Home / Rumah Tangga / Ibu Susu untuk Madu Suamiku / 137. Berpegangan Tangan

Share

137. Berpegangan Tangan

last update Last Updated: 2025-05-02 21:34:28

Kira tengah merapikan meja kerjanya saat kedua tangan seseorang melingkari pinggangnya dari belakang, memeluknya.

Sontak, Kira terkesiap. Berkas yang tengah digenggamnya seketika melayang ke arah kepala orang yang memeluknya itu.

“Argh! Sakit, Kira,” erangnya sambil melepaskan pelukannya.

Kira menoleh ke belakang. Saat itu juga matanya terbelalak kala melihat orang itu adalah Kaisar.

“Tuan! Astaga… Anda nggak kenapa-napa?”

“Nggak kenapa-napa gimana? Kepalaku sakit,” desis Kai sembari memegangi pelipisnya yang barusan dipukul berkas oleh Kira.

“Ya Tuhan, pelipis Anda berdarah!” Kira menutupi mulutnya yang ternganga.

Mata Kai membulat. “Berdarah?”

Kira mengangguk cepat. Ia menggigit bibir bawahnya dengan perasaan bersalah. Apalagi Kira ingat seberapa kuat ia memukuli kepala Kai barusan. Mungkin pelipis Kai yang berdarah itu karena terkena ujung berkas tersebut.

Kira lalu membawa Kai duduk di sofa. “Tunggu di sini sebentar, saya akan mengambil obat,” ucapnya profesional, sebelum kemudian
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (10)
goodnovel comment avatar
Maranta Karoshi
* typo : lebih solid mksdnya
goodnovel comment avatar
Maranta Karoshi
Kai bwt jd karakter yg teguh sm pendirian dy dong thor.. dia kan udh milih Kira, jgn buat goyah lg sekalipun ada mslh ke dpnnya.. mslhnya Kai masih merasa abu2 sm perasaannya sendiri, takutnya kena mslh dkit..malah buat dy goyah.. buat Kai sadar dong thor sm perasaannya dn Kai sm Kira bisa blh solid
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
maunya sih gapake drama ditinggal istri yaa . krn jatuhnya jd monoton kaya kisah² sblmnya . maunya emg Kai disadarkan sm sesuatu yg buat dia bnr² sadar sm perasaannya . n' kalo bsa seberat apapun mslhnya baik Kai n' Kira ga ninggalin pasangannya n' ttp saling terikat lbh erat lg hub mrk .
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   138. Sikap Keibuan Kira

    “.... Dan aku ingin memulainya dengan mengumumkan bahwa istri yang selama ini aku sembunyikan itu kamu.” Kira tertegun mendengarnya. Ia menunduk, menatap tangannya yang ada dalam genggaman Kaisar. Genggaman itu terasa hangat. Kehangatannya mengalir hingga ke hati Kira. “Gimana caranya, Mas?” tanya Kira pada akhirnya dengan tenggorokan tercekat. “Aku mengumumkan kalau kamu istriku?” Kira mengangguk, menatap Kaisar dengan penasaran. Kai menarik sudut-sudut bibirnya ke atas, membentuk senyuman samar. Ia melirik Kira dan mengeratkan genggamannya. “Rahasia. Itu biar jadi urusanku. Aku ingin memberikan kejutan untukmu.” Sebuah senyuman kecil terukir di bibir Kira, senyuman yang sempat membuat Kai tertegun sesaat. “Baiklah. Aku menunggu kejutan itu.” Kai berdehem keras, mendadak merasa gerah setelah melihat senyuman Kira barusan. Senyuman kecil itu terlalu menggoda, terlalu memikat hati. Dan Kai tidak suka saat Kira menunjukkan senyuman itu pada lelaki lain. Apalagi Julian. Sia

    Last Updated : 2025-05-03
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   139. Suami Yang Baik

