Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati

Salah Nikah, Temukan Cinta Sejati

โดย:  Yessaอัปเดตเมื่อครู่นี้
ภาษา: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
คะแนนไม่เพียงพอ
50บท
7views
อ่าน
เพิ่มลงในห้องสมุด

แชร์:  

รายงาน
ภาพรวม
แค็ตตาล็อก
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป

Clarin menikah kilat! Waktu kencan buta, Clarin langsung mengajak pasangan kencan butanya ke kantor catatan sipil. Setelah mengambil akta nikah, Clarin baru tahu bahwa dia salah menikahi orang. Suami kilatnya tampan, dingin, dan memancarkan aura yang sangat memesona. Clarin menggigit bibirnya. Ya sudah, lagian emang mau nikah. Sepupunya berkata dengan nada sombong, "Clarin, tunanganku adalah putra dari keluarga terkaya. Cepat berlutut padaku!" Suami nikah kilatku berkata, "Kalian berdua, sebagai keponakan dan istri keponakan, cepat sujud beberapa kali pada Bibi kalian." Setelah menikah, suami Clarin menyingkirkan para pembuat masalah tanpa ampun. Suaminya juga sangat memanjakan Clarin. Namun, Clarin hanya ingin melarikan diri. "Sayang, apa aku nggak cukup menyayangimu?" "Cukup." "Lalu kenapa kamu lari?" "Rasa sayangmu itu keterlaluan!" Clarin sungguh tak berdaya...

ดูเพิ่มเติม

บทที่ 1

Bab 1

Di ruang tamu Keluarga Gunardi yang megah dan mewah.

"Paman, aku mau pinjam 200 juta … "

Clarin Gunardi menggigit bibirnya dan memberanikan diri untuk berkata.

Sebulan sebelumnya, ayah Clarin mengalami kecelakaan ketika dalam perjalanan menuju kantor. Setelah diselamatkan, ayahnya dirawat di ICU.

Namun, si pengemudi melarikan diri tanpa jejak.

Demi menutupi biaya pengobatan yang sangat besar, setelah Clarin dan ibunya berunding, mereka terpaksa menjual rumah yang masih dalam masa kredit dengan harga di bawah pasaran.

Namun, perawatan di ICU sangat menguras uang. Baru setengah bulan saja, uang sudah habis.

"Tunggu!" Paman Clarin, Ronald Gunardi pura-pura terkejut. "Clarin, beberapa hari lalu kamu baru pinjam 100 juta dari keluarga kami. Masa habis secepat itu?"

Seminggu yang lalu, saat Clarin datang meminjam uang, Bibinya entah kenapa malah terpikat pada liontin giok Clarin.

Bibinya menawarkan harga 100 juta. Demi menyelamatkan ayahnya, Clarin tidak punya pilihan selain menjual liontin itu kepada mereka.

Clarin menjelaskan, "ICU butuh biaya 16-18 juta sehari. 100 juta cuma cukup buat satu minggu."

"Clarin, perusahaan Paman akhir-akhir ini sedang mengalami kesulitan keuangan … "

Ronald berpura-pura menghela napas berat dan bersikap seolah-olah ingin membantu, tetapi tak berdaya.

Sebenarnya, di dalam hatinya, Ronald berharap kakaknya meninggal di rumah sakit.

Karena orang yang menabrak ayah Clarin dan melarikan diri adalah Ronald.

"Paman adalah salah satu pengusaha terkenal di Kota A. Lagi pula, kemarin aku lihat Belinda memamerkan tas Hermes barunya di media sosial … "

Belinda adalah sepupu Clarin.

Keluarga Gunardi adalah keluarga yang kaya raya.

Ayah Clarin adalah anak kakek, Kevin Gunardi dan istri pertama kakeknya.

Namun, seperti pepatah mengatakan setelah memiliki ibu tiri, maka ayah pun akan berubah.

Setelah istri pertamanya meninggal, Kevin yang meraih kesuksesan dengan bekerja keras menikahi cinta pertamanya. Dari pernikahan itu lahirlah Ronald.

Setelah ayah Clarin menikah, Kevin mengusulkan untuk membagi keluarga dan bahkan tidak memberikan harta sepeser pun pada ayah Clarin.

Seluruh kekayaan Keluarga Gunardi malah diwariskan kepada Ronald.

