Share

“Dua Belas: Lelah yang Menikam”

"Makasih ya, Bang," ucap Giovano setelah Mark—temannya—membayar pemuda itu atas kerjanya.

"Yo, gue juga makasih banyak."

Giovano pamit dan beranjak pulang. Untungnya, hujan deras tadi sudah reda, hanya menyisakan genangan-genangan sendu. Ia memasukan uang dari Mark ke dalam dompetnya. Kosong melompong. Benar-benar tidak ada selembar uang pun selain uang yamg baru saja didapat. Jelas begitu, setiap mendapat bayaran, ia langsung menyerahkannya untuk kedua adik perempuannya.

Giovano mengulet.

Andai saja jika ia memiliki pekerjaan tetap, walaupun gajinya kecil, setidaknya bisa mencukupi satu Minggu. 

"Gio!" Teriakan dari belakang membuat Giovano berbalik badan. 

Mark mengejarnya dengan membawa kantung plastik hitam di tangannya.

"Eh, kenapa, Bang?"

"Ini, Nayla sama Kayla pasti belum makan, kan? Nih, lo makan bareng mereka."

"Wih, makasih, Bang."

"Udah, ya, gue balik. Hati-hati lo," ucap Mark menutup perbincangan, lalu be

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status