    “Aku… mau tidur di sini lagi,” ucap Kai malam itu sembari mengusap tengkuknya dan tersenyum samar.Kira yang berdiri di depan pintu kamarnya yang terbuka, menatap Kai dengan tatapan tidak percaya. “Mas, kamu hampir setiap malam tidur di kamar aku.”“Kenapa memangnya? Nggak boleh aku tidur di kamar istriku sendiri?” Kai bertanya dengan satu tangan menahan pintu agar Kira tidak menutup pintu itu.Kira mengembuskan napas panjang. Sejujurnya bukannya ia tidak suka atau tidak boleh Kai tidur di kamarnya. Hanya saja, setiap kali dekat dengan Kai, jantung Kira selalu terasa tidak baik-baik saja.Namun, belum sempat Kira menjawab, Kai sudah nyelonong masuk begitu saja. Kira tidak bisa melarang atau mengusirnya kalau sudah begitu. Terpaksa Kira menutup pintu, lalu menatap kesal ke arah Kai yang sudah tidur di atas kasurnya.Kira berusaha menghiraukan kehadiran Kai, ia kembali melakukan aktifitasnya–mengeringkan rambut basahnya yang sempat tertunda

    Last Updated : 2025-05-03
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   140. Genggam Tanganku

    “Boleh nggak... mulai hari ini, aku tidur di sini setiap malam? Nggak cuma numpang tidur, tapi benar-benar jadi suami yang... suami yang baik buat kamu.”Kira tertegun. Jantungnya berdebar keras. Kata-kata Kai terdengar serius, bahkan suaranya tidak terdengar main-main.“Kira, boleh?” susul Kai saat Kira tak kunjung menjawab.Kira seketika menoleh ke belakang, menatap Kaisar dengan ragu. “Mas, kamu serius?” tanyanya, “maksudku, aku bukan pelarian dari rasa bersalah kamu, ‘kan?”Kai terdiam sejenak, lalu menggelengkan kepalanya dengan sungguh-sungguh. “Bukan. Dan aku nggak sedang lari, Kira. Aku sedang menghadapi kenyataan, sekarang aku sadar, kehilangan Aksa bukan cuma pukulan buat kamu saja, tapi buat aku juga.”Kira kembali tertegun mendengar kata-kata Kaisar yang jauh dari kata nada bercanda itu. Raut muka pria itu terlalu serius untuk berbohong. Dan Kira tidak menemukan kebohongan dari sorot mata suaminya itu.Helaan napas panjang keluar dari Kira. “Kalau begitu buktiin, jangan cu

    Last Updated : 2025-05-03
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   141. Rumor

    Lia terperangah, matanya membeliak, hingga berkas di tangannya terjatuh begitu melihat sang CEO datang sambil menggenggam tangan Kira.“Apa yang terjadi?” gumam Lia pada dirinya sendiri, masih dengan matanya yang membulat.Sementara itu, Kira tetap menunduk, menyembunyikan pipinya yang memanas karena sejak turun dari mobil, mereka berdua menjadi pusat perhatian. Penyebabnya karena Kai enggan melepaskan genggaman tangan mereka.“Angkat kepalamu, Kira,” titah Kai dengan tatapan lurus ke depan.“Tuan, lepaskan tangan Anda. Saya mohon,” bisik Kira, yang masih menutupi pipinya dengan rambut yang tergerai ke depan.“Aku bilang angkat kepalamu!” titah Kai sekali lagi dengan nada jauh lebih tegas, yang membuat Kira sontak menegakkan kepalanya.Saat itulah Kira terkesiap begitu tatapannya tanpa sengaja bertemu dengan tatapan Lia–yang berdiri di dekat pintu masuk ruangannya.Seketika itu juga, Kira berusaha menarik tangannya dari genggaman Kai, tapi seperti sebelumnya, Kai malah mengeratkan gen

    Last Updated : 2025-05-04
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   142. Ketakutan Kai

