Share

Penggerebekan 2

#Penggerebekan 2

Aku mencoba mendekat, ya Allah, itu benaran Ibu. Teganya dia. Padahal Bapak sudah bersedia memberi apa yang mau. Dasar serakah!

Aku melihat mereka yang sudah dikepung, meletakkan kedua tangan di belakang kepalanya. Bapak dengan wajah geram mendekati mereka.

PLAKK

PLAKK

PLAKK

Semuanya dihadiahi satu tamparan keras di pipi mereka. Termasuk Ibu. Mereka tak berani berkutik. Hanya Ibu yang menatap tajam Bapak. Barang bukti ada di depan mata, pun sudah tak lagi bisa lari. Mereka sudah dikepung dari segala arah. Personil yang dibawa Om Anton jauh lebih banyak jumlahnya dari mereka.

"Kurang ajar kalian!" kata Bapak. Tak ada lagi kalimat yang bisa diungkapkan untuk menggambarkan kekecewaan Bapak sama orang-orang kepercayaannya.

"Ma–ma–af Pak, sa–saya ha–hanya ikut-ikutan." Tiba-tiba Bang Nasib berlutut di kaki Bapak.

"Saya juga Pak." Kak Munah juga ikut berlutut. Tapi semua sudah terlambat. Proses hukum sudah berjalan.

Bapak membelakangi mereka, sementara Om Anton dan person
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status