แชร์

Chapter 111 Melewati mimpi buruk

ผู้เขียน: Shoera_moon
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-17 16:15:58

Lysander menarik kursi lebih dekat ke ranjang. Di kegelapan kamar yang hanya diterangi sinar bulan, dia memperhatikan setiap kedip mata Felicity, setiap gerakan kecil dalam tidurnya. Pikirannya dipenuhi pertanyaan yang tak terjawab. Siapa pria bertubuh abu-abu yang disebut Felicity? Apakah ini halusinasi akibat kelelahan? Atau... sesuatu yang lebih serius?

Beatrice kembali setelah bahunya dibalut, membawa secangkir teh chamomile untuk Lysander. "Terima kasih, Yang Mulia," bisiknya dengan mata berkaca-kaca. "Dia... dia belum pernah separah ini sebelumnya."

Lysander menerima cangkir itu dengan anggukan. "Sudah berapa lama ini terjadi, Beatrice?"

"Sejak sebulan terakhir, Yang Mulia. Awalnya hanya mimpi buruk sesekali. Tapi beberapa minggu ini semakin lama semakin parah." Beatrice menatap tuannya yang tertidur dengan khawatir. "Dia bilang selalu bermimpi pria yang sama... Yang selalu menontonnya dari kegelapan."

Tiba-tiba, Feli
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทล่าสุด

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 113 Melindunginya

    - DI KAMAR FELICITY -Matahari pagi mulai menyingsing, menyinari wajah Felicity yang akhirnya tertidur lelap setelah pengakuan mengejutkan semalam. Cahaya keemasan itu menyentuh bulu matanya yang masih basah oleh air mata, memantulkan bayangan kecil di pipinya yang pucat. Di kursi dekat jendela, Theron dan Lysander masih terjaga, wajah mereka menunjukkan bekas-bekas pergolakan batin dan kelelahan yang dalam."Apakah kau percaya pada apa yang dia katakan?" bisik Lysander, matanya tidak lepas dari Felicity yang sedang tertidur. Suaranya terdengar serak, seolah masih berusaha mencerna setiap kata yang diucapkan Felicity semalam.Theron menghela napas panjang, kedua tangannya meremas erat di pangkuannya. "Aku tidak tahu harus percaya atau tidak," jawabnya jujur, suaranya rendah penuh pertimbangan. "Cerita tentang kehidupan sebelumnya, tentang kematian di usia dua puluh lima, tentang The Grey Gentleman yang mengikutinya melintasi waktu..." Dia menggeleng perlah

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 112 Kebenaran

    Theron menghela napas, matanya gelap. "Penyelidikanku terhadap Lord Septimus membawaku ke tempat yang lebih dalam dari yang kubayangkan. Dia bukan hanya seorang bangsawan serakah, Felicity. Dia bagian dari sesuatu yang lebih besar. Sebuah organisasi bawah tanah yang disebut The Shadow Syndicate."Lysander yang berdiri di samping ranjang langsung menyilangkan tangan. "The Shadow Syndicate... apa yang raja katakan ternyata benar. Aku pernah mendengar nama itu dalam laporan intelijen kerajaan. Mereka seperti hantu... selalu disebut, tapi tidak pernah ada bukti nyata.""Karena mereka sangat baik dalam membersihkan jejak," sahut Theron dengan nada getir. "Mereka adalah jaringan pembunuh bayaran, pengumpul informasi, dan sabotase terorganisir. Yang paling mengkhawatirkan," dia menatap Felicity, "adalah pemimpin mereka. Sangat sedikit yang tahu tentang dia, bahkan di antara anggota sindikat sendiri. Mereka memanggilnya 'The Watcher'."Seketika ruangan terasa memb