    Suara gemericik air terdengar dari dalam kamar mandi. Kira tersenyum kecil menyadari suaminya yang berada di dalam sana. Kira lalu duduk di depan meja rias dan mulai membersihkan make up tipisnya dengan micellar water.Saat itulah Kira mendengar ponsel Kai yang tergeletak di atas kasur, berdering. Awalnya Kira mengabaikannya sampai deringan itu berakhir.Namun, saat ponsel itu kembali berdering, akhirnya Kira pun penasaran siapa yang menelepon, lalu ia beranjak dari meja rias dan menyeret langkahnya ke dekat kasur.Diraihnya benda tipis itu. Dan seketika itu juga Kira tercenung kala melihat nama Violet terpampang di layar.Kira ingat, Kai pernah berkata padanya bahwa Kira kini memiliki akses ke ponselnya, alias Kira boleh mengangkat telepon dari siapapun dan melihat-lihat isi ponsel lelaki itu.Akhirnya, Kira memutuskan untuk mengangkat panggilan tersebut.“Halo?” sapa Kira dengan nada datar.“Kira?” Terdengar suara Violet ya

    Last Updated : 2025-05-04
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   143. Rencana Yang Gagal

    Kai tidak menyangka bahwa sikap Kira yang berubah, mempengaruhi kualitas tidurnya. Tadi malam Kai tidak bisa benar-benar tertidur. Apalagi ia tidur seorang diri di kamarnya yang mendadak terasa luas dan dingin.“Apa yang terjadi padanya?” gumam Kai pada dirinya sambil mengetuk-ngetukkan jari telunjuk ke atas meja. Tatapan matanya fokus memandangi Kira melalui rekaman CCTV. Terlihat wanita itu tengah sibuk dengan komputernya.Ya, saat ini Kai tengah berada di dalam ruangan kerja CEO Milard Corp. Tadi pagi saat mereka bertemu untuk sarapan, Kira masih terlihat pendiam. Dan hal itu membuat Kai merasa gelisah. Bahkan Kai tidak bisa fokus dengan pekerjaannya. Sial.Kai lantas menekan interkom, menghubungi Lia. “Lia, masuk!”“Biak, Tuan.”Tak lama kemudian, sekretarisnya itu masuk dan berdiri di depan meja Kai.“Ada yang bisa saya bantu, Tuan Kaisar?” tanya Lia dengan senyuman profesional.Kai mengembuskan napas berat, ia berp

    Last Updated : 2025-05-04
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   144. Hanya Kamu

    Kira baru keluar dari keterpakuannya saat tangannya digenggam oleh sebuah tangan yang lebar dan hangat. Ia mendongak, menatap suaminya yang saat itu tengah menatapnya.“Ayo,” ucap Kai sekali lagi sambil mengeratkan genggamannya, seolah-olah khawatir Kira akan menarik tangannya kembali.Lidah Kira mendadak terasa kelu seakan kehabisan kata-kata. Kakinya melangkah mengimbangi langkah kaki Kaisar yang pelan.Tatapan Kira kembali terpaku pada sebuah yacht yang menepi di dermaga. Kira sama sekali tidak menduga bahwa mereka akan makan malam di atas yacht yang sudah dihiasi lampu-lampu di sekelilingnya.Saat yacht itu sudah ada di hadapan mereka, terpaksa Kai melepaskan tangannya dan membiarkan Kira berjalan lebih dulu.“Hati-hati,” ucap Kai.Kira mengangguk, ia menaiki tangga yacht dengan jantung yang mendadak berdebar-debar. Ini pengalaman baru baginya. Bahkan sebelumnya Kira tak pernah berani bermimpi akan makan malam di tempat yang unik seperti ini.Tiba di dek atas, Kira terperangah mel

    Last Updated : 2025-05-05
  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   145. Tak Bisa Berkedip

