Share

ZAFRAN POV BAG 3

Haruskah aku menerima kehamilan Nadira yang tak kami rencanakan. "Astagfirullah, apa yang aku pikirkan," batinku.

Anak adalah anugrah, apapun keadaannya dia adalah sesuatu yang harus kita jaga.

Nadira menangis dalam pelukan umi, hatiku terasa pilu melihat kondisinya. Baru beberapa bulan aku melihat kebahagiaan di wajahnya, wajah baby face yang selalu terlihat seperti anak kecil ketika ia merajuk, kini lagi dan lagi di banjiri air mata.

Kulantunkan dzikir, berharap anakku segera terbangun. Namun, Allah berkehendak lain. Pagi itu adalah hari terakhir kami bersama Farhan. Allah kembali memanggil buah hati kami dalam pangkuannya.

Tubuhku luruh ke lantai, menatap Farhan yang tak lagi bernapas. Perawat sudah mulai melepaskan semua alat yang membantu hidupnya selama ini. Aku beranjak menghampirinya.

Kucium dan kupeluk Farhan untuk terakhir kalinya. Hatiku sakit harus melepas kembali sesosok malaikat yang baru hadir dalam keluarga kecilku.

"Sabar, Zafran."

Abi berusaha menenangkanku yang ma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status