'Tuhan, beri aku waktu, tidak perlu terlalu panjang, cukup sampai Alea bisa merelakanku,' cuma itu doa yang terus terucap di hati tuan Anmar selama ia hanya bisa memeluk Alea untuk meminta maaf bahkan hingga larut tengah malam dan Alea masih belum mau tidur.
"Siapa yang akan kupeluk jika Mas tidak ada? Siapa yang akan mendengarkanku jika Mas tidak ada ...?" Alea hanya terus menggumam. "Kemana aku harus mencarimu jika sedang rindu? siapa yang akan memelukku di tengah malam?"
"Seharusnya aku tidak membuatmu seperti ini."
Alea masih meringkuk di dalam pelukan tuan Anmar tidak ingin kemana-mana. Alea tidak sanggup memikirkan suaminya, Alea tidak sanggup jika harus kehilangan pria seperti tuan Anmar. Bahkan Alea takut untuk sekedar memikirkan besok pagi. Alea takut terbangun di pagi hari dan sadar jika semua ini bukan mimpi. Suaminya akan segera pergi, pergi ketempat yang tidak bisa dia cari, pergi yang tidak bisa dia h
yuk vote ya
Troy pilih berenang sejak pagi karena dia tidak mau ada yang melihat jejak air matanya. Walaupun dia anak laki-laki tapi kehilangan satu-satunya orang tua, dan panutan yang dia miliki tetu rasanya tidak akan pernah mudah. Troy sudah seperti anak laki-laki yang hilang tanpa pegangan dan sedang tersesat. Pagi itu suasana di rumah sangat sunyi walaupun semua penghuninya ada di rumah dan sedang berkumpul di meja makan. Tuan Anmar berusaha bersikap normal seolah tidak terjadi apa-apa, dia memenuhi makanan ke piring Alea yang sedang tidak sanggup menelan apapun sejak kemarin. "Makan lah, jaga kesehatanmu." Lagi-lagi tuan Anmar menyentuh perut Alea untuk memberi gadis muda itu semangat, karena nasehat apapun rasanya juga sedang tidak bisa diserap oleh otaknya Alea memang harus bertahan demi calon buah hati mereka karena itu Alea tetap harus menelan makanan meskipun tidak ingin. Bahkan Troy yang sedang tidak hamil pun jadi ikut mual dan tidak memiliki nafsu makan, da
Tuan Anmar segera mengangkat tubuh Alea yang sudah lemas dan pucat, membawanya berlari menuruni tangga sambil berteriak-teriak memanggil bi Warni dan Troy yang sepertinya sedang tidak ada di rumah. Cuma bi Warni yang muncul dari dapur dengan tergopoh-gopoh melihat Alea ada dalam gendongan tuanya dan darah Alea sudah ikut mengotori kemeja putih tuan Anmar yang sudah tidak perduli apapun. Kaki bi Warni bergetar semuanya mengerikan dan menjadi kacau dalam waktu yang cepat. "Hubungi Troy, minta dia menyusul ke rumah sakit!" "Ya, Tuan .... " bi warni gugup tapi tetap buru-buru melaksanakan perintah tuanya. Tuan Anmar menyetir sendiri membawa Alea yang sudah tidak sadar ke rumah sakit terdekat. Tuan Anmar juga panik, syok, dan takut tapi ia harus tetap tenang untuk mengambil tindaka
Sudah dua hari Alea mengalami koma paska operasi, tuan Anmar juga tidak pergi dari sisinya sama sekali hanya Troy yang berulang kali mengingatkan papanya untuk tetap menjaga kesehatan, memaksanya menelan makanan dan tidak pergi kemanapun untuk tetap bersamanya. Troy tidak hanya menghawatirkan Alea tapi dia juga menghawatirkan papanya. Troy ikut tidur hanya dengan terduduk di lorong rumah sakit, ikut merasakan dinding-dinding dinginnya yang sunyi. Suara tangis dari keluarga yang baru saja kehilangan anggota keluarganya berulang kali membuat mereka ikut kelu karena tidak bisa membayangkan bagaimana jika nanti giliran mereka yang menangis seperti itu. Baru saja seorang istri menjerit histeris dan ikut pingsan di lorong rumah sakit setelah suaminya tidak tertolong dan meninggalkan anak-anak yang masih kecil karena kecelakaan lalulintas. T
Hampir selama satu bulan Alea tidak bisa beraktifitas normal, untungnya dia memiliki suami yang luar biasa sabar mengurusnya. Selama menjalani masa pemulihan paska operasi tuan Anmar yang menyuapi Alea makan, menyeka tubuhnya dan mengantikan pakaian ketika Alea belum bisa turun dari ranjang. Semuanya tuan Anmar lakukan sendiri dan melarang bi Warni membantunya. Alea memang sangat beruntung karena memiliki pria yang bisa menerima dan mengurusnya dengan baik di saat ia sedang tidak berdaya. Alea juga masih belum diijinkan hamil lagi dalam waktu satu dua tahun ke depan, padahal Alea tidak tahu apa suaminya masih punya cukup waktu untuk menunggunya. Tapi bagi tuan Anmar sudah cukup hanya dengan Alea saja untuk menemani hidupnya, dia tidak butuh apapun lagi dan tidak akan menyesal. Alea sedang berbaring di samping suaminya kemudian mengulurkan lengan untuk memeluk dadanya yang hangat, menemp
