Share

42. KEMBALI KE DESA

Sementara itu, di tempat terpisah. Masih di hari yang sama. Arkana baru saja sampai di Bandung, kota kelahirannya.

Ar keluar dari mobil, sengaja ia memarkir mobilnya di tepi sawah. Kedua matanya terpejam, membentangkan kedua tangannya, kemudian menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan-lahan.

Dia sedang merasakan kembali hembusan angin dari tempat kelahirannya. Tidak terasa sudah sepuluh tahun ia meninggal tanah kelahirannya guna mengembangkan diri di negeri ini orang.

"Heummm ... Aku merindukan angin ini," gumamnya lirih dan membiarkan hembusan angin menembus setiap pori-pori kulitnya.

Cuaca hari ini sangat mendukung. Tidak terlalu panas, tapi tidak mendung juga. Memang paling enak untuk bersantai di pinggir sawah sambil menikmati pemandangan hamparan hijau pesawahan.

"Aa."

Tiba-tiba, terdengar suara sapaan, yang sontak membuat Ar langsung menoleh.

"Heum ..." Kalimatnya tercekat di ujung tenggorokan. Ia langsung mengenali sosok gadis yang entah sejak kapan berada di san
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status