Share

Bab 17. Arti Sahabat

Bab 17. Rencana yang di Atas

"Wah, teman-teman Mbak Fika, keren! Mereka baik dan perhatian," seru Fariz yang baru saja datang.

Katanya, hari ini dia pulang kerja lebih awal karena pemiliknya ada hajatan. Adik iparku yang bungsu ini terkejut dengan bahan-bahan kue yang bertumpuk di ruang tengah. Apalagi, saat Santi menjelaskan itu hadiah dari Nurul dan Wiwin.

"Itu gunanya punya teman tajir. Sayangnya aku tidak punya. Sekelilingku hanya anak tongkrongan saja," celetuk Fariz, membuatku menghentikan langkah dan berbalik ke arah mereka.

Aku menyeduh kopi hitam dua gelas dan kopi susu satu gelas, menaruh nampan dan meletakkan di meja tempat Fariz dan Santi sibuk dengan ponselnya.

"Duh adik-adik Mbak, rajin banget, ya," ucapku kemudian duduk di seberang mereka, menyodorkan kopi hitam untuk Fariz dan kopi susu untuk Santi. Sontak, mereka menghentikan aktifitas dan menoleh ke arahku sambil tersenyum menunjukkan giginya.

"Mbak Fika ini tahu benar kalau aku perlu kopi!" sambut Fariz langsung m
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status