Share

F******k 'Maheswara'

Aku mulai jatuh cinta padamu', terlihat status itu ditulis sekitar empat tahun yang lalu.

'Harusnya aku tak boleh jatuh cinta'

'Ah.. semoga perasaan ini hanya sementara'

'Aku mulai terbiasa denganmu'

'Ratusan lelaki hadir, hanya dirimu yang meninggalkan kesan'

Aku mengernyit

Untuk siapa status-status ini dibuat ?

Apakah seseorang di masa lalu Luna?

Pacar Luna mungkin?

Isinya hanya tentang wanita sedang jatuh cinta yang memuja lelaki idaman nya.

'dimana kamu.. kenapa tak pernah hadir'

Status itu sekitar 2 tahun yang lalu.

'aku resah tanpamu'

'apa kau hanya mempermainkanku? Ataukah aku yang berharap lebih?'

'harus kemana aku mencarimu'

'aku putus asa kehilanganmu'

'demi kamu, aku rela menjadi lebih baik'

'lembaran baru. Bismillah'

Itu status terakhirnya.

Selanjutnya hanya tautan berbagi tentang kisah cinta dan cerita-cerita lainnya.

Benarkah itu akun Luna?

Aku melihat foto yang diunggahnya.

Banyak gambar-gambar animasi dan kata-kata mutiara berbagai desain.

Kubuka album berjudul 'kenangan' yang diunggah sekitar empat tahun lalu.

Ada foto sketsa wajahnya berambut panjang sedang tersenyum tipis.

Namun... Ada satu foto lagi di album foto sampul.

Segera aku buka.

Tercengang aku dibuatnya.

Foto sketsa wajah wanita dan lelaki sedang berpelukan memamerkan senyum yang terlihat bahagia.

Kembali aku zoom dan tamatkan.

Sepertinya aku mengenal lelaki di sketsa foto ini.

Gak salah, ini seperti sketsa wajah Frans. Lelaki yang aku ketahui suami Lita di pesta Kiara kemarin.

Terlihat diunggah 2 tahun yang lalu.

Terlihat Frans memakai kalung tali benang berliontin taring macan.

Tercetak jelas meskipun hanya di buat sketsa.

Persis seperti yang dipakai di ulang tahun Kiara kemarin, aku memang secermat itu pada penampilan orang.

Ada apa Luna dengan Frans di masa lalu?

Dan kenapa Mas Rival bisa berteman dengannya di F* ini?

Pelan tapi pasti.

Akan kucari tau semua kaitan ini .

Aku tidak akan berhenti disini.

Semua harus terpecahkan.

Mulai besok aku akan menjalankan misiku untuk menguak semuanya.

Bayangan ketiga orang itu memenuhi otakku, anehnya tiba-tiba rongga dadaku terasa sesak.

Jangan suudzon Ningsih, apalagi dengan suami sendiri. Bukankah Allah sesuai dengan prasangka hamba Nya?

Sungguh aku tak mau berprasangka yang tidak-tidak , apalagi jika menjadi nyata. Ahhhh...sudahlah, mending aku tidur.

Untuk apa memikirkan sesuatu yang belum pasti.

Hingga pukul 03.00 mataku tak mau terpejam. Aku memutuskan nonton drama korea series di ponselku, setidaknya itu bisa mengalihkan prasangka-prasangka burukku.

Akhirnya aku tertidur , baru sebentar rasanya terpejam. Alarm di ponselku berbunyi nyaring menandakan waktu shubuh.

Mataku terasa berat, kubangunkan Mas Rival untuk segera sholat di masjid .

*****       ***       *****

Pov Frans

Sudah dua tahun berlalu, sampai saat ini aku masih belum bisa melupakannya.

Di balik mata tajam nya tersirat banyak kesedihan.

LUNA.... Wanita yang berhasil menggetarkan hatiku.

Wanita yang ingin aku lindungi dengan segenap jiwa ragaku.

Hanya karena pekerjaan nya, Papa tak pernah merestui hubungan kami .

Papa mengasingkanku ke kota tetangga, parahnya lagi menjodohkanku dengan anak relasinya. Sengaja membuatku terpisah dari Luna.

