Share

Bab. 8

Louis mendengus, lalu dengan gerakan cepat yang mengejutkan, ia menyelipkan tangan di punggung dan belakang lutut Clara, lalu menggendong Clara yang menjerit panik.

" Astaga, apa yang kau lakukan?" jerit Clara.

" Turunkan aku, Louis!"

" Sudah kubilang aku baik-baik saja," tolak Louis.

" Sebaiknya kau turunkan aku sekarang sebelum…." Kalimat Clara belumlah selesai ketika pintu kamar itu terbuka dan para perawat yang melihat mereka melongo di depan pintu.

" Mereka datang," Clara melanjutkan kalimat yang belum diselesaikannya tadi.

" Hai, kalian semua." Louis menyapa mereka santai.

" Louis, turunkan aku," desis Clara, yang diabaikan Louis.

" Dokter Billy," Louis menyapa sang dokter yang kemudian masuk dan hanya mengangkat alis menatap mereka berdua.

" Aku hanya ingin menunjukkan pada Clara bahwa aku benar-benar sudah pulih," argumennya.

" Kalau begitu, biar aku membantumu meyakinkannya," sahut Dokter Billy yang kemudian menghampiri mereka.

Barulah Louis menurunkan Clara.

" Sebuah bantuan, akhirnya," ucap Louis seraya duduk di atas ranjangnya seraya mengerling pada Clara yang masih tampak sangat kesal.

" Dokter, apa kau yakin kepalanya tidak apa-apa?" Clara berusaha memastikan.

Dokter Billy tersenyum simpul.

" Tampaknya dia baik-baik saja, Nona Clara," jawab Dokter Billy santai seraya menghampiri Louis dan mulai memeriksa pria itu.

" Seperti dugaanku, kau sembuh dengan cepat, Tuan Louis," kata Dokter Billy.

Clara menatap mereka berdua tak percaya. Lalu matanya menyipit, mencurigai adanya konspirasi.

" Kau terlalu mirip dengan seorang penegak hukum, Clara," cibir Louis, membuat Clara melotot padanya, sementara para perawat berusaha menyembunyikan senyum geli mereka.

" Tapi Dokter, dia terluka parah dan… seharusnya dia masih belum sadarkan diri hingga akhir minggu ini, lalu ia seharusnya masih menjalani masa pemulihan beberapa minggu dan…."

" Kenapa kau membuat begitu banyak alasan? Apa kau benar-benar berniat memenjarakanku di sini?" tanya Louis ngeri.

" Kau ini…." Clara menatap Louis dengan kesal.

" Dokter, apakah aku bisa meninggalkan tempat ini besok pagi?" Louis bertanya pada Dokter Billy.

" Aku tahu keinginanmu untuk segera meninggalkan tempat ini, tapi kau memang harus menjalani masa pemulihan," ucap Dokter Billy, mengukir senyum kemenangan di wajah Clara.

" Tapi jika kau merasa sudah pulih, kurasa kau bisa meninggalkan tempat ini besok pagi. Aku tidak melihat ada yang perlu dicemaskan dari kesehatanmu. Kau pulih dengan cepat dan… kau mungkin punya cara pemulihan sendiri, bukan begitu?" Clara menatap Dokter Billy tak percaya.

" Tentu saja dia harus memulihkan diri di tempat ini," Clara berkata.

" Jangan terdengar begitu kecewa karena aku bisa keluar besok, Clara, " komentar Louis.

Dokter Billy tersenyum pada Clara.

" Dia sudah pulih, Nona. Memang dia tidak seperti pasien yang lain. Kemungkinan, dia memang sudah terbiasa terluka seperti ini," ucap dokter itu.

"Terbiasa… terluka seperti ini?" Clara terbelalak tak percaya.

" Benar," Louis menjawab.

" Karena itu, aku akan baik-baik saja. Aku bahkan belum pernah merasa lebih baik dari ini," tambahnya. Clara mendengus tak percaya.

" Baiklah. Terserah kalian saja." Akhirnya Clara mengalah dengan tak rela, lalu berbalik dan bersandar di jendela.

memperhatikan bagaimana Dokter Billy memastikan bahwa Louis benar-benar sudah pulih untuk terakhir kalinya sebelum akhirnya meninggalkan ruangan itu. Seharusnya Clara senang karena akhirnya dia tidak perlu direpotkan dengan urusan menjaga Louis ini. Tapi tetap saja, Louis pulih terlalu cepat dan itu membuat Clara khawatir. Ia khawatir jika ternyata ada luka yang tidak diketahui Dokter Billy. Luka Louis kemarin sangat parah. Ya, dia memang percaya bahwa Louis akan bertahan dan akhirnya pulih kembali, tapi tidak secepat ini.

" Clara." Louis memanggilnya.

" Jangan sekarang Louis," balas Clara ketus

Louis mendesah seraya kembali berbaring. Clara memejamkan matanya, berusaha mengusir penatnya. Ia merasa aneh dengan dirinya sendiri. Ia punya kecenderungan kekhawatiran yang keterlaluan tentang Louis. Dengan gusar Clara berbalik dan menatap langit dari jendela kamar itu. Baiklah, besok Louis akan pergi dari hidupnya dan hidupnya akan kembali normal seperti sebelumnya. Dan itu, terdengar sangat bagus.

***

ku akan ke kantor pagi ini, jadi kita bisa pergi ke Skylight Company bersama," Clara berkata pada Disha di telepon.

" Baik, Bu," jawab Disha di seberang.

" Sampai nanti," ucap Clara sebelum menutup telepon.

" Louis, apa kau sudah selesai?" tanya Clara pada Louis yang sedang berganti pakaian di kamar mandi.

Kemarin lusa Clara sudah berbelanja pakaian ganti untuk Louis. Ia membelikan beberapa setel pakaian ganti. Ia hanya berharap ukurannya akan pas untuk Louis karena ia belum pernah membelikan pakaian untuk seorang pria sebelumnya.

" Bagaimana kau bisa tahu ukuranku?" tanya Louis begitu ia keluar dari kamar mandi.

" Hanya insting," jawab Clara.

" Insting yang bagus," sahut Louis yang kini berdiri di depan Clara dengan setelan kaos merah dan jeans melekat di tubuhnya.

Clara mengamati penampilan Louis sekilas lalu mengangguk puas.

" Aku beruntung kau memiliki wajah yang cukup tampan dan tubuh yang bagus, karena pakaian apapun yang kupilih, kurasa akan cukup bagus jika dipakai olehmu," ucapnya seraya mengambil travel bagnya.

" Lalu, ke mana kau harus kuantar?" tanya Clara.

Louis menghampiri Clara untuk mengambil alih travel bag Clara, sedikit menariknya paksa ketika Clara enggan melepasnya.

" Aku benar-benar baik-baik saja, Clara. Aku hanya perlu membiasakan diri," kata Louis, membuat Clara memutar bola mata jengah.

" Terserah kau saja," sengit Clara seraya mendahului Louis keluar dari kamar itu.

Di belakangnya, Louis mengikuti dengan senyum di bibirnya. Di ujung lorong, ketika Clara hendak berbelok untuk pergi ke ruang Dokter Billy, orang yang dicarinya itu memanggilnya.

" Kalian akan pulang sekarang?" tanya Dokter Billy yang sudah berdiri di depan Clara.

Clara mengangguk.

" Dokter Billy, terima kasih karena telah melakukan yang terbaik untuk Louis," Clara berkata.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status