liana ke sekolah.

“Hari senin, oh hari senin, hari yang sangat padat,” ucap papa di dalam mobil. Mendengar papa bernyanyi, membuat Liana tertawa cekikikan.

“Liana nanti pulangnya sama siapa?” tanya Papa menghentikan mobil.

“Liana bisa naik apa saja,

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status