Meskipun aku sudah menikah dengan Lita dan dikaruniai anak secantik Lala, tak bisa kupungkiri. Nama Luna masih terpatri di palung hati.

Ahhh sial.

Kenapa kami di pertemukan se klasik ini? Di saat kami sudah memiliki pasangan masing-masing.

Aku bisa melihat dengan jelas, Luna masih menyimpan rasa padaku.

Sedikit lega , Luna bisa menikah dengan pria yang baik dan akhirnya terbebas dari dunia hitam nya.

Berkali-kali aku mencari Luna, mendatangi tempatnya bekerja, bertanya teman-temannya. Tak seorang pun memberitahuku kabar Luna, hingga aku putus asa dan menerima perjodohan ini.

Luna ku, apa kau masih Luna seperti yang ku kenal dulu?

Aku sangat merindukanmu.

Terbayang masa indah beberapa tahun lalu.

Aku yang sedang stres dengan urusan pekerjaan menghibur diri pergi ke Club favoritku.

"Sendirian aja Mas?" Sapa gadis cantik berpakaian sexy menghampiriku.

Ada tatapan sendu dibalik matanya yang dilapisi soflent abu-abu.

Aku hanya mengangguk sambil menikmati alunan musik.

"Kutemani boleh ya?" Gadis itu kembali merayuku.

Yahhh...walaupun aku sering dugem , tapi tak pernah sedikitpun berminat one night stand dengan gadis-gadis disini, apalagi 'membeli' nya hanya untuk memuaskan nafsu sekejap.

Tapi entah kenapa , menatap gadis di sampingku membuatku ingin merengkuhnya.

Ahhh.... Miras ini rupanya mampu merusak pikiranku.

"Turun yuk? Kenalin aku Luna" gadis itu kembali mendekatiku, bahkan lebih berani, tak segan tangannya gelendotan manja di bahuku.

"Hmmm..panggil aja aku Frans" 

"Kita keluar aja yuk? Aku tau tatapanmu menginginkanku, aku bisa bikin kamu melayang malam ini. Mau coba?" 

Gilaaa..seperti inikah cara mereka menjajakan dirinya demi uang?

Aku yang tak paham hanya diam pasrah.

"Eits tapi bayar dulu ya, minimal DP dulu deh. Ayo aku kenalin sama Mami Mona" Luna mengajakku ke meja yang berada di ujung Club.

"Baru Lun? Mau berapa jam?" Wanita yang dipanggil Mami Mona itu bertanya pada Luna.

Aku semakin tak paham, karna memang tak pernah bertransaksi seperti ini.

"Berapa Mas? Semalam ya? Dari sekarang sih terhitung 6 jam sampai besok jam tujuh pagi. Tarifnya 500ribu/jam itu buat aku aja, belum termasuk hotel dan transportasi tetek bengek lainnya"

Aku mengernyit heran.

"Mahal amat" desisku setengah sadar.

"Woy itu juga murah, Luna ini klasemen tertinggi. Biasanya dia pasang tarif sejuta/jam. Beruntung aja kamu ini, Luna sendiri yang patok segitu cuma buat kamu" sindir Mami Mona sedikit kesal.

Ckkkk..akhirnya kuambil beberapa lembar uang berwarna merah dari dompet dan menyerahkannya ke Mami Mona.

Dengan cepat Mami Mona meraih uang dari tanganku dan menghitungnya.

"Oke, pas. Berakhir sampai jam 7 pagi . Inget ya! Ini bagianmu Lun, jangan lupa pake kontrasepsinya! Udah sana, keburu habis waktumu" Mami Mona memberikan sebagian untuk Luna.

"Syiaaap, Dah Mamiiiiiii" Luna tertawa sambil menggandeng tanganku keluar dari Club.

Penasaran juga aku lama-lama dengan gadis ini.

Kenapa dia mau bekerja seperti ini?

Sudah berapa laki-laki yang menjadi tamunya?

Wajahnya sangat cantik berpoles makeup , bahkan aku yakin dia tetap kelihatan cantik tanpa ber makeup.

