LOGINNayla Adzkia Sanjaya tak menyangka jika wanita yang selama ini ia hormati justru mengajukan permintaan paling tak masuk akal, yaitu ia diminta Vania untuk menjadi istri kontrak bagi Adrian Mahendra, orang yang sudah dia anggap sebagai pamannya sendiri, demi memberikan keturunan untuk keluarga Mahendra yang kaya raya. Awalnya Nayla menolak dan kabur. Tapi akhirnya ditemukan oleh Adrian. Karena atas dasar balas budi, Nayla terpaksa menerimanya. Tapi siapa sangka, pernikahan yang awalnya terpaksa berubah menjadi ikatan yang penuh perasaan. Bagaimana dengan nasib Nayla? Akankah Adrian benar-benar akan menceraikannya setelah kontrak habis? Dan apa yang akan dilakukan Vania setelah tahu bahwa cinta telah mengambil alih?
View MoreNayla berdiri tegak di dapur, menggenggam cangkir kopi itu erat-erat. Saat Adrian muncul di ambang pintu, tubuh Nayla langsung menegang.Pria itu tampak seperti biasa, dengan setelan kerja yang belum sempat ia lepas sempurna. Jasnya masih menempel di tubuh, dasi sedikit longgar. Tatapannya langsung tertuju pada Nayla, datar dan dingin."Kamu di sini?" gumam Adrian, seolah tak percaya. Lalu ia menoleh sebentar ke sekeliling, mencermati rumah itu.Nayla mengangguk gugup, lalu mengulurkan cangkir itu dengan kedua tangan. "Aku… buatkan kopi untuk Om."Adrian mengangkat satu alis. Pandangannya sempat singgah di wajah Nayla, menelusuri gerak-gerik kecil yang tak bisa disembunyikan perempuan itu. "Kamu tidak perlu repot," ucapnya, tapi tetap mengambil cangkir itu dari tangan Nayla.“Aku tidak repot,” jawab Nayla cepat.Adrian tidak menjawab. Ia hanya berjalan ke ruang tengah dan menjatuhkan dirinya ke sofa. Suasana hening sejenak, hanya terdengar suara napas Nayla dan detak jantungnya yang m
"Kamu harus bersiap sekarang. Tante akan mengantarkanmu ke rumah itu. Adrian akan menyusul setelah pulang dari kantor," ucap Vania tegas.Setelah sarapan, Vania membantu mempersiapkan segalanya, termasuk membereskan barang-barang yang sekiranya dibutuhkan Nayla selama bulan madu di rumah itu.Nayla hanya diam di ujung kamar, menyaksikan semuanya. Dia tidak tahu harus berbuat apa, lalu memilih membiarkan Vania melakukan sesuka hatinya. Nayla tahu, jika dia berinisiatif membantu, itu hanya akan berujung pada penolakan. Vania lebih suka Nayla melakukan apa yang sudah ditentukan daripada ikut campur dan merusak semuanya."Adrian suka gaun merah dan dalaman berenda. Tante sudah menyiapkannya untukmu di koper abu-abu. Ingat, Nayla, kamu harus buat Adrian terangsang dan menyentuhmu malam nanti. Jangan banyak menunda sebelum orang tua Adrian datang dan mencium pernikahan kontrak ini."Mendengar kata-kata Vania, dada Nayla terasa sesak. Campuran antara takut, malu, dan kebingungan memenuhi pik
Nayla tersentak. Seketika ia menjauh, refleks menyilangkan tangan ke dada yang nyaris terbuka, lalu cepat-cepat menarik selimut menutupi tubuhnya.“Maaf.” bisiknya gugup, nyaris tak terdengar.Adrian terduduk, lalu menggerakkan lengannya yang kaku. Wajahnya datar, tapi jelas terlihat ia menahan pegal di tangannya.Nayla membeku, panik.Jangan bilang… ia tidur di atas lengannya semalaman? Selama itu?Adrian masih menatapnya, dingin seperti biasa. “Kau tidur terlalu pulas.”Nayla membeku. Darahnya seolah berhenti mengalir. Wajahnya memanas, tubuhnya makin tenggelam ke dalam selimut.“Aku– aku tidak sengaja. Aku tidak sadar,” ucapnya terbata, masih memeluk selimut erat-erat.Adrian hanya mengangkat alisnya sedikit, lalu berdiri dari ranjang tanpa berkata apa-apa lagi. Sosoknya menjauh, tapi suara dinginnya masih menggantung di udara, menampar pelan rasa malu yang meletup dari dada Nayla.Nayla memberanikan diri duduk, selimut masih membungkus tubuhnya. Ia menatap punggung Adrian yang he
Tapi...Adrian membelokkan bibirnya ke telinga Nayla dan berbisik pelan, “Ingat, ini cuma kontrak.”Mata Nayla terbuka seketika. Tatapan mereka bertemu. Adrian segera menjauhkan wajahnya. Mata pria itu dingin. Terlalu nyata bahwa Adrian menerima pernikahan ini bukan karena cinta. Tapi karena terpaksa.Dada Nayla terasa sesak. Serba salah.Dia juga tidak ingin semua ini terjadi. Tapi entah mengapa, kenapa rasanya seperti dia yang bersalah di sini? Padahal... ini bukan keinginannya.Keinginan?Faktanya, pernah terbesit dalam pikirannya. Ia penasaran, seperti apa rasanya menjadi istri Adrian. Ta–tapi itu hanya sekilas. Nayla tak benar-benar menginginkannya. Lagi pula saat itu... hanya karena ia merasa butuh sosok yang nyaman. Seperti Adrian. Pria matang dengan pemikiran dewasa, yang selalu memberi perhatian lebih. Sosok yang entah kenapa, mengingatkannya pada mendiang Ayah.Tapi sekarang? Setelah pernikahan ini? Semuanya berubah. Yang tersisa hanya rasa canggung... dan kaku.“Istirahatla






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.