    “Sekarang… aku boleh tidur di sini?” Kira menatap Kai dengan mata disipitkan. “Oh, makan malam tadi itu sogokan, ya?” “Tentu saja bukan,” sanggah Kai dengan cepat, seolah khawatir Kira akan salah paham. “Aku memang malu mengakui ini, tapi aku benar-benar nggak bisa tidur kalau sendirian lagi.” Mendengarnya, Kira terperangah. Sejak kapan Kai tidak bisa tidur sendiri? Bukankah dulu Kai setiap malam selalu tidur sendirian? Sekali lagi Kira menyipitkan mata, berusaha mencari-cari kebohongan dari raut muka suaminya. Namun, mata merah dan lingkaran hitam di bawah mata membuat Kira yakin bahwa Kai kurang tidur. “Baiklah,” ucap Kira akhirnya sambil membuka pintu lebar-lebar. “Kamu boleh masuk.” Sudut-sudut bibir Kai terangkat, membentuk senyuman kecil. Pria itu dengan cepat melenggang memasuki kamar sebelum Kira berubah pikiran. Lalu Kai merebahkan tubuhnya, berbaring miring sambil menopang kepala dengan satu tangan yang ditekuk. Tangannya yang terbebas menepuk space kosong di sebelahny

    Last Updated : 2025-05-05

Latest chapter

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   154. Keputusan Kaisar

    Kai berjalan mondar-mandir di bawah tangga. Sesekali mengusap tengkuk. Sesekali menghela napas resah seraya menatap pintu kamar Kira di lantai dua.Sejak kemarin sore, Kira tidak keluar kamar selain hanya untuk makan. Itupun saat makan bersama, Kira tidak banyak bicara. Kira hanya bersuara ketika Kai bertanya, membuat Kai dirundung perasaan gelisah.“Astaga… apa yang harus kulakukan?” erang Kai sembari meraup wajahnya dengan kedua tangan, lalu menghela napas kasar.Kai lalu duduk di sofa dengan kedua siku bertumpu di lutut, sementara jari jemarinya saling bertaut di bawah dagu.Ia tengah berusaha meraba-raba perasaannya. Sebenarnya bagaimana perasaannya terhadap Kira dan Violet? Siapa yang kini lebih ia cintai?Jika itu dulu, setiap kali bersama Violet, ada perasaan senang yang menyelimuti hati. Namun sekarang, ia merasa lebih tenang dan nyaman ketika sedang bersama Kira. Sudah tidak ada lagi debar untuk Violet setiap kali mereka bersama.‘Apa perasaanku untuk Violet sudah hilang?’ ba

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   153. Tidak Perlu Minta Maaf

    Kai menatap kepergian Kira dengan rahang mengeras. Ia berbalik menatap ibunya. “Mami sudah keterlaluan,” ucapnya, dingin. Tanpa sempat menunggu tanggapan dari sang ibu, saat itu juga Kai pergi menyusul Kira. Dengan langkah setengah berlari ia keluar dari rumah Violet, membiarkan pintu di belakangnya terbuka tanpa sempat menutupnya. Kai menyapukan pandangannya ke sekeliling jalanan komplek, ia menemukan Kira yang sedang berjalan cepat di hadapannya. Bergegas Kai menghampiri wanita itu. “Kira, tunggu…!” seru Kai sambil berlari. Namun, Kira seolah tidak memedulikan seruan Kai. Kira terus saja melangkah tanpa menoleh ke belakang. “Kira….” Kai akhirnya berhasil meraih tangan Kira, membuat langkah kaki wanita itu seketika terhenti. Lalu Kai memutar tubuh Kira dan ia tertegun kala melihat mata Kira yang berkaca-kaca. “Kira, maafkan aku,” gumam Kai dengan tenggorokan tercekat. Kira membuang muka, berul

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   152. Tanggung Jawab

    Seorang wanita paruh baya dengan penampilan elegan tengah duduk di sofa ruang tamu. Kai langsung mengernyit, langkahnya terhenti seketika. Tangannya yang menggenggam tangan Kira mengencang tanpa sadar.Sementara Kira… hanya diam mematung dengan ekspresi terkejut yang berusaha ia sembunyikan. Kira menatap wanita itu dan Violet–yang duduk saling berhadapan, dengan tatapan penuh kebingungan dan keterkejutan.“Mami,” gumam Kai nyaris tak percaya dengan apa yang ia lihat. “Kenapa Mami ada di sini?”Ya, wanita paruh baya itu adalah Grace.Grace tersenyum tipis. Namun, itu bukan senyuman hangat. Melainkan senyuman yang seolah menyimpan sesuatu.“Kebetulan sekali kalian datang,” kata Grace dengan tenang. Ia sama sekali tidak melirik Kira. “Ada yang ingin Mami bicarakan sama kamu, Kai.”Kai melirik Violet yang tampak seperti habis menangis. Violet seketika memalingkan wajahnya dari Kai. Tatapan Kai lalu tertuju pada Kira yang masih terdiam.“Ayo, kita duduk,” ucap Kai pada Kira.Kira menganggu