Kami memutuskan memesan taxi dan menuju hotel D .

Sesampainya di hotel, Luna dengan sigap membuka kancing kemejaku, ahhhh sudah terlatih rupanya.

Sentuhannya membuatku mati kutu.

Kini aku menginginkannyaa.....sungguh ingin kuterkam tiada ampun.

Dan pergumulan pun dimulai.

Karna aku merasa puas dan nyaman disisinya, menjadikanku hampir tiap hari mengajak Luna berkencan.

Hingga akhirnya Luna memutuskan tak menerima pelanggan lagi, hanya aku satu-satunya pelanggan, tapi dengan satu syarat pastinya.

Jatah untuk Mami Mona harus terus berjalan.

Tak masalah bagiku asal bisa bersama Luna setiap harinya.

Hampir dua tahun kami menjalani hubungan, aku ingin menjadikannya istri walaupun aku tau seperti apa masa lalunya. Aku pun tak peduli.

Aku akan merubahnya menjadi lebih baik, menjadikannya istri dan ibu dari anak-anakku nantinya.

Hingga entah darimana, Papa mencium hubungan kami . Dengan tegas Papa menolak aku menikahi Luna.

Tiba-tiba aku diasingkan, Luna yang tidak ada kabar dan tak ada satupun temannya yang tau keberadaannya, hingga aku memutuskan menerima perjodohan yang diinginkan Papa, menikah dengan Lita. Putri dari relasi bisnisnya tentunya.

Hancur hatiku, segenap jiwaku hilang.

Terasa hambar aku menjalani hidup tanpa Luna.

Sentuhan Luna lebih menggoda daripada Lita, Luna lebih tau cara memuaskanku daripada Lita yang hanya seperti itu.

Ahhhh Luna. Menatapmu membuatku mengingat kisah indah kita yang telah lalu.

Hmmmmmm

"Mas ? Ayo dihabisin sarapan nya, kok malah ngelamun."

Teguran Lita membuatku kaget .

Lita tak kalah cantik dari Luna, ia wanita yang baik, sabar, lembut dan ber etika. Aku tau ia juga berusaha menjadi istri dan ibu yang baik . Tapi entahlah, aku belum bisa mencintainya seperti  aku mencintai Luna.

Ahh Luna lagi Luna lagi.

Apakah Luna bahagia dengan Fathir? Atau Luna sudah melupakan kenangan bersamaku?

Aku ingin memastikannya.

Hatiku bergejolak ingin memilikinya, lagi.

Mengingat kisah beberapa tahun lalu membuat birahiku meningkat. Aku suka memadu kasih dengan luna.

Tiap-tiap sentuhan yang diberikannya, membekas .

Saat berhubungan dengan Lita pun, terkadang muncul bayangan Luna . Seakan-akan sedang bercumbu bersama Luna  . Membuat ku bangkit.

Aku harus berhasil menemuinya, harus.

"Lit, aku keluar sebentar ya. Ada urusan penting sama temen. Sore udah dirumah kok." Kuraih kontak di atas meja, bergegas pergi tanpa jawaban dari Lita.

*****     ***     *****

*****     ***     *****

Akan ada banyak plot twist menanti kalian

Yuk kita kupas satu-satu

Pantengin shay ......

****

 

Terimakasih banyak yang sudah merelakan koin untuk membaca cerita recehku ini, semoga Allah SWT melancarkan rejeki kalian semua & memudahkan segala urusannya. Semoga Allah SWT menggantinya dengan rejeki yang berlipat-lipat. Aamiin yarobbal aalaamiin.

 

 

Buat para pembaca , tinggalin jejak donggg , jangan lupa di subscribes yaaa karena gratis. Biar ada notif kalo update bab baru.

 

 

 

 

Jangan lupa baca cerita2 ku lainnya ya, kasih bintang lima nya. Dan ditunggu krisan nya. Biar aku makin semangat gitu ngarang ceritanya. Hehehe

 

 

Salam senja manise dari mamak othor ini😘😘😘😘😘

 

 

 

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Asa Benita
wanita baik2 dibandingkan sama pel****??? Hahahaha.. aneh2 aja
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status