Saat kebohongan Ronald terbongkar, Ronald pun marah. "Emang kenapa kalau Belinda beli tas baru? Punya uang nggak berarti harus dipinjamkan ke kamu, 'kan?"

Clarin tahu betul bahwa meminjam itu karena budi, tidak meminjam itu wajar.

Namun, Clarin tidak mungkin menyerah menyelamatkan nyawa ayahnya.

Clarin melangkah maju, menggenggam lengan Ronald erat-erat, dan memohon, "Paman, tolong … "

"Ayahmu masih koma di ICU. Biaya pengobatan rumah sakitnya bagaikan lubang tak berdasar. Kalau aku pinjamkan uang ke kamu, sama saja dengan melempar daging ke binatang. Aku nggak akan kasih pinjam!"

Ronald mendengus dingin, lalu mengentakkan tangannya dengan sekuat tenaga untuk menepis Clarin.

"Ah!"

Clarin tidak bisa menopang dirinya. Dia terjatuh ke lantai. Pinggangnya membentur ujung meja. Rasa sakit yang luar biasa membuat wajahnya langsung pucat, keringat dingin membasahi pelipisnya. Tubuhnya gemetar dan tidak mampu berdiri.

"Clarin, bi baru ingat bahwa usiamu sudah cukup untuk menikah. Kebetulan Bibi kenal beberapa pria kaya raya." Dalam tatapan Susan Limbardi yang berkilauan terdapat niat jahat. "Kalau kamu mau menikah dengan salah satu dari mereka, biaya pengobatan ayahmu bukan masalah."

Clarin terpaku, lalu mengangkat kepalanya, dan menatap Susan.

Clarin baru berusia 23 tahun dan belum pernah jatuh cinta. Dia bahkan belum pernah memikirkan pernikahan.

"Kak Clarin, kamu mau selamatkan Paman, 'kan?" Belinda bertanya dengan lembut, tetapi kalimatnya benar-benar menusuk.

Clarin mengepalkan kedua tangannya yang ada di lantai hingga buku jarinya memutih.

Setelah pergolakan di dalam batinnya …

Clarin memutuskan untuk menikah demi biaya pengobatan ayahnya!

"Kalau gitu mohon bantuan Bibi."

"Oke. Kamu pulang dan tunggu kabar." Susan melambaikan tangan seolah semuanya sudah selesai.

Clarin berusaha bangkit berdiri sambil menahan rasa sakit di pinggangnya. Dia berjalan keluar dari Keluarga Gunardi dengan tertatih-tatih.

Belinda menatap ibunya dengan penasaran.

"Bu, orang seperti apa yang mau ibu jodohkan dengan Clarin?"

"Carlos Sudirjo." Susan menyebutkan sebuah nama.

Carlos sebenarnya sudah sejak lama menyukai Clarin.

Susan tahu betul bahwa Clarin sedang memerlukan uang.

Susan juga sudah berunding dengan Carlos, asalkan Clarin dan Carlos menikah, Susan akan mendapatkan uang sebesar 20 miliar sebagai uang perjodohan!

Belinda terkejut. "Dia … Usianya hampir 50 tahun. Lagi pula, bukankah dia baru saja memukul istrinya hingga meninggal?"

Pria itu memang brutal. Setelah memukul istrinya hingga tewas, keluarga istrinya datang menuntut, tetapi setelah mendapat uang dalam jumlah besar, keluarga istrinya pun tutup mulut.

Menyuruh Clarin menikah dengan Carlos?

Entah berapa lama Clarin yang kurus dan lemah dapat bertahan di tangan Carlos.

"Pelankan suaramu!"

Susan menoleh ke arah pintu dengan panik. Dia pun memastikan bahwa Clarin sudah pergi jauh dan tidak mungkin mendengar percakapan mereka …

...

Malam hari.

Saat sedang mengantar pesanan makanan dengan motor listriknya, Clarin menerima telepon dari Bibinya, Susan.

Susan memberi tahu Clarin, "Clarin, besok pagi jam setengah 11, Pak Carlos mengajakmu bertemu di Kafe Kenangan, meja nomor 017. Jangan terlambat!"

Clarin sedang mengantar pesanan makanan dengan motor listriknya dan angin berembus dengan kencang.

"Oke, Bi."

"Besok berdandanlah yang cantik. Jangan lupa bawa kartu keluarga, oke? Setelah mendapatkan akta nikah, ayahmu bisa diselamatkan!"