Akhirnya tuan Anmar setuju untuk menjalani operasi, tuan Anmar membawa Alea ikut pergi ke Jerman bersamanya. Troy juga ikut menemani papanya dan tidak ada hentinya berterima kasih pada Alea yang telah berhasil membujuk sang papa yang selama ini dikenal sangat kuat dengan seluruh prinsipnya. Doa dan kesabaran seorang istri yang baik sepertinya memang lebih didengar. Setelah menjalani pemeriksaan selama satu minggu utuk mendiagnosa jenis kangker dan penanganan yang paling tepat, akhirnya hari ini operasi tuan Anmar di laksanakan. Tuan Anmar di tangani oleh beberapa dokter ahli bedah syaraf terbaik dari Jerman, proses operasinya juga di dukung dengan semua tehnologi paling mutahir. Karena posisi sel kangkernya ada di area otak yang sangat sensitif maka harus di lakukan pembedahan manual. Pembedahan manual seperti ini memang bisa mengangkat sel kangker sebanyak mungkin dar
Ayah aAlea menuliskan sepucuk surat untuk putrinya sebelum ia dieksekusi. Dua minggu berlalu dari kesedihannya yang sudah tidak terukur, Alea masih sering duduk sendiri di sofa membaca berulang-ulang barisan pesan yang telah ditulis ayahnya. [Jangan pernah bersedih, Alea. Hidup memang bisa jadi sangat singkat atau sangat panjang kita tidak pernah tahu, tapi cinta ayah dan ibumu akan tetap hidup untukmu di manapun sekarang kami berada. Saat nanti kau membaca surat ini ayah harap kau tetap ingat jika hidupmu juga hidup kami. Kau adalah satu-satunya putriku dan harapan terbesar ayah hidup bersamamu, tetaplah melangkah tegak dengan keyakinanmu. Bahagia lah karena kebahagiaan kami juga ada bersamamu. Maaf karena ayah tidak bisa menjagamu, dan maaf untuk semua penderitaan yang ikut ayah bawa padamu. Sekarang kau sudah memiliki suami dan sampaikan rasa terima kasih ayah padanya. Tidak ad
Alea benar-benar menyukai rumah mereka dan lingkungannya, lingkungan yang juga bisa membuat mereka hidup seperti orang yang wajar. Alea tidak perlu takut dengan para pemburu berita yang suka membicarakan keluarganya lagi. Alea juga bisa melihat suaminya yang terlihat berbeda, lebih sehat dan bahagia. Tuan Anmar mengambil cuti dari semua pekerjaannya khusus untuk menemani Alea menjalani pendidikan yang mungkin akan menghabiskan waktu sekitar tiga tahunan. Pria itu sudah terlalu sibuk seumur hidupnya sudah waktunya untuk lebih bersantai serta menikmati hari-harinya dalam ketenangan yang sederhana bersama seorang istri yang masih sangat muda dan mencintainya. Setiap kebaikan pasti akan mendapatkan balasan yang layak dan mungkin Alea memang dikirim sebagai hadiah atas seluruh perjuangannya yang tidak mudah untuk membesarkan seorang anak laki-laki seorang diri dengan begitu tulus. Sekarang Troy sudah menjadi pria dewasa yang bisa diandalkan da
Angin yang berhembus ringan ikut menggugurkan dedaunan musim gugur yang sudah sempurna menguning, melayang lembut mengiringi dua insan yang sedang saling berbagi rasa di tengah udara sejuk musim gugur. Alea membiarkan pintu balkon kamarnya terbuka, mereka sudah tidak memerlukan pendingin ruangan lagi. Tubuh Alea sedang merintih lembut di bawah naungan tubuh besar suaminya yang seperti sedang mengaduk-aduk jiwanya dengan berbagai gairah dan rasa. Bukan hanya sentuhan fisik, tapi hati serta pikirannya juga sedang dibuai oleh rasa cinta. Alea merasa sangat begitu dicintai dengan semua cara pria itu menyentuhnya, merasa dibutuhkan dengan berbagai wujud ciuman yang seolah tanpa puas, dan merasa dimiliki dengan begitu dominan ketika tubuh pria itu terus mengerang hebat di atas tubuhnya yang ingin terus ia dera. Alea meraba ke sekujur