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   151. Bikin Candu

    “Mana kopiku?” bisik Kai di dekat telinga Kira sambil memeluk Kira dari belakang. Kira sempat terkesiap sesaat, sebelum akhirnya ia sedikit menelengkan kepala agar bisa menatap suaminya. “Sebentar lagi selesai, Mas,” kata Kira sambil menunjuk mesin pembuat kopi yang sedang bekerja. Kai tersenyum kecil, lalu menaruh dagu di pundak Kira sambil memperhatikan mesin kopi dengan saksama. Seharian ini Kai diam di rumah, ia lebih banyak menghabiskan waktu bersama Kira. Dan ternyata berinteraksi dengan Kira tanpa adanya ketegangan, terasa begitu menyenangkan dan menenangkan. Jika itu dulu, setiap kali libur kerja, Kai lebih memilih menyibukkan diri di ruangan kerjanya atau pergi bersama Violet. Namun hari ini berbeda. Sejak bangun pagi tadi, Kai belum melepaskan Kira dari pandangannya. Bahkan ketika Kira turun ke dapur untuk membuat sarapan, Kai tetap mengikutinya seperti bayangan yang enggan berpisah. Saat Kira pergi ke perpustakaan di rumahnya untuk membaca buku, Kai mengikutinya dan pu

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   150. Gosip Tentang Kita

    Hal pertama yang Kira dapati saat ia membuka mata pagi itu adalah wajah Kaisar. Napas hangat Kai menerpa wajah Kira. Pelukan eratnya membuat Kira terkungkung dan sulit bergerak. ‘Kenapa jantungku selalu berdebar-debar?’ batin Kira seraya memandangi wajah Kai dengan tatapan dalam. Kira tidak tahu perasaan apa yang tengah ia rasakan saat ini. Yang jelas, perasaan itu terasa asing tapi menyenangkan. Dan entah sejak kapan memandangi wajah suaminya terasa begitu menenangkan. Tangan kanan Kira terangkat, ia menyapukan jemarinya dengan gerakan seringan kapas di pipi Kai yang ditumbuhi rambut-rambut halus. Kira tersenyum kecil saat mengingat bagaimana tegasnya wajah Kai ketika mengumumkan status pernikahan mereka tadi malam. “Terima kasih,” bisik Kira nyaris tak terdengar. Jemari Kira kini bergerak ke hidung tinggi Kaisar, lalu berakhir di bibir tipis yang semalam memagutnya habis-habisan. Mengingat apa yang Kai lakukan di lantai dansa, dan di kamar ini tadi malam, pipi Kira seketika m

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   149. Dansa

    Selama acara berlangsung, Kai benar-benar tidak melepaskan Kira dari genggamannya.Lelaki itu selalu membawa Kira ke manapun ia pergi. Kai menyapa para kolega yang datang, dan Kira selalu menemaninya.Hampir semua yang mereka temui memuji kecantikan Kira, dan hal itu membuat Kai semakin merangkul Kira dengan posesif.Apalagi saat Kai bertemu dengan Julian, ia semakin protektif pada Kira.Sementara itu, para wanita banyak yang menatap iri pada Kira, sebab Kira bisa menjadi pendamping seorang Kaisar yang digilai banyak wanita.Julian yang sedang menatap Kira dan Kai dari kejauhan, hanya tersenyum samar. Ia tak menyangka bahwa malam ini Kai akan membuat semua orang terkejut dengan pengakuannya tadi.“Kai… kurasa kamu benar-benar sudah berubah,” gumam Julian sebelum menyesap minumannya. “Tapi aku nggak akan tinggal diam kalau kamu sampai menyakitinya lagi.”“Pak Julian?” Seseorang menyapa Julian, membuat Julian sontak mengalihkan tatapannya ke arah kenalannya itu. Dan seketika Julian pun

