Share

Mengungkap kebenaran

PoV Author

Dua bulan kemudian.

Ira mengeluh perutnya kesakitan, di tandai dengan pecahnya air ketuban di tengah malam.

"Bang, bangun dong. Anterin aku ke rumah sakit. Kayaknya ini udah keluar deh air ketubannya," rintih Ira kesakitan membangunkan Ardan yang sedang enak-enaknya terlelap tidur. Ardan baru saja tertidur karena keasyikan main game.

"Hah, kamu mau lahiran Ra? Kan baru delapan bulan?" tanya Ardan lirih sambil mengucek-ngucek matanya.

"Udah deh, nanti dulu pertanyaannya. Buruan bawa Ira ke rumah sakit. Ira udah nggak kuat lagi nih."

Ardan bergegas membangunkan Mamah dan Papahnya. mamah langsung berganti pakaian dan memakai jilbab instan nya. Sedangkan Papah memakai jaket dan celana panjang. Sementara Ardan tidak sempat berganti baju, untung dia tidur memakai kaos dan celana pendek. Ardan membopong Ira ke mobil Papah. Sedangkan Mamah tergopoh-gopoh ke kamar Ira dan Ardan menyiapkan baju-baju Ira. Papah mengeluarkan mobil dari garasi.

"Dasar menantu seenaknya aja, harusny
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status