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 111 Melewati mimpi buruk

    Lysander menarik kursi lebih dekat ke ranjang. Di kegelapan kamar yang hanya diterangi sinar bulan, dia memperhatikan setiap kedip mata Felicity, setiap gerakan kecil dalam tidurnya. Pikirannya dipenuhi pertanyaan yang tak terjawab. Siapa pria bertubuh abu-abu yang disebut Felicity? Apakah ini halusinasi akibat kelelahan? Atau... sesuatu yang lebih serius? Beatrice kembali setelah bahunya dibalut, membawa secangkir teh chamomile untuk Lysander. "Terima kasih, Yang Mulia," bisiknya dengan mata berkaca-kaca. "Dia... dia belum pernah separah ini sebelumnya." Lysander menerima cangkir itu dengan anggukan. "Sudah berapa lama ini terjadi, Beatrice?" "Sejak sebulan terakhir, Yang Mulia. Awalnya hanya mimpi buruk sesekali. Tapi beberapa minggu ini semakin lama semakin parah." Beatrice menatap tuannya yang tertidur dengan khawatir. "Dia bilang selalu bermimpi pria yang sama... Yang selalu menontonnya dari kegelapan." Tiba-tiba, Feli

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chpter 110

    Lysander mendekapnya lebih erat, bingung tapi berusaha menenangkan. "Siapa, Flick? Siapa yang ada di sini?" tanyanya lembut sambil menatap sekeliling ruangan yang kosong."Dia... pria itu... dengan setelan abu-abu..." ucap Felicity tergagap, masih gemetar. "Selama ini... dia menghantuiku..."Sekarang Lysander memahami. Ini bukan sekadar kelelahan atau stres, ada sesuatu yang lebih dalam yang terjadi pada Felicity. Sesuatu yang membuatnya melihat hal-hal yang tidak bisa dilihat orang lain.Pelukan Lysander bagai menjadi dinding kokoh yang menahan semua sisa-sisa badai emosi dalam diri Felicity. Setelah amukannya yang meledak-ledak, setelah tangis histeris yang menguras habis tenaga terakhirnya, tubuhnya yang kelelahan akhirnya menyerah. Getaran di pundaknya perlahan mereda, napasnya yang tersengal-sengal berubah menjadi teratur dan dalam. Di dalam dekapan hangat Lysander, di antara rasa aman yang lama tidak dia rasakan, Felicity akhirnya tertidur lelap. Tid

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chaoter 109

    Dia menyandarkan tubuhnya yang gemetar pada sandaran kursi, kepalanya terasa ringan, tapi matanya membara dengan kombinasi ngeri dan kejengkelan yang mendidih. "Kau sudah mengambil tidurku. Kau sudah mengambil ketenanganku. Apa lagi? Apa lagi yang harus kau ambil sampai kau puas?"The Grey Gentleman berbalik sepenuhnya kini. Senyum tipisnya tidak berubah, tetapi matanya yang abu-abu itu seakan menyipit sedikit, seperti seorang ilmuwan yang mengamati reaksi menarik dari subjek eksperimennya. Dingin dan penuh perhitungan."Menghantui?" ujarnya perlahan, seolah mengeja kata itu dengan rasa penasaran. "Kau menyebutnya 'menghantui', Felicity? Itu adalah istilah yang... dramatis." Dia mengambil satu langkah mendekat, dan aroma besi tua serta debu perpustakaan seolah tergantikan oleh hawa dingin yang dibawanya."Aku hadir dalam mimpimu karena itu adalah bahasa yang paling mudah untuk jiwa yang sedang kebingungan seperti dirimu. Tapi kau, dengan keras kepalamu yan

  • Insinyur Termalas Dari Dunia Lain   Chapter 108

    Malam-malam itu adalah siksaan yang tiada henti. Beatrice tidak pernah meninggalkan sisi ranjang Felicity. Dia menyaksikan bagaimana wanita muda yang biasanya begitu tangguh itu terpelintir dalam selimut keringat dingin, matanya terpejam rapat namun bola matanya bergerak-gerak cepat di balik kelopak, mengejar sesuatu yang tidak bisa Bea lihat.Felicity tidak lagi berteriak. Tenaganya habis. Yang tersisa adalah tangisan yang nyaris tanpa suara. Desisan napas tersendat dan tetesan air mata yang membasahi bantal. Tubuhnya gemetar, tetapi jeritannya tertahan di dalam, seolah bahkan suara pun telah dikhianati oleh pikirannya sendiri. Tidur terlama yang berhasil diraihnya tidak lebih dari tiga jam, dan itu pun dipenuhi oleh kegelisahan yang membuatnya bangun lebih lelah daripada ketika ia memejamkan mata."Sudah, Flick, sudah... aku di sini," bisik Beatrice berulang kali, menepuk punggung Felicity dengan gerakan lembut dan stabil, sebuah jangkar di tengah badai yang tak

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status