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   148. Kejutan

    Meski kepercayaan dirinya merosot, Kira tetap menegakkan kepalanya, tersenyum ramah pada kedua mertuanya yang masih ternganga melihat kedatangannya.“Selamat malam, Mi, Pi,” sapa Kai, “terima kasih sudah datang.”Ameer Milard–ayah Kai, yang tengah duduk menyesap minumannya hanya mengangguk.“Selamat malam, Kai, buat anak Mami satu-satunya ini nggak mungkin kami nggak datang.” Grace keluar dari ketersimaannya, lalu tersenyum sebelum memeluk Kai.Kai dengan terpaksa melepaskan tangan dari pinggang Kira demi memeluk sang ibu.“Kenapa kamu membawa Kira?” bisik Grace.Kai melepaskan pelukannya, lalu kembali merangkul Kira sambil tersenyum samar. “Kira istriku, Mi. Aku nggak mungkin meninggalkan dia sendirian di rumah.”Grace terkejut mendengarnya. Tadinya ia akan mengabaikan Kira, tapi karena ada kamera wartawan yang tengah menyorot mereka, Grace pun menyunggingkan senyuman lalu memeluk Kira.Kira yang menyadari bahw

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   147. Aku Akan Tetap di Sampingmu

    “Kamu cantik sekali,” puji Kai untuk ke sekian kalinya malam itu.Ugh! Kira mengipasi pipinya yang mendadak panas. Entah mengapa setiap pujian yang keluar dari mulut Kai selalu membuat pipinya memanas dan jantungnya berdebar-debar. Padahal Kira ingat, lelaki itulah yang dulu memperlakukannya dengan dingin dan kejam.“Mas, berhenti memuji aku terus. Kamu terlalu berlebihan,” elak Kira.“Aku nggak berlebihan, Kira,” sanggah Kaisar seraya menatap Kira dengan tatapan sulit diartikan. “Bahkan, kata-kata cantik saja sama sekali nggak bisa mewakili kecantikan kamu.”Kira seketika mengalihkan pandangannya ke luar jendela, demi menyembunyikan wajahnya yang pasti sudah semerah tomat sekarang.Melihat ekspresi Kira, Kai terkekeh kecil. Tangannya terulur, meraih tangan Kira dan menggenggamnya. Jari jemari panjangnya mengisi sela-sela jari Kira yang lentik.Sementara itu sopir tak berani mencuri-curi pandang melalui kaca spion, ia berusaha menulikan telinga karena sejak tadi majikannya itu terus m

  • Ibu Susu untuk Madu Suamiku   146. Persiapan Pergi ke Pesta

    Hari Sabtu siang, Kira baru saja selesai menyusui Luna, sebab sore ini ia tidak bisa menyusui bayi itu jadi jadwalnya dimajukan ke siang. Sore ini Kira akan menghadiri acara ulang tahun Milard Corp yang ke-50.“Sudah selesai?” bisik Kai yang duduk di belakang Kira, ia menaruh dagunya di bahu Kira dengan tatapan tertuju pada Luna yang tampak anteng di pelukan wanita itu.“Sudah, Mas. Luna kayaknya sudah kenyang.” Kira tersenyum menatap Luna, ibu jarinya menjawil pipi anak itu dengan gemas. Luna menggeliatkan tangannya ke atas sambil menguap.“Boleh aku gendong dia?”“Tentu saja. Kamu ayahnya.” Kira berdecak lidah sambil menoleh ke arah Kaisar.Kira memutar tubuhnya menghadap sang suami, lalu ia menyerahkan Luna ke pangkuan lelaki itu.Kai menerima Luna dengan hati-hati seolah tidak ingin menyakitinya. Tubuh gempal Luna tenggelam dalam pelukan sang ayah. Kai berdiri sambil meninabobokan putrinya.Pemandangan itu membuat hati Kira tiba-tiba diserang perasaan nyeri yang sulit ia jabarkan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status