Setelah mengatakan itu, Susan langsung menutup telepon.

Clarin terus mengantar pesanan makanan hingga pukul dua dini hari. Dia pun mendorong motor listriknya yang kehabisan baterai dan pulang ke rumah …

...

Keesokan harinya.

Clarin bangun lebih awal untuk bersiap-siap.

Seluruh tabungannya sudah habis untuk biaya rumah sakit, bahkan kosmetik yang dia miliki sudah dijual dengan harga murah, hanya tersisa sebuah lipstik.

Clarin mengoleskan lipstik dan mengenakan gaun baru yang merupakan hadiah ulang tahun dari ayahnya. Gaun itu harganya 8 juta lebih, hasil kerja ayahnya selama setengah bulan.

Setelah berdandan, Clarin menyalakan motor listriknya yang sudah terisi penuh, dan pergi ke Kafe Kenangan.

Ketika tiba di Kafe Kenangan, waktu sudah menunjukkan pukul 10:25.

Kafe mewah itu sangat luas. Clarin langsung bertanya pada pelayan kafe itu.

"Permisi, meja nomor 017 di mana?"

"Di sana," jawab pelayan sambil menunjuk ke arah sudut ruangan.

Clarin melihat ke arah itu, meja 017 kosong. Apa mungkin Clarin salah dengar?

Clarin melihat seorang pria yang mengenakan jas duduk di meja 077.

Clarin melihat waktu sudah hampir menunjukkan pukul 10:30.

Clarin mengerutkan kening. Kemarin malam Bibi sepertinya bilang meja nomor 077, 'kan? Angin semalam kencang sekali, mungkin Clarin salah dengar jadi 017.

Setelah berpikir seperti ini, Clarin menarik napas, lalu berjalan mendekat. "Permisi, apa Anda Pak Carlos?"

"Iya." Pria itu berkata dengan nada dingin dan mengangkat kepala.

Gadis yang ada di hadapannya tampak sangat muda. Rambut hitam yang bergelombang terurai begitu saja bagaikan kuas bertinta. Wajahnya sangat mungil, begitu halus, dan tidak ada kerutan. Kulitnya bagaikan porselen. Bibirnya yang mengenakan lipstik berwarna merah muda tampak manis dan menggoda.

Clarin terpaku begitu melihat wajah pria itu.

Di dunia ini, bagaimana mungkin ada pria yang begitu tampan?

Rambut pria itu disisir ke belakang dengan belahan samping yang jelas, menonjolkan garis wajah yang halus dan tegas. Hidungnya mancung, bibirnya tertutup rapat, alisnya tajam, dan tatapan matanya dingin serta gelap.

Wajahnya sempurna tak bercela, memancarkan aura yang membuat segalanya seakan tunduk di hadapannya.

"Ada urusan apa?"

Pria itu akhirnya berkata dengan nada dingin.

Clarin segera tersadar dan duduk di hadapannya. "Halo, Pak Carlos. Aku Clarin. Aku juga sudah bawa kartu keluarga. Kalau Anda puas sama aku, kita bisa langsung ke kantor catatan sipil untuk menikah sekarang juga."

Clarin tidak tahu apakah pria itu puas dengannya atau tidak.

Yang penting, Clarin sangat puas dengan pria yang ada di hadapannya!

Hari ini hari Sabtu, kantor catatan sipil buka setengah hari, jadi masih bisa mendaftarkan pernikahan.

Si pria itu tahu bahwa gadis yang ada di depannya salah orang.

Namun, entah mengapa, seulas senyum tipis dan sulit ditebak muncul di sudut bibirnya, seolah-olah baru saja terpikir sesuatu yang menarik.

"Ayo, pergi."

Pria itu pun berdiri dari sofa.

"Hah? Pergi ke mana?" Clarin masih belum tersadar dan bertanya dengan bingung.

"Kantor catatan sipil." Pria itu menjawab dengan singkat.

"Ini … Ini terlalu cepat. Langsung setuju?"

Clarin menatap dengan tidak percaya.

Pria itu mengerutkan keningnya dan menatap dengan tatapan dingin. "Nggak mau?"
แสดง
บทถัดไป
ดาวน์โหลด

บทล่าสุด

บทอื่นๆ

ถึงผู้อ่าน

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

ความคิดเห็น

ไม่มีความคิดเห็น
50
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status