AREA DEWASA 21+ Setelah mencampakkan kekasihnya demi uang, Jeany tiba-tiba ditangkap oleh Dante Richardo—sang mantan—dan dipaksa menjadi pengantin pria itu dalam semalam. Bagi Richard, Jeany selalu menjadi miliknya. Semenjak menjadi istrinya, Jeany tidak boleh memberi perhatian pada siapa pun kecuali Richard seorang. Hanya melihat Jeany menunjukkan kasih sayangnya pada seekor kucing, sudah membuat Richard kesetanan. Menemani Richard tidur, menjadikan tubuh dan ketakutannya sebagai penghibur, mencium, memeluk dan menyiksa Jeany, menjadi sebuah kesenangan tersendiri bagi Richard. Richard berjanji akan melepaskan Jeany begitu balas dendamnya pada wanita itu cukup. Namun, itu terlihat sangat mustahil karena Richard benar-benar menginginkan Jeany dan menganggap Jeany adalah miliknya seorang. Bagaimana Jeany lepas dari obsesi Richard? Apakah pernikahan mereka akhirnya menjadi pernikahan yang bahagia?
View MoreHati Lyodra seperti tenggelam saat Jamie menanyakan hal itu, dia merasa bersalah karena membuat Jamie yang tak tahu apa-apa jadi terbebani dan berpikir kalau pernikahan ini memberatkan Lyodra. Oleh karena itu, Lyodra segera menggeleng tegas dan menatap Jamie sambil menjawab kalau itu bukan karena pernikahan mereka. "Tapi kamu nggak bakal mau bilang kan alasan kenapa kamu terlihat lesu hari ini, Ly?" Seakan tahu bahwa Lyodra tak akan jujur jika dia terus bertanya, Jamie mengatakan hal itu dengan tatapan sendu. "Ah, itu.... " Alih-alih langsung menjawab, Lyodra malah menggigit bibir bawahnya dengan ekspresi bermasalah. Dia tahu ini bukan hal yang bisa dengan mudah untuk langsung memberi tahu Jamie, karena Lyodra sendiri memikirkan bagaimana dampak hubungan Luke dan Jamie jika dia mengatakan yang sebenarnya. "Kamu masih belum terlalu percaya aku, Ly?" tanya Jamie dengan lembut saat melihat Lyodra yang masih diam dan tak menceritakan alasan dia murung meski Jamie sudah membujuknya
Malam tiba, menjemput langit dengan kelembutan jingga yang perlahan larut dalam kelam. Seperti janjinya, Jamie datang menjemput Lyodra tepat pukul delapan.Mobil hitam milik pria itu berhenti dengan elegan di depan tempat tinggal Lyodra. Suara klakson yang lembut menyadarkannya dari lamunan, dan dengan nafas yang ditahan, Lyodra melangkah keluar, mengenakan dress sederhana berwarna nude yang membungkus tubuhnya dengan keanggunan yang tidak dibuat-buat.Jamie keluar dari mobil, tersenyum lebar sambil menghampirinya. “Gila, kamu cantik banget malam ini, Ly," ucapnya pelan, seolah tak ingin mengganggu malam yang sudah terlampau sempurna.Lyodra tersipu, membalas senyuman itu dengan anggukan kecil. “Kamu juga... kelihatan beda malam ini. Lebih... serius.”“Ya iyalah, ini malam penting,” katanya, lalu membuka pintu mobil untuk Lyodra seperti seorang pria sejati yang ingin meyakinkan gadisnya bahwa malam ini akan baik-baik saja.Di jari manis mereka masing-masing melingkar cincin couple,
Begitu sampai kota, Jamie segera mengajak Lyodra untuk memilih cincin pasangan yang akan mereka gunakan di pertemuan nanti malam antara Lyodra dan ibu Jamie. Lyodra sangat senang dan tak sabar menunggu Jamie menyelesaikan meeting paginya dan pergi bersama ke toko perhiasan untuk memilih cincin yang cocok untuk mereka. Lyodra sangat senang dengan perkembangan hubungannya bersama Jamie. Meskipun Luke terus bermuka masam saat mengetahui bahwa Jamie memilih Lyodra sebagai pasangan yang akan dia bawa menemui ibunya, Lyodra tak peduli. Sebelum pergi keluar bersama Jamie untuk memilih cincin, Luke menahan Lyodra dan menginterogasi gadis itu tentang rencana pernikahannya dengan Jamie yang menurut Luke adalah keputusan yang cukup gegabah. Saat itu Lyodra langsung menjawab tegas dengan berkata. "Aku harap kamu juga bahagia dengan pilihanku ini, Kak. Udah lama aku mencintai tuan Jamie, jadi saat hubungan kami berkembang dengan baik seperti ini, aku harap kamu menerimanya," ucap Lyo
Jamie memandang pria marah di depannya dan mencoba untuk menenangkan pria itu. "Luke, kamu jangan salah paham. Sebenarnya.... " Sebelum Jamie selesai bicara, Lyodra menyahut. "Ini nggak seperti yang kakak bayangkan! Aku dan Ja—maksudnya Om Jamie, kami nggak sedang ngapa-ngapain meski bersama pagi-pagi!" Atas pembelaan diri Lyodra, Luke yang berdiri dengan wajah ditekuk di depan mereka, menatap Lyodra dengan mata memicing saat melihat bekas merah di leher gadis itu. Sadar akan arah tatapan Luke, Lyodra segera panik dan menutupi lehernya. "Eh, ini... ini.... " Gadis itu tak bisa bicara, sedangkan Luke hanya menghela napas panjang. "Kalian pikir, sebagai orang yang sudah menikah, aku nggak tahu apa yang baru saja terjadi di antara kalian berdua?" Luke memandang Lyodra dan Jamie dengan tajam, membuat dua orang itu hanya bisa menunduk seperti dua orang yang terpergok sedang melakukan kesalahan. "Jangan kebablasan sebelum kalian sah menikah. Tuan, tolong dengarkan kata-kataku ini
Jamie menggigit payuda\*\*a Lyodra yang lain di mulutnya dan Lyodra pun menjambak rambutnya dengan terkejut. Jari-jari gadis itu menembus rambut lembutnya. Dia kagum dengan kelembutannya. "Cepat, Ly. Panggil namaku." Saat Jamie menekankan lidahnya ke pu\*\*tingnya, Lyodra yang sudah tak tahan lagi dengan semua sentuhan menggoda itu akhirnya berteriak. "Ax, Jamie!" Jamie langsung memeluknya saat Lyodra sudah hendak menangis. Dan sebagai balasan, Jamie pun memanggilnya dengan suara rendah. "Lyodra." Sambil terengah-engah, Lyodra mendengarkan bagaimana suara itu sangat menggoda. Telinganya berdenging dan jantungnya berdegup kencang, dan Lyodra seperti itu terbakar. Itu adalah nama yang selalu Jamie gunakan untuk memanggilnya tapi anehnya, tubuh Lyodra bergidik hanya dengan pria memanggilnya sekarang. Setelah beberapa saat Jamie bangun. Kemudian dia mengelus perut rata Lyodra dengan telapak tangannya yang lebar dan hangat. "Ahhh!" Erangan keluar secara reflek dari mulut Lyodra,
"Argh, sial." Jamie menyugar rambutnya sambil menarik napas panjang saat mendengar suara bel dari luar, dia hendak turun dari atas tubuh Lyodra untuk membuka pintu dan melihat siapa yang menggangu mereka, tapi Lyodra segera menahan lengannya. "Om, jangan. Nggak usah dilihat," lintas Lyodra yang tak rela permainan mereka terputus di tengah jalan setelah gairahnya sampai puncak seperti sekarang. "Tapi, Ly... bisa jadi tamu penting, kan?" tolak Jamie, tapi Lyodra tetap menahan lengan pria itu, dia kini bahkan mengalungkan tangannya di leher Jamie untuk membuat pria itu bertahan. "Aku nggak pernah punya tamu, biarin aja, paling juga orang iseng," jawab Lyodra, mencoba membujuk Jamie. Suara bel terus berbunyi seperti ada orang yang sedang menunggu di luar, membuat keduanya terdiam. Lyodra yang khawatir Jamie pergi dari sisinya dan permainan mereka selesai sampai sini saja, menggigit bibir dengan tatapan sendu. "Jangan gigit bibirmu, Ly. Itu akan menyakiti dirimu sendiri," cegah Jam
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments