Share

Bab 33. Jatuh Hati Padamu

Di depan Adisti, berdiri salah satu teman kantor Adisti. Dia seruangan dengan Lestia. Wanita itu menatap heran pada Adisti.

"Hei, mau diapain juga udah kayak gitu muka kamu. Masih kurang cantik? Terima aja kenyataan." Kata-kata wanita berbadan bongsor dengan rambut sebahu berwarna pirang itu terasa sinis.

"Hee ... Iya, Mbak Nena. Aku sudah, kok. Duluan, ya?" Adisti tersenyum lebar. Dia melangkah menuju ke pintu.

"Pegawai baru sok tebar pesona. Awas saja kamu dekat-dekat Pak Ryan. Udah dapat kiriman kue segala. Pakai jimat apa, sih?" Nena bicara dengan posisi membelakangi Adisti, seolah-olah bicara sendiri. Tapi jelas, Adisti tahu, Nena menyindir Adisti.

Adisti merasa panas di telinganya. Satu lagi yang ternyata tidak suka kehadirannya di kantor itu. Adisti berjalan menuju ke ruangannya. Tidak ada Hanny. Pasti cowok itu sedang makan siang di luar.

Adisti duduk dan membuka bekal makanannya. Sederhana. Hanya telur dadar dengan sayur kangkung. Tapi tetap saja nikmat buat Adisti